Senin, 12 April 2021

First Media Buka-bukaan Alasan Internetnya Lelet

 - Internet First Media sejak siang tadi dikeluhkan lemot oleh sebagian penggunanya. Pihak Link Net selaku induk perusahaan pun memberikan penjelasannya.

"Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya." kata Niki Sanjaya, Marketing Communication Division Head PT Link Net Tbk dalam keterangannya.


"Hal ini akan berdampak kepada terganggunya layanan internet yang digunakan oleh semua pelanggan dari semua provider yang menggunakan kabel laut tersebut. Gangguan yang dirasakan akan berupa menurunnya kecepatan internet khususnya saat akses ke situs luar negeri," tambahnya.


Pihaknya saat ini sedang mengupayakan untuk pemulihan layanan untuk seluruh pelanggan dengan membeli tambahan kapasitas jaringan darurat (emergency bandwidth) dari sistem kabel laut yang berbeda, yaitu tambahan kapasitas 200 GBPS per-hari ini. Diharapkan pemulihan dapat selesai dalam waktu 1x24 jam atau maksimal besok jam 08.00 WIB.


"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih sudah menjadi pelanggan setia First Media, dan kami selalu berupaya untuk terus dapat memberikan layanan terbaik bagi Anda dan keluarga." pungkasnya.


SKKL Jakabare sendiri adalah milik Indosat. Diberitakan sebelumnya, Steve Saerang selaku SVP-Head of Corporate Communications Indosat telah mengatakan kejadian putusnya SKKL Jakabare ini sejak tadi pagi, Senin (5/4/2021).


"Indosat Ooredoo menginformasikan bahwa SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 9.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapore karena adanya tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapura," ujar Steve.


Disampaikan Steve, saat ini tim operasional sedang berusaha dengan intensif untuk mengembalikan sambungan dan direncanakan dalam waktu 2x24 jam, SKKL Jakabare sudah dapat dipergunakan kembali.

https://kamumovie28.com/movies/queen-of-the-desert/


Dampak Bencana NTB-NTT, Telekomunikasi Lumpuh Gegara 102 Site Down


Dampak banjir dan longsor yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) melumpuhkan akses layanan telekomunikasi. Setidaknya, ada 102 site yang terdampak bencana ini.

Disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate bahwa Kominfo melakukan monitoring terhadap infrastruktur telekomunikasi yang terdampak di wilayah bencana di NTB dan NTT.


"Kami terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya pemulihan layanan terhadap site seluler yang masih down, sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun jaringan listrik belum kembali tersedia," ungkap Johnny kepada detikINET, Senin (5/4/2021).


Monitoring infrastruktur dan layanan telekomunikasi dilakukan di wilayah terdampak bencana di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang yang berada di Provinsi NTT, serta Kabupaten Bima yang berada di Provinsi NTB.


Diketahui, bencana banjir di Kabupaten Malaka terjadi sejak hari Jumat (2/4) lalu. Sementara itu, banjir bandang dan longsor menimpa wilayah Kabupaten Bima pada hari Sabtu (3/4), tepatnya pada pukul 15.00 WITA.


Pada Minggu (4/4) esok harinya, bencana serupa juga menimpa wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang pada dini hari 01.00 WITA.


Kejadian ini mengakibatkan aliran listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sehingga menyebabkan beberapa site Base Transceiver Station (BTS) seluler mengalami down service dan tidak dapat berfungsi.


Hasil monitoring operator seluler sampai dengan hari Senin (5/4) pukul 11.00 WIB menunjukkan ada 98 site yang terdampak (down) dari 2.638 site eksisting di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, Provinsi NTT. Di Kabupaten Bima, Provinsi NTB, ada sekitar 4 site yang terdampak dari 663 site eksisting.

https://kamumovie28.com/movies/steel-cold-winter/

Kabel Laut Indosat Putus, Ini Penyebab dan Dampaknya

  - Indosat Ooredoo mengonfirmasi bahwa Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) mereka yang menghubungkan Jawa-Kalimantan-Batam-Singapura (Jakabare) terputus. Dampak ke pelanggan seluler?

Steve Saerang selaku SVP-Head of Corporate Communications Indosat mengatakan kejadian putusnya SKKL Jakabare ini sejak tadi pagi, Senin (5/4/2021).


"Indosat Ooredoo menginformasikan bahwa SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 9.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapore karena adanya tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapura," ujar Steve.


Disampaikan Steve, saat ini tim operasional sedang berusaha dengan intensif untuk mengembalikan sambungan dan direncanakan dalam waktu 2x24 jam, SKKL Jakabare sudah dapat dipergunakan kembali.


Terkait putusnya SKKL Jakabare milik Indosat Ooredoo berdampak pada pelanggan seluler, Steve menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak terdampak.


"Secara umum tidak ada dampak dari putusnya SKKL Jakabare tersebut karena Indosat menerapkan sistem redudancy untuk semua traffic backbone internasional sehingga tidak ada dampak langsung terhadap pelanggan selular," ungkapnya.


Sebelumnya, Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia (Askalsi) menyebutkan SKKL Jakabare milik Indosat Ooredoo putus.


"(SKKL) punya Indosat yang digunakan oleh Linknet juga. Tapi, sebaiknya bisa langsung ditanyakan ke teman-teman Indosat Ooredoo," ujar Sekjen Askalsi Resi Y. Bramani.


Resi mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima, putus kabel fiber optik itu berada di inland di Tanah Merah Singapura, bukan di laut.


"Infonya putusnya tadi di inland di Tanah Merah Singapura bukan di laut, jadi harusnya proses perbaikannya cepat dan tidak serumit apabila di laut," kata Resi.


Pihak First Media sendiri mengaku ada gangguan terkait putusnya kabel tersebut. "Hi First People. Mhn maaf atas ketidaknyamanannya ya. Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya," sebut First Media.

https://kamumovie28.com/movies/unknown/


First Media Buka-bukaan Alasan Internetnya Lelet


- Internet First Media sejak siang tadi dikeluhkan lemot oleh sebagian penggunanya. Pihak Link Net selaku induk perusahaan pun memberikan penjelasannya.

"Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya." kata Niki Sanjaya, Marketing Communication Division Head PT Link Net Tbk dalam keterangannya.


"Hal ini akan berdampak kepada terganggunya layanan internet yang digunakan oleh semua pelanggan dari semua provider yang menggunakan kabel laut tersebut. Gangguan yang dirasakan akan berupa menurunnya kecepatan internet khususnya saat akses ke situs luar negeri," tambahnya.


Pihaknya saat ini sedang mengupayakan untuk pemulihan layanan untuk seluruh pelanggan dengan membeli tambahan kapasitas jaringan darurat (emergency bandwidth) dari sistem kabel laut yang berbeda, yaitu tambahan kapasitas 200 GBPS per-hari ini. Diharapkan pemulihan dapat selesai dalam waktu 1x24 jam atau maksimal besok jam 08.00 WIB.


"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Terima kasih sudah menjadi pelanggan setia First Media, dan kami selalu berupaya untuk terus dapat memberikan layanan terbaik bagi Anda dan keluarga." pungkasnya.


SKKL Jakabare sendiri adalah milik Indosat. Diberitakan sebelumnya, Steve Saerang selaku SVP-Head of Corporate Communications Indosat telah mengatakan kejadian putusnya SKKL Jakabare ini sejak tadi pagi, Senin (5/4/2021).


"Indosat Ooredoo menginformasikan bahwa SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 9.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapore karena adanya tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapura," ujar Steve.


Disampaikan Steve, saat ini tim operasional sedang berusaha dengan intensif untuk mengembalikan sambungan dan direncanakan dalam waktu 2x24 jam, SKKL Jakabare sudah dapat dipergunakan kembali.

https://kamumovie28.com/movies/complete-unknown/