Senin, 12 April 2021

Samsung dan Xiaomi Ngegas, Kok Vivo Malah Santuy?

  Di saat Samsung dan Xiaomi begitu ngegas merilis handphone (HP) barunya di kuartal pertama 2021, Vivo malah santuy di Indonesia. Bahkan baru April ini vendor ponsel yang sekarang berada di posisi pertama itu merilis perangkat anyarnya.

detikINET pun coba menanyakan kepada Vivo Indonesia kenapa mereka santai, beda dengan vendor lain yang sudah merilis 3 ponsel bahkan lebih di kuartal pertama tahun ini.


Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia, mengatakan setiap smartphone yang pihaknya keluarkan, persiapannya harus matang. Demikian pula penerimaan market dan resource yang mereka miliki.


"Vivo lebih pilih untuk melihat resource kami bagaimana sih. Resource ini tidak hanya produknya, market kami seperti apa, internal kami kayak gimana. Itu semua musti dianalisis dulu," ujar Edy.


"Kami nggak harus ngoyo, nggak harus buru-buru, santai aja," tekannya.


Dalam kesempatan ini, Edy sempat ditanya soal kinerja Vivo di kuartal keempat 2020. Mengacu pada laporan IDC, Vivo berada di posisi pertama di pasar ponsel Indonesia sepanjang Oktober hingga Desember.


Pria berkacamata itu mengungkap ada rasa bangga atas laporan yang dirilis oleh perusahaan riset. Tapi euforia itu tidak lama, karena mereka sadar Vivo harus terus berinovasi agar perangkat-perangkatnya dapat terus diterima konsumen.


Dan dari banyak seri yang mereka rilis, semuanya berkontribusi pada penjualan Vivo. Tapi memang kelas mid-range yang paling besar, salah satunya Vivo V Series.


"Vivo V Series memberikan sumbangan begitu besar untuk smartphone kami menjadi nomor satu," kata Edy.


Kendati di 2021 baru satu jagoan yang dilahirkan, Vivo optimis tetap bisa mempertahankan posisinya. Menggunakan jurus yang mirip di 2020, mereka terus mengikuti prilaku konsumen sehingga perangkat yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan.


Itu pula kenapa mereka memilih Vivo X60 Series menjadi ponsel pertamanya di tahun ini.


"Berdasarkan riset kami, di kondisi pandemi orang-orang gemar melakukan hobinya. Adanya social distancing, membuat orang jaga jarak, missmoment ini perlu di-capture, artinya perlu desain kamera yang bagus itulah kenapa kami membawa Vivo X60 series," pungkas Edy.

https://kamumovie28.com/movies/the-assistant/


Setneg Unggah Foto Jokowi di Nikahan Atta, Pakar: Kan Jadi Saksi


 Kementerian Sekretariat Negara RI melalui akun Twitternya @KemensetnegRI mengunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Meski netizen ribut, pakar berpendapat tidak ada yang salah.

Itulah yang diutarakan oleh Heru Sutadi Executive Director of Indonesia ICT Institute, ketika dihubungi oleh detikINET melalui pesan singkatt, Senin (5/4/2021).


Menurutnya, apabila yang dilakukan oleh Setneg adalah bagian dari tugas mensosialisasikan kegiatan presiden, seharusnya ini tidak perlu dipermasalahkan. Terlebih memang Presiden Jokowi menjadi saksi pernikahan kedua mempelai.


"Karena kan memang Presiden Joko Widodo menjadi saksi pernikahan," kata pria yang akrab disapa Heru ini.


"Kecuali bilamana tidak ada hubungan dengan Pak Jokowi atau kegiatan Presiden tiba-tiba foto pernikahan muncul," sambungnya.

https://kamumovie28.com/movies/the-hateful-eight/


Tokopedia Kembali Hadirkan Program TokoPoints bagi Pengguna

 Tokopedia kembali meluncurkan program TokoPoints. TokoPoints merupakan program loyalitas yang memungkinkan pengguna bisa mendapatkan poin dari setiap transaksi yang dilakukan melalui situs dan aplikasi Tokopedia dengan menggunakan metode pembayaran apapun.

