Kamis, 15 April 2021

Netizen Sempat Bingung IndiHome atau Google yang Down

 Netizen mendadak ramai mengeluhkan layanan Google banyak yang tidak dapat diakses, dari Gmail, YouTube, Gdrive sampai Gmeet. Sempat terjadi kebingungan di kalangan pengakses internet tentang apakah jaringan IndiHome yang bermasalah atau Google down.

Mungkin karena banyak yang memakai IndiHome sehingga ada yang menarik kesimpulan jaringan penyedia layanan internet milik Telkom itu yang bermasalah. "Layanan google atau jaringan Indihome down?" sebut seorang netizen.


"Gw bingung antara Google yg down atau Indihome yang lemot," tulis komentar berikutnya. Namun kemudian, sebagian netizen mulai menyadari layanan Google yang bermasalah.


"Aku udah maki maki indihome, ternyata yg down emang server nya google," "IndiHome aku aman2 aja, yang down google and timnya nih," begitu sebagian postingan terbaru mengenai persoalan ini.


Pihak IndiHome juga memberikan penjelasannya. "Apakah koneksi lambat dirasakan saat mengakses Youtube/Google Kak ? jika benar, Zefa informasikan saat ini sedang terjadi down dari Google (Youtube, Gmail, Hoogle, dll) yang menyebabkan tidak bisa akses YouTube menggunakan semua ISP (Baik itu IndiHome atau jaringan Internet yang lain). Terima kasih," tulis mereka di Twitter.


Layanan Google down diperkuat oleh laporan dari DownDetector, situs yang biasa mengumumkan terjadinya masalah di situs populer.


Situs Down Detector melacak cukup banyak laporan dari berbagai negara soal layanan Google bermasalah. Tampak netizen dari Indonesia, Malaysia dan Singapura mengeluhkannya seperti terlihat dalam peta ini.


Saat ini, layanan Google masih terpantau bermasalah bagi sebagian netizen. Belum diketahui apakah yang menjadi penyebab Google down, mungkin terkait server. Pihak Google belum memberikan penjelasan. Sebelumnya, layanan Google juga pernah mengalami persoalan seperti ini.

https://indomovie28.net/movies/penance-lane/


Twitter Sempat Mau Caplok Clubhouse Rp 58 Triliun


- Twitter sekarang memiliki fitur audio chat untuk menyaingi Clubhouse. Tapi siapa sangka perusahaan media sosial tersebut pernah ingin mengakuisisi Clubhouse.

Bloomberg melaporkan Twitter pernah berdiskusi dengan Clubhouse untuk membeli aplikasi audio chat tersebut senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 58 triliun, seperti dikutip dari The Verge, Kami (8/4/2021).


Diskusi ini berlangsung selama beberapa bulan sebelum akhirnya mandek, dan tidak dijelaskan apa yang membuat pembicaraan ini terhenti. Tidak diketahui apakah Twitter atau Clubhouse yang melakukan pendekatan terlebih dahulu.


Menariknya, beberapa waktu yang lalu Bloomberg juga melaporkan bahwa Clubhouse mencari pendanaan baru dengan nilai USD 4 miliar. Bisa jadi angka ini muncul dari pembicaraan dengan Twitter, atau Clubhouse yang memang mengincar angka tersebut.


Clubhouse pertama kali diluncurkan tahun lalu dan mempopulerkan konsep percakapan online secara live. Sejak diluncurkan, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 10 juta kali padahal baru tersedia di iOS dan pengguna baru harus memiliki undangan.


Begitu popularitasnya meroket, Clubhouse langsung menghadapi banyak kompetitor yang meniru fitur utamanya, termasuk Facebook, Twitter, Discord, LinkedIn, Slack, dan lain-lain.


Diserang banyak kompetisi, Clubhouse pun mencoba menghadirkan banyak hal baru. Pekan ini mereka meluncurkan fitur tip yang bisa digunakan kreator untuk mendapatkan cuan. Selain itu mereka juga berencana menghadirkan aplikasi Android dalam waktu dekat.


Sementara itu, Twitter sudah meluncurkan Spaces, fitur pesaing Clubhouse, untuk Android dan iOS. Perusahaan berlogo burung itu juga berencana menghadirkan Spaces di web dan memperbolehkan semua pengguna membuka ruang percakapan baru.

https://indomovie28.net/movies/the-descent/

Slot Orbit Satelit Satria 1 Diperpanjang, RI Lolos Denda Rp 131,1 M

 Akhirnya, Satelit Republik Satria (Satria 1) dipastikan akan meluncur setelah Radio Regulations Board (RRB) International Telecommunication Union (ITU) menyetujui perpanjangan filing orbit satelit Satria 1 di slot orbit 146 derajat Bujur Timur.

Sebelumnya, pandemi COVID-19 yang melanda dunia, turut berdampak terhadap pengadaan dan produksi satelit Satria 1. Oktober 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mengajukan perpanjangan ke ITU dapat meluncurkan satelit pemerintah tersebut paling lambat kuartal keempat 2023.


Slot orbit sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam pengoperasian satelit. Ibarat sebuah jalan dan kendaraan, maka slot orbit adalah jalan itu sendiri dan satelit adalah kendaraannya.


"Berkat doa, upaya, dan ikhtiar kerja bersama, permohonan perpanjangan masa laku filing satelit ini disetujui oleh Radio Regulations Board," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.


Hasil permohonan tersebut juga dipublikasikan di website ITU pada tanggal 31 Maret 2021 dan juga disampaikan melalui surat dari Director of the Radiocommunication Bureau (Direktur BR) kepada Administrasi Telekomunikasi Indonesia pada tanggal 1 April 2021.

https://indomovie28.net/movies/miss-fisher-and-the-crypt-of-tears/


"Indonesia diberikan jangka waktu 7 (tujuh) bulan untuk perpanjangan izin filing orbit ini, yaitu sampai dengan 31 Oktober 2023. Hal ini sejalan dengan dukungan dari pabrikan satelit Satria 1, Thales Alenia Space," ujar Menkominfo.


Lebih lanjut, Johnny menjelaskan, pada tanggal 22-26 Maret 2021 dilaksanakan sidang RRB ITU Union secara daring. Pada pertemuan tersebut, delegasi Indonesia mengajukan proposal permohonan perpanjangan masa waktu penggunaan filing PSN-146E yang akan digunakan oleh satelit Satria 1. Permohonan ini merupakan tindak lanjut dari sidang sebelