Senin, 12 April 2021

Helikopter Pertama di Mars Mendarat Mulus dan Siap Terbang

  Ingenuity, helikopter pertama di Mars, berhasil mendarat dengan mulus di permukaan Planet Merah tersebut.

Dikutip dari Space.com, helikopter milik NASA tersebut mendarat di permukaan Mars dengan cara dijatuhkan oleh kapal induknya, robot penjelajah Perseverance. Adapun penerbangan pertama helikopter dijadwalkan berlangsung seminggu lagi.


"Pendaratan #MarsHelicopter dikonfirmasi! Perjalanan 471 juta kilometer di atas @NASAPersevere berakhir dengan penurunan setinggi 10 cm dari perut Perseverance ke permukaan Mars hari ini," kata akun Twitter Jet Propulsion Laboratory NASA.


Ingenuity adalah helikopter kecil seberat 1,8 kilogram bertenaga surya yang mengandalkan baterai isi ulang untuk menjaga sistemnya tetap hangat selama menjelajahi kondisi malam Mars yang keras.


Sebelum mendarat, Ingenuity bersemayam di perut Perseverance sekaligus membuat roobot penjelajah tersebut tetap hangat. Saat ini, helikopter tersebut menggunakan baterai internal untuk menyalakan pemanas vital di dalam tubuhnya.


"Pemanas ini menjaga interior Ingenuity agar bisa melawan dinginnya malam di Mars yang suhunya bisa turun hingga minus 90 derajat Celcius. Pemanas ini juga sekaligus melindungi komponen utama seperti baterai dan beberapa elektronik sensitif dari bahaya suhu yang sangat dingin," kata Bob Balaram dari NASA, kepala teknisi proyek Helikopter Mars.


Ingenuity dijadwalkan melakukan penerbangan pertamanya pada 11 April, dan data dari penerbangan tersebut diharapkan bisa tiba ke Bumi keesokan harinya di tanggal 12 April.


Untuk diketahui, drone senilai USD 85 juta ini menjadi helikopter pertama yang dikirim ke luar angkasa dan dirancang untuk menguji teknologi kendaraan terbang masa depan di planet lain, salah satunya Mars. Ingenuity dibekali dua kamera untuk mendokumentasikan penerbangannya, yang juga akan diamati oleh rover Perseverance.

https://kamumovie28.com/movies/the-innocents/


Tokopedia Kembali Hadirkan Program TokoPoints bagi Pengguna


Tokopedia kembali meluncurkan program TokoPoints. TokoPoints merupakan program loyalitas yang memungkinkan pengguna bisa mendapatkan poin dari setiap transaksi yang dilakukan melalui situs dan aplikasi Tokopedia dengan menggunakan metode pembayaran apapun.

Senior Lead Product Manager (Retention & Loyalty) Tokopedia, Gabriella Kawilarang mengatakan TokoPoints dapat ditukarkan untuk semua transaksi baik produk fisik maupun digital, tanpa batasan minimum atau maksimum penukaran. Pemakaian TokoPoints juga dapat digabungkan dengan promo Bebas Ongkir dan Tokopedia lainnya secara bersamaan.


"Seiring dengan berevolusinya TokoPoints, kami berharap dapat meningkatkan pengalaman berbelanja pengguna dan memberikan keuntungan lebih banyak di dalam ekosistem Tokopedia," jelas Gabriella dalam keterangan tertulis, Senin (5/4/2021).


Menurut Gabriella, masyarakat semakin mengandalkan sistem belanja online dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terutama untuk produk makanan dan minuman serta kesehatan. Hal ini sejalan dengan data Tokopedia yang mencatatkan peningkatan transaksi paling tinggi di kategori Makanan dan Minuman, Perawatan Hewan, Kesehatan, Perlengkapan Pesta dan Craft, serta Buku menjadi lima kategori selama kuartal pertama 2021.


"Belanja online semakin menjadi andalan masyarakat di tengah pandemi. Terbukti dari peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan Tokopedia yang telah melebihi 100 juta saat ini," terangnya.


Diungkapkan Gabriella, tren tersebut yang mendorong Tokopedia untuk meluncurkan kembali TokoPoints. Dia berharap TokoPoints dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna serta mempermudah masyarakat saat pandemi.


