Senin, 05 April 2021

Spotify dan LinkedIn Bikin Fitur Mirip Clubhouse

  Kepopuleran Clubhouse membuat banyak media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan Telegram, ikut membuat fitur serupa. Yang terbaru, kini giliran Spotify dan LinkedIn yang ikutan.

Spotify mengumumkan telah mengakuisisi Betty Labs, developer aplikasi live-audio bernama Locker Room, yang cara mainnya sama dengan Clubhouse. Aplikasi ini eksklusif berada di iOS yang dirancang khusus untuk penggemar olahraga.


Spotify pun memiliki rencana untuk memperluas jangkauan dan fitur dari aplikasi Locker Room dalam beberapa bulan mendatang.


"Spotify akan berkembang dan memperluas Locker Room menjadi pengalaman live-audio yang disempurnakan untuk lebih banyak kreator dan penggemar," kata Spotify dalam posting-an blog yang dikutip detikINET dari XDA Developers, Kamis (1/4/2021).


"Melalui pengalaman live baru ini, Spotify akan menawarkan beragam program olahraga, musik, budaya, serta sejumlah fitur interaktif yang memungkinkan content creator terhubung dengan penonton secara real time," tambah Spotify.


Selain itu, Spotify juga akan memberikan kesempatan kepada atlet, penulis, musikus, penulis lagu, podcaster profesional, dan beberapa tokoh global lainnya untuk mengadakan diskusi real time, debat, hingga ask me anything (AMA) dan masih banyak lainnya.


Bukan hanya Spotify, LinkedIn juga berencana menghadirkan fitur serupa. Hal tersebut diketahui dari Analis media sosial Alessandro Paluzzi yang menemukan kode baru di mana LinkedIn tengah mengerjakan fitur audio mirip Clubhouse.


Meski audio room LinkedIn belum berfungsi, tampilan antarmukanya (UI) sudah mirip dengan Clubhouse. Tak lama setelah Paluzzi membagikan foto, Senior Director of Product LinkedIn merespons cuitan tersebut dan memberikan konfirmasi bahwa fitur tersebut akan segera datang.

https://movieon28.com/movies/the-caretaker-5/


Twitter Fleets Kini Bisa Ditambahi Stiker dan GIF


- Fleets, fitur Twitter yang mirip seperti Instagram Stories, kedatangan fitur baru. Kini pengguna Twitter bisa menambahkan stiker, GIF dan 'Twemoji' ke Fleet mereka.

Pengguna bisa menambahkan stiker di Fleet dengan tap ikon smiley yang ada di pojok kiri bawah layar. Setelah itu kalian akan melihat koleksi stiker dan emoji animasi buatan Twitter.


Untuk melihat lebih banyak pilihan stiker dan GIF, gunakan kolom pencarian yang ada di atas layar. Masukkan kata kunci yang diinginkan, dan Twitter akan menampilkan GIF dari Tenor dan Giphy, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (1/4/2021).

Selain stiker, kalian akan menemukan Twemoji atau versi animasi dari emoji populer seperti emoji api, hati, tertawa sambil menangis, dan lain-lain.


Setelah memilih stiker atau GIF yang diinginkan, kalian bisa mengeditnya dengan memperbesar atau memperkecil ukurannya dan menempatkannya di Fleet.


Kalau kalian pernah menggunakan stiker di Snapchat atau Instagram Stories, fitur ini pasti sudah sangat familiar. Twitter memang ketinggalan menghadirkan fitur ini, tapi cukup wajar karena Fleets memang baru diluncurkan untuk semua pengguna pada November lalu.


Fitur ini mulai digulirkan untuk semua pengguna Android dan iOS lewat update aplikasi terbaru. Berdasarkan pantauan detikINET, fitur ini sudah tersedia di aplikasi Twitter Android versi 8.87.0-release.01.

https://movieon28.com/movies/xoxo/

Geger! Google Pastikan Mundur dari Ajang MWC 2021

  Apa jadinya ajang teknologi dunia tanpa kehadiran Google. Tapi itu yang terjadi dengan Mobile World Congress 2021 yang ditinggal Google karena faktor pandemi.

Google memastikan kalau pihaknya tak akan ikut serta pada ajang Mobile World Congress (MWC) 2021 di Barcelona, Spanyol yang digelar secara offline pada Juni mendatang.


Keputusan Google ini tentu berdampak besar pada MWC, karena mereka sejauh ini adalah perusahaan terbesar yang sudah memastikan tak akan hadir di MWC 2021. Sebelumnya ada juga Nokia, Ericsson, Sony, dan Oracle yang juga memutuskan hal yang sama.