Senior Lead Product Manager (Retention & Loyalty) Tokopedia, Gabriella Kawilarang mengatakan TokoPoints dapat ditukarkan untuk semua transaksi baik produk fisik maupun digital, tanpa batasan minimum atau maksimum penukaran. Pemakaian TokoPoints juga dapat digabungkan dengan promo Bebas Ongkir dan Tokopedia lainnya secara bersamaan.


"Seiring dengan berevolusinya TokoPoints, kami berharap dapat meningkatkan pengalaman berbelanja pengguna dan memberikan keuntungan lebih banyak di dalam ekosistem Tokopedia," jelas Gabriella dalam keterangan tertulis, Senin (5/4/2021).


Menurut Gabriella, masyarakat semakin mengandalkan sistem belanja online dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terutama untuk produk makanan dan minuman serta kesehatan. Hal ini sejalan dengan data Tokopedia yang mencatatkan peningkatan transaksi paling tinggi di kategori Makanan dan Minuman, Perawatan Hewan, Kesehatan, Perlengkapan Pesta dan Craft, serta Buku menjadi lima kategori selama kuartal pertama 2021.


"Belanja online semakin menjadi andalan masyarakat di tengah pandemi. Terbukti dari peningkatan jumlah pengguna aktif bulanan Tokopedia yang telah melebihi 100 juta saat ini," terangnya.


Diungkapkan Gabriella, tren tersebut yang mendorong Tokopedia untuk meluncurkan kembali TokoPoints. Dia berharap TokoPoints dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna serta mempermudah masyarakat saat pandemi.


"Ini merupakan wujud komitmen kami untuk #SelaluAdaSelaluBisa mempermudah kehidupan masyarakat bahkan di tengah pandemi," terangnya.


Selain itu, dia mengatakan Tokopedia juga terus berupaya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai mitra. Hal dimaksudkan agar bisa mendorong pemanfaatan platform digital. Sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional lewat teknologi.


"Tokopedia akan terus berkolaborasi bersama mitra strategis untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih inklusif, menarik dan efisien bagi masyarakat - melalui berbagai penawaran spesial dan harga transparan - semua lewat genggaman tangan," tutupnya.

https://kamumovie28.com/movies/the-innocents-3/


Samsung dan Xiaomi Ngegas, Kok Vivo Malah Santuy?


 Di saat Samsung dan Xiaomi begitu ngegas merilis handphone (HP) barunya di kuartal pertama 2021, Vivo malah santuy di Indonesia. Bahkan baru April ini vendor ponsel yang sekarang berada di posisi pertama itu merilis perangkat anyarnya.

detikINET pun coba menanyakan kepada Vivo Indonesia kenapa mereka santai, beda dengan vendor lain yang sudah merilis 3 ponsel bahkan lebih di kuartal pertama tahun ini.


Edy Kusuma, Senior Brand Director Vivo Indonesia, mengatakan setiap smartphone yang pihaknya keluarkan, persiapannya harus matang. Demikian pula penerimaan market dan resource yang mereka miliki.


"Vivo lebih pilih untuk melihat resource kami bagaimana sih. Resource ini tidak hanya produknya, market kami seperti apa, internal kami kayak gimana. Itu semua musti dianalisis dulu," ujar Edy.


"Kami nggak harus ngoyo, nggak harus buru-buru, santai aja," tekannya.


Dalam kesempatan ini, Edy sempat ditanya soal kinerja Vivo di kuartal keempat 2020. Mengacu pada laporan IDC, Vivo berada di posisi pertama di pasar ponsel Indonesia sepanjang Oktober hingga Desember.

https://kamumovie28.com/movies/the-innocents-2/