Sabtu, 10 April 2021

Penyandang Disabilitas Difasilitasi untuk Dapat Vaksinasi COVID-19

  Selain lansia, para penyandang disabilitas ber-KTP DKI Jakarta telah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Istora Senayan sejak pertengahan Maret 2021. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah menjangkau kelompok disabilitas agar bisa mendapatkan layanan dan fasilitas yang setara.

"Harapannya kelompok disabilitas ini bisa merasakan program pemerintah, mungkin banyak yang belum merasakan program pemerintah karena akses informasinya yang terbatas," ujar Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).


Angki menambahkan, melalui Gerakan Indonesia Bisa, pemerintah berupaya menjangkau kaum disabilitas agar bisa mengakses informasi, fasilitas, kesehatan, dan sebagainya, seperti mendapatkan vaksinasi.


Kepala Sekolah SLB/G Yayasan Dwituna Rawinala Budi Prasodjo menyatakan pemerintah proaktif dalam memberikan informasi terkait program-program bagi para penyandang disabilitas.


"Sampai saat ini Alhamdulillah akses informasi dari berbagai kementerian selaluterinformasikan kepada kami, khususnya untuk vaksinasidisabilitas, justru kami mendapatkan informasi terlebih dahulu sehingga kami juga yang menginformasikan ke beberapaSLB lainnya," jelas Budi.


Budi menyampaikan, saat mengikuti vaksinasi COVID-19, para penyandang disabilitas diberi kemudahan fasilitas untuk datang ke Istora Senayan.


"Pemerintah dalam hal ini Dishub juga memfasilitasi kami ke Senayan secara gratis untuk menerima vaksinasi," ungkap Budi.


Cerita lainnya dating dari Jaka Ahmad, komedian penyandang disabilitas yang telah mendapatkan vaksinasi. Selain mencari informasi untuk dirinya sendiri, Jaka juga aktif memberikan dan meluruskan informasi terkait vaksinasi COVID-19 kepada orang tuanya. Hal itu ia lakukan agar orang tuanya tak mendapatkan informasi keliru.


"Saya memang harus menjadi penengah kepada orang tua saya mengenai informasi yang masuk seputar vaksinasi COVID-19, sehingga saya bisa memberikan informasi yang cukup valid kepada orang tua saya. Saya berkeyakinan, kita punya tanggung jawab tidak hanya kepada orang tua tapi juga lingkungan di sekitar kita untuk memberikan informasi yang valid, apalagi kita mampu mensosialisasikan informasi yang benar," papar Jaka.


Angki menambahkan vaksinasi COVID-19 bagi para penyandang disabilitas berlangsung lancar dan aman. Mereka tidak merasakan efek samping yang mengkhawatirkan.


"Sejauh ini vaksinasi COVID-19 aman untuk penyandang disabilitas. Tapi untuk KIPI normal seperti ngantuk, lapar, itu terjadi tapi tidak ada berlebihan," urai Angkie.

https://nonton08.com/movies/the-trader/


Update Corona 9 April: Tambah 5.262 Kasus Baru, Total Kasus Aktif 110.138


 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 di Indonesia bertambah 5.262 kasus pada Jumat (9/4/2021). Total kasus positif menjadi 1.558.145, sembuh 1.405.659, dan meninggal 42.348.

Spesimen yang diperiksa mencapai 72.712 dan ada 59.453 suspek. Total kasus aktif hari ini 110.138, berkurang 1.133 dibandingkan kemarin.


Detail penambahan kasus Corona di Indonesia adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 5.262 menjadi 1.558.145

Pasien sembuh bertambah 6.277 menjadi 1.405.659

Pasien meninggal bertambah 121 menjadi 42.348

Sebelumnya, pada Kamis (8/4/2021), tercatat total sebanyak 1.552.880 kasus positif virus Corona COVID-19, 1.399.382 pasien sembuh, dan 42.227 kasus meninggal dunia.

https://nonton08.com/movies/monster-2/

Komnas KIPI Imbau Keluarga Tak Halangi Lansia untuk Divaksin

 Ketua Komnas PP KIPI Profesor Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp. A(K), M. Trop Paed kembali menegaskan vaksinasi lansia merupakan sesuatu yang aman. Ia mengimbau para lansia maupun keluarga agar tidak ragu mengikuti vaksinasi.

Hinky mengemukakan pada beberapa kasus diketahui keluarga melarang lansia untuk mengikuti vaksinasi, karena termakan informasi tidak benar.


"Karena ternyata (keluarga) memperoleh informasi yang kurang tepat atau pihak yang tidak berwenang terkait imunisasi atau vaksinasi," ungkapHinky dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).


Hinky yang berusia 66 tahun menyampaikan dirinya telah divaksinasi dua kali. Padahal, ia memiliki gangguan irama jantung, hipertensi, serta kolesterol dan asam urat nya sempat tinggi.


"Alhamdulillah sehat, saya sudah dua kali divaksinasi jadi jangan ragu-ragu," sebut Hinky.


Menurutnya, lansia yang memiliki komorbid a tetap bisa divaksin. Ia menerangkan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dari vaksin COVID-19 bisa muncul, namun cenderung ringan dan dapat ditolerir.


"Namun manfaat vaksinasi jauh lebih besar maka sama-sama kita divaksin," pesan Hinky.


Komnas KIPI, kata Hinky, terus memantau, mengkaji, merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat. Komnas KIPI merekomendasikan vaksin yang telah teruji aman untuk digunakan dalam program vaksinasi nasional, dengan tetap memantau dan mengkaji setiap perkembangannya.


"Kalau ada perubahan kita buat rekomendasi baru," ujarHinky.


Ia menerangkan jika ada laporan terkait KIPI dari vaksinasi, ada dua hal yang dilakukan Komnas KIPI. Pertama, mengecek berapa lama ketika diberikan vaksin hingga ada gejala dan kedua, Komnas KIPI akan memeriksa apakah ada penyakit lain yang menyebabkan gejala dan bukan berasal dari vaksin.


"Kalau gejala lebih dua hari laporkan saja nanti gejala itu diinvestigasi, dianalisis, dan dikaji. Apapun keluhannya silakan lapor, kita justru mengharapkan laporan," cetus Hinky.

https://nonton08.com/movies/my-all-american/


Penyandang Disabilitas Difasilitasi untuk Dapat Vaksinasi COVID-19


 Selain lansia, para penyandang disabilitas ber-KTP DKI Jakarta telah bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Istora Senayan sejak pertengahan Maret 2021. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah menjangkau kelompok disabilitas agar bisa mendapatkan layanan dan fasilitas yang setara.

"Harapannya kelompok disabilitas ini bisa merasakan program pemerintah, mungkin banyak yang belum merasakan program pemerintah karena akses informasinya yang terbatas," ujar Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia, dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (9/4/2021).


Angki menambahkan, melalui Gerakan Indonesia Bisa, pemerintah berupaya menjangkau kaum disabilitas agar bisa mengakses informasi, fasilitas, kesehatan, dan sebagainya, seperti mendapatkan vaksinasi.


Kepala Sekolah SLB/G Yayasan Dwituna Rawinala Budi Prasodjo menyatakan pemerintah proaktif dalam memberikan informasi terkait program-program bagi para penyandang disabilitas.


"Sampai saat ini Alhamdulillah akses informasi dari berbagai kementerian selaluterinformasikan kepada kami, khususnya untuk vaksinasidisabilitas, justru kami mendapatkan informasi terlebih dahulu sehingga kami juga yang menginformasikan ke beberapaSLB lainnya," jelas Budi.

https://nonton08.com/movies/day-of-the-dead-bloodline/