"Melihat kondisi saat ini terkait pembatasan perjalanan dan protokol COVID-19, Google sudah memutuskan untuk tak mengikuti Mobile World Congress tahun ini. Kami akan terus melanjutkan untuk berkolaborasi dengan GSMA dan mendukung partner kami lewat kesempatan virtual. Kami berharap bertemu anda di Barcelona pada 2022," tulis Google.


Pada Februari lalu, GSMA -- penyelenggara MWC -- mengambil keputusan kontroversial, yaitu mengadakan MWC 2021 secara offline, dan hanya memundurkan waktu penyelenggaraan, dari Maret menjadi Juni.


Parahnya, mereka hanya mewajibkan protokol standar untuk menghadapi penyebaran COVID-19, seperti penggunaan masker dan hasil tes negatif 72 jam sebelum kedatangan.


Protokol seperti ini menurut banyak pihak tak cukup untuk menghindari terjadinya penyebaran COVID-19 di acara sebesar MWC. Bahkan mereka tak mewajibkan peserta untuk mendapat vaksinasi sebelum menghadiri acara tahunan tersebut.


Sebelumnya diberitakan, Ericsson menjadi perusahaan pertama yang mengumumkan tidak akan bergabung dengan MWC tahun ini. Mereka juga menjadi perusahaan pertama yang mengundurkan diri dari MWC tahun lalu yang kemudian dibatalkan sepenuhnya.


"Mengingat dampak berkelanjutan dari COVID-19 dan pertimbangan utama kali terhadap pegawai kami, kesehatan dan kesejahteraan mereka, kami memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam MWC 2021," kata Ericsson dalam keterangan resminya.


Nokia mengikuti langkah Ericsson yang tidak akan menghadiri MWC 2021 secara langsung karena mempertimbangkan kesehatan pegawai dan konsumennya. Tapi mereka tetap akan hadir secara virtual.


"Karena event yang bersifat internasional dan dengan vaksinasi global yang masih dalam tahap awal, kami telah mempertimbangkan keputusan untuk berpartisipasi hanya dalam acara virtual," kata Nokia dalam keterangan resminya.


Daftar perusahaan yang memutuskan mundur dari MWC 2021 terus bertambah, termasuk Sony, Facebook dan Oracle. Facebook mengatakan mereka memang memiliki kebijakan perusahaan untuk tidak menghadiri event secara fisik hingga akhir Juni 2021.

https://movieon28.com/movies/the-swap-3/


Spotify dan LinkedIn Bikin Fitur Mirip Clubhouse


 Kepopuleran Clubhouse membuat banyak media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan Telegram, ikut membuat fitur serupa. Yang terbaru, kini giliran Spotify dan LinkedIn yang ikutan.

Spotify mengumumkan telah mengakuisisi Betty Labs, developer aplikasi live-audio bernama Locker Room, yang cara mainnya sama dengan Clubhouse. Aplikasi ini eksklusif berada di iOS yang dirancang khusus untuk penggemar olahraga.


Spotify pun memiliki rencana untuk memperluas jangkauan dan fitur dari aplikasi Locker Room dalam beberapa bulan mendatang.


"Spotify akan berkembang dan memperluas Locker Room menjadi pengalaman live-audio yang disempurnakan untuk lebih banyak kreator dan penggemar," kata Spotify dalam posting-an blog yang dikutip detikINET dari XDA Developers, Kamis (1/4/2021).


"Melalui pengalaman live baru ini, Spotify akan menawarkan beragam program olahraga, musik, budaya, serta sejumlah fitur interaktif yang memungkinkan content creator terhubung dengan penonton secara real time," tambah Spotify.


Selain itu, Spotify juga akan memberikan kesempatan kepada atlet, penulis, musikus, penulis lagu, podcaster profesional, dan beberapa tokoh global lainnya untuk mengadakan diskusi real time, debat, hingga ask me anything (AMA) dan masih banyak lainnya.


Bukan hanya Spotify, LinkedIn juga berencana menghadirkan fitur serupa. Hal tersebut diketahui dari Analis media sosial Alessandro Paluzzi yang menemukan kode baru di mana LinkedIn tengah mengerjakan fitur audio mirip Clubhouse.


Meski audio room LinkedIn belum berfungsi, tampilan antarmukanya (UI) sudah mirip dengan Clubhouse. Tak lama setelah Paluzzi membagikan foto, Senior Director of Product LinkedIn merespons cuitan tersebut dan memberikan konfirmasi bahwa fitur tersebut akan segera datang.

https://movieon28.com/movies/l-o-r-d-legend-of-ravaging-dynasties/