Sabtu, 03 April 2021

Kisah Manusia yang Kena Radiasi Setara Bom Atom dan Tetap Hidup

  Hisashi Ouchi tidak pernah menyangka kehidupan indahnya terenggut dan berakhir dengan siksaan rasa sakit di 83 hari terakhir masa hidupnya. Semua karena paparan radiasi besar yang dialami dirinya.

Kembali pada 30 September 1999, Hisashi Ouchi terkena kejadian buruk di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tokaimura yang membuat organ internalnya hancur dan kulitnya mengelupas. Hisashi Ouchi tidak sendiri, ia bekerja saat itu dengan dua rekannya untuk mengisi tangki pengendapan. Ialah Masato Shinohara dan Yutaka Yokokawa.


Hisashi Ouchi merupakan salah satu teknisi yang bekerja di sebuah fasilitas yang dioperasikan oleh JCO (formerly Japanese Nuclear Fuel Conversion Co) di Tokai, Ibaraki Perfecture.


Dikutip dari History of Yesterday, saat itu mereka sedang mempersiapkan beberapa bahan bakar untuk reaktor yang bisa dibilang eksperimental, Joyo. Ouchi saat itu adalah orang yang terdekat dengan tangki pengendapan, sementara Shinohara berdiri di atas panggung dan Yokokawa duduk di meja setinggi empat meter.


Karena salah langkah, kejadian malang ini pun tercipta. Ember larutan berair yang dituangkan ke dalam tangki berisi 16 kg uranium sedangkan batas uranium tangki presipitasi hanya 2,4 kg. Muncul kilatan biru besar akibat kegiatan tersebut.


Ouchi menerima sampai 17 sieverts (sv) radiasi, sementara Shinohara menerima 10 sv dan Yokokawa 3 sv. Ketiganya menerima angka yang sangat besar, mengingat ambang maksimal manusia dapat menerima radiasi adalah 50 microsievert dalam satu tahun. Dalam buku 'A Slow Death: 83 Days of Radiation Sickness' disebutkan bahwa radiasi yang diterima Ouchi setara dengan hiposentrum Bom Atom Hiroshima, sungguh mengerikan!


Kisah tragis perjuangan Hisashi Ouchi dan teman-temannya

Setelah kejadian, Ouchi merasakan rasa sakit, mual dan kesulitan bernapas. Ia sampai kehilangan kesadaran. Temannya yang lain juga menerima perawatan karena paparan radiasi itu.


Dampak radiasi kepada Ouchi sangat parah. DNA-nya hancur, sel darah putih yang berperan dalam membantu pembentukan imun juga mendekati angka nol. Belum lagi luka parah yang membuat kulitnya mengelupas dan lama kelamaan berubah menjadi kehitaman. Rambutnya bahkan botak pada minggu awal pengobatan.


Karena DNA yang rusak, sejumlah orang merasa apa yang dilakukan para ilmuwan untuk mengupayakan keselamatan Ouchi sudah keterlaluan. Mereka beranggapan itu hanya membuat Ouchi mengalami perpanjangan rasa sakit.

https://tendabiru21.net/movies/holidays-3/


Startup Ini Olah Sampah Plastik Jadi Kacamata


 Indonesia merupakan salah satu pengguna serta penghasil sampah plastik yang cukup besar. Sayangnya, penggunaan dengan jumlah yang tinggi ini belum dibarengi dengan pengelolaan sampah yang baik. Meski begitu, kini ada langkah inovasi dari anak muda yang berusaha mengatasi permasalahan sampah di Indonesia dengan melakukan pengolahan sampah plastik untuk didaur ulang.

Adapun inovasi tersebut muncul dari startup besutan anak muda bernama PlusTik. Pendiri PlusTik Reza Hasfinanda menjelaskan pihaknya mencoba memberi solusi untuk permasalahan sampah plastik dengan memakai semua sampah plastik tanpa dipilah.


"Kita gunakan semua sampah plastik tanpa dipilah, termasuk juga botol barunya Sprite dan sampah plastik lainnya yang sering dinilai bermasalah untuk didaur ulang untuk dijadikan barang baru yang salah satunya adalah eco plank," jelas Reza dalam Webinar Sprite #LihatDenganJernih dengan tema 'Potensi Cuan Botol Bekas Pakai', Senin (29/3/2021).


