Rabu, 14 April 2021

Apes! Pemilik Kapal yang Nyangkut di Terusan Suez Didenda Rp 13 T

 Pihak berwenang Mesir telah menyita sebuah kapal kargo besar yang memblokir Terusan Suez selama hampir seminggu pada bulan lalu. Keputusan itu merupakan buntut dari persoalan mengenai kerugian finansial yang ditimbulkan.

Hal itu dilaporkan oleh kantor berita milik pemerintah Al Ahram pada hari Selasa, dilansir dari CNN, Rabu (14/4/2021).


Pengadilan Mesir telah memerintahkan pemilik kapal Jepang itu, Shoei Kisen Kaisha, untuk membayar US$ 900 juta atau setara Rp 13 triliun (kurs hari ini Rp 14.500). Dengan itu sebagai kompensasi akibat kerugian yang ditimbulkan ketika kapal Ever Given berbendera Panama itu nyangkut dan membuat arus lalu lintas jalur perairan perdagangan global yang vital itu tersendat.


Tagihan besar itu juga termasuk biaya pemeliharaan dan biaya operasi penyelamatan kapal kargo tersebut. Operasi penyelamatan internasional bekerja sepanjang waktu untuk mengeluarkan kapal dari tepi kanal. Kejadian itu dianggap sangat darurat karena kapal-kapal dari seluruh dunia, yang membawa bahan bakar dan kargo penting, tak bisa melalui kanal tersebut.


The Ever Given berhasil berlayar kembali pada tanggal 29 Maret dan dipindahkan ke Great Bitter Lake di dekatnya untuk diperiksa kelayakannya dan dilakukan perbaikan.


Shoei Kisen Kaisha mengatakan perusahaan asuransi dan pengacara sedang mengerjakan klaim kompensasi, dan menolak berkomentar lebih lanjut.


UK Club, perusahaan asuransi perlindungan dan ganti rugi untuk Ever Given, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah memberikan tanggapan mengenai putusan dari Otoritas Terusan Suez itu dan mempertanyakan dasar dari penjatuhan kompensasi sebesar US$ 916 juta.

https://movieon28.com/movies/fast-five/


MUI Sebut Ramadhan Momen Terbaik untuk Ikhtiar Memutus COVID-19


MUI telah mengeluarkan fatwa nomor 13 tahun 2021 yang menyatakan vaksinasi COVID-19 tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan. Umat muslim juga disebut memiliki tanggung jawab memutus rantai COVID-19 di bulan Ramadhan ini.

"Bulan Ramadan justru jadi momentum untuk meningkatkan tanggung jawab kita sebagai muslim, dalam menghadapi masalah yang sedang kita alami ini," kata Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Sholeh dalam keterangan tertulis, Selasa (13/4/2021).


Pernyataan tersebut disampaikan dalam dialog bertema Vaksinasi Aman Bulan Ramadan yang diselenggarakan KPCPEN. Asrorun mengatakan pelaksanaan vaksinasi saat bulan Ramadhan tidak membatalkan puasa. Menurutnya MUI telah mengkaji secara keagamaan setelah mendapat penjelasan tata laksana vaksinasi COVID-19.


"Praktik pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini dilakukan dengan cara diinjeksi, maka ini tidak membatalkan puasa. Secara fikih yang membatalkan puasa itu makan minum dan memasukkan makanan sampai ke perut, praktik injeksi vaksinasi COVID-19 tidak termasuk hal yang membatalkan puasa," jelasnya.


Ia mengingatkan kembali, Ramadhan ini merupakan momen yang tepat untuk memutus rantai pandemi. Menurutnya ikhtiar perlu dilakukan termasuk dengan meningkatkan aktivitas keagamaan, berdoa kepada Allah memohon COVID-19 segera diangkat.


"Justru ini momentum terbaik untuk mengokohkan ikhtiar memutus mata rantai ini baik secara lahiriah dan batiniah. Ikhtiar batiniah dengan meningkatkan aktivitas keagamaan, berdoa kepada Allah, memohon agar COVID-19 segera diangkat oleh Allah, karena tidak ada musibah sekecil apapun tanpa izin Allah dan tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya diturunkan oleh Allah," lanjutnya.