"Ini merupakan wujud komitmen kami untuk #SelaluAdaSelaluBisa mempermudah kehidupan masyarakat bahkan di tengah pandemi," terangnya.

https://kamumovie28.com/movies/erotic-ghost-story-iii/



Nasib Malang HP LG, Inovatif dan Mewah Tapi...

  Bisnis ponsel LG beberapa tahun belakangan terus merugi, dan kini akhirnya divisinya ditutup. Padahal, teknologi yang ada di HP mereka sebenarnya inovatif dan mewah pada zamannya.

Inovasi yang paling mudah diingat adalah LG Wing, ponsel terbaru mereka yang bentuknya unik. Kemudian, mereka pun sempat memamerkan ponsel layar gulung, namun kini dengan ditutupnya divisi ponsel LG, nasib ponsel tersebut menjadi tidak jelas.


Jika dilihat lebih jauh, LG sudah inovatif sejak lama. Misalnya saja, LG G5 yang menawarkan fitur modular. G5 bisa dibilang adalah proyek ambisius LG. Pasalnya saat itu belum ada ponsel lain, setidaknya yang dijual secara luas, dengan fitur seperti itu.


G5 punya beberapa pilihan modul untuk dipasang di bagian bawah ponsel. Pilihannya adalah modul HiFi Plus DAC yang didesain bersama Bang & Olufsen. Lalu ada Cam Plus, yang merupakan grip dengan tombol shutter untuk memotret dan tambahan baterai 4000 mAh.

https://kamumovie28.com/movies/bosomy-front-house-girl/


Hanya saja, meski selangkah lebih maju, namun teknologi modular ini terlalu merepotkan. Karena untuk menggantinya, ponsel harus dimatikan dulu.


Tak cuma itu, LG juga pabrikan ponsel yang konsisten menggunakan kamera tambahan dengan lensa ultrawide di bagian belakang ponsel. Yaitu sejak mereka merilis G5 pada April 2016 dan V20 pada September 2016. Setelah itu mereka konsisten menghadirkan kamera ultrawide di ponsel flagshipnya.


Pabrikan lain baru membenamkan kamera ultrawide pada ponselnya beberapa tahun kemudian. Misalnya Samsung Galaxy S10 yang dirilis pada 2019. Apple pun baru menggunakan kamera ultrawide di iPhone sejak iPhone 11 yang dirilis pada 2019.


LG juga konsisten menggunakan chip DAC/AMP khusus di ponsel-ponsel flagshipnya. Yaitu di seri G dan V, tepatnya mulai V10 keluaran Oktober 2015, kemudian diteruskan di V20, G6 dan seterusnya. Khusus untuk G5, chip DAC-nya tersedia secara modular.


Kualitas suara yang dihasilkan dari ponsel-ponsel ini saat memakai earphone ataupun headphone harus diakui jauh lebih tinggi dibanding ponsel lainnya. Bahkan, sampai saat ini pun hanya ada segelintir pabrikan ponsel yang pernah membenamkan chip audio khusus ke dalam ponsel buatannya.


Namun, di balik beberapa teknologi dan fitur inovatif itu, LG juga punya beberapa 'dosa' di ponsel buatannya. Seperti isu bootloop yang melanda beberapa seri ponselnya, ataupun pilihan komponen yang cukup kontroversial di zamannya.


Seperti LG G6, yang menggunakan Snapdragon 821, relatif tertinggal dibanding ponsel di zamannya yang menggunakan Snapdragon 835. Lalu LG pun tak merilis G5 di Indonesia dan memilih G5 SE, yang spesifikasinya lebih rendah.


Sayangnya berbagai fitur dan teknologi inovatif dari LG itu tak berbanding lurus dengan melesatnya penjualan ponsel mereka. Terakhir kali ponsel LG terjual dengan jumlah yang lumayan dan masuk ke jajaran ponsel terlaris adalah pada 2014 lewat LG G3 yang terjual sebanyak 10 juta unit, dan pada 2013 saat LG G2 terjual sebanyak 3 juta unit.


Sejak 2015 pun bisnis ponsel LG terus merugi, sampai akhirnya kini resmi ditutup. Selamat tinggal, ponsel LG.

https://kamumovie28.com/movies/idol-sex-la-korean-women/