Reza berharap dengan upaya daur ulang ini pihaknya dapat menghasilkan produk yang memiliki masa pakai lebih lama, tidak seperti plastik biasa yang umumnya hanya untuk sekali pakai. Ia pun berharap produk daur ulang dari PlusTik memiliki kegunaan yang lebih banyak.

https://tendabiru21.net/movies/amerigeddon/

Keren! Drone Meleleh Demi Abadikan Lava Vulkanik

 Dengan drone seorang fotografer ataupun videografer mampu mengabadikan momen yang diambil dari area yang sulit dijangkau bahkan berbahaya sekalipun. Seperti yang dilakukan oleh Garðar Ólafs seorang pilot drone yang sukses mengabadikan penampakan lava vulkanik di atas gunung berapi yang meletus di Islandia.

Mengutip dari Digital Trends, Ólafs menerbangkan drone-nya yang sengaja diarahkan untuk mendekati gunung Fagradalsfjall sekitar 24 km barat daya ibu kota Islandia, Reykjavik.


Ia pun merekam bagaimana penampakan letupan lava jika terlihat dari atas hingga suara-suara dentuman dari gunung tersebut dan merah panasnya lava tersebut. Hasilnya pun membuat mata terkagum dan takjub.


"Saya menerbangkan drone saya di sekitar letusan dan memutuskan akan sangat menyenangkan untuk melihatnya langsung dari atas," Ólafs mengatakan kepada PetaPixel.


"Saya perlahan-lahan menurunkan drone sampai yang saya lihat hanyalah letusan lahar dan ketika saya melihat ke atas, saya tidak melihat drone itu lagi. Pada dasarnya, saya berada di dalam kawah gunung berapi. " lanjutnya.


Saat diterbangkan ia menyadari bahwa drone-nya mungkin tidak akan bertahan lebih lama jika posisinya masih terus berdekatan di area lava gunung dan dengan segara ia pun menerbangkan kembali ke titik peluncuran-nya.


Panasnya lava tersebut membuat sebagian mesinnya meleleh meski demikian ia beruntung masih tetap membawah pulang drone DJI-nya meski sebagiannya meleleh. Ia pun sudah tahu resiko meleleh pun akan terjadi pada drone-nya.


Ia mengatakan panas dari gunung berapi melelehkan cahaya di bagian bawah drone dan juga merusak sensor penghindaran rintangan. Ia pun tidak terlalu peduli dengan sensor-sensor itu.


Saat drone coba diterbangkan kembali, mesin sudah tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Sejumlah pesan kesalahan muncul selama penerbangan.


Ólafs yang tinggal di dekat gunung berapi di wilayah Reykjanes, merasa harus menerbangkan drone-nya di atas letusan untuk menangkap citra dramatis dari keajaiban alam yang luar biasa.


"Rasanya istimewa ada gunung berapi yang meletus 15 menit dari rumah saya," tulis Ólafs dalam pesan di akun Instagram-nya.


"Reykjanes selalu menjadi bagian Islandia yang diremehkan, tapi hari ini mungkin bagian yang paling dikenal, lucu bagaimana hal-hal bisa berubah dalam satu malam," ungkapnya.

https://tendabiru21.net/movies/holidays-2/


Kisah Manusia yang Kena Radiasi Setara Bom Atom dan Tetap Hidup


 Hisashi Ouchi tidak pernah menyangka kehidupan indahnya terenggut dan berakhir dengan siksaan rasa sakit di 83 hari terakhir masa hidupnya. Semua karena paparan radiasi besar yang dialami dirinya.

Kembali pada 30 September 1999, Hisashi Ouchi terkena kejadian buruk di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tokaimura yang membuat organ internalnya hancur dan kulitnya mengelupas. Hisashi Ouchi tidak sendiri, ia bekerja saat itu dengan dua rekannya untuk mengisi tangki pengendapan. Ialah Masato Shinohara dan Yutaka Yokokawa.


Hisashi Ouchi merupakan salah satu teknisi yang bekerja di sebuah fasilitas yang dioperasikan oleh JCO (formerly Japanese Nuclear Fuel Conversion Co) di Tokai, Ibaraki Perfecture.


Dikutip dari History of Yesterday, saat itu mereka sedang mempersiapkan beberapa bahan bakar untuk reaktor yang bisa dibilang eksperimental, Joyo. Ouchi saat itu adalah orang yang terdekat dengan tangki pengendapan, sementara Shinohara berdiri di atas panggung dan Yokokawa duduk di meja setinggi empat meter.


Karena salah langkah, kejadian malang ini pun tercipta. Ember larutan berair yang dituangkan ke dalam tangki berisi 16 kg uranium sedangkan batas uranium tangki presipitasi hanya 2,4 kg. Muncul kilatan biru besar akibat kegiatan tersebut.

https://tendabiru21.net/movies/terra-formars/