Ahli Patologi Klinis, dr. Tonang Dwi Ardyanto juga mengatakan vaksinasi ini bukan yang pertama kalinya dilakukan di bulan Ramadhan. Menurutnya hal tersebut sudah sering dialami seperti misalnya umrah di bulan puasa juga ada vaksinasi.


"Metode vaksinasi nya juga sama, ini kita niatkan sebagai ikhtiar kita untuk menangani pandemi dan juga secara amaliah kita niatkan sebagai ibadah juga. Ini bukan hal yang luar biasa," katanya.

https://movieon28.com/movies/pressure-3/

Senin, 12 April 2021

First Media Buka-bukaan Alasan Internetnya Lelet

 - Internet First Media sejak siang tadi dikeluhkan lemot oleh sebagian penggunanya. Pihak Link Net selaku induk perusahaan pun memberikan penjelasannya.

"Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya." kata Niki Sanjaya, Marketing Communication Division Head PT Link Net Tbk dalam keterangannya.


"Hal ini akan berdampak kepada terganggunya layanan internet yang digunakan oleh semua pelanggan dari semua provider yang menggunakan kabel laut tersebut. Gangguan yang dirasakan akan berupa menurunnya kecepatan internet khususnya saat akses ke situs luar negeri," tambahnya.


Pihaknya saat ini sedang mengupayakan untuk pemulihan layanan untuk seluruh pelanggan dengan membeli tambahan kapasitas jaringan darurat (emergency bandwidth) dari sistem kabel laut yang berbeda, yaitu tambahan kapasitas 200 GBPS per-hari ini. Diharapkan pemulihan dapat selesai dalam waktu 1x24 jam atau maksimal besok jam 08.00 WIB.


"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih sudah menjadi pelanggan setia First Media, dan kami selalu berupaya untuk terus dapat memberikan layanan terbaik bagi Anda dan keluarga." pungkasnya.


SKKL Jakabare sendiri adalah milik Indosat. Diberitakan sebelumnya, Steve Saerang selaku SVP-Head of Corporate Communications Indosat telah mengatakan kejadian putusnya SKKL Jakabare ini sejak tadi pagi, Senin (5/4/2021).


"Indosat Ooredoo menginformasikan bahwa SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 9.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapore karena adanya tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapura," ujar Steve.


Disampaikan Steve, saat ini tim operasional sedang berusaha dengan intensif untuk mengembalikan sambungan dan direncanakan dalam waktu 2x24 jam, SKKL Jakabare sudah dapat dipergunakan kembali.

https://kamumovie28.com/movies/queen-of-the-desert/


Dampak Bencana NTB-NTT, Telekomunikasi Lumpuh Gegara 102 Site Down


Dampak banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melumpuhkan akses layanan telekomunikasi. Setidaknya, ada 102 site yang terdampak bencana ini.

Disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate bahwa Kominfo melakukan monitoring terhadap infrastruktur telekomunikasi yang terdampak di wilayah bencana di NTB dan NTT.


"Kami terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya pemulihan layanan terhadap site seluler yang masih down, sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun jaringan listrik belum kembali tersedia," ungkap Johnny kepada detikINET, Senin (5/4/2021).


Monitoring infrastruktur dan layanan telekomunikasi dilakukan di wilayah terdampak bencana di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang yang berada di Provinsi NTT, serta Kabupaten Bima yang berada di Provinsi NTB.


Diketahui, bencana banjir di Kabupaten Malaka terjadi sejak hari Jumat (2/4) lalu. Sementara itu, banjir bandang dan longsor menimpa wilayah Kabupaten Bima pada hari Sabtu (3/4), tepatnya pada pukul 15.00 WITA.


Pada Minggu (4/4) esok harinya, bencana serupa juga menimpa wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang pada dini hari 01.00 WITA.


Kejadian ini mengakibatkan aliran listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sehingga menyebabkan beberapa site Base Transceiver Station (BTS) seluler mengalami down service dan tidak dapat berfungsi.


Hasil monitoring operator seluler sampai dengan hari Senin (5/4) pukul 11.00 WIB menunjukkan ada 98 site yang terdampak (down) dari 2.638 site eksisting di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, Provinsi NTT. Di Kabupaten Bima, Provinsi NTB, ada sekitar 4 site yang terdampak dari 663 site eksisting.

https://kamumovie28.com/movies/steel-cold-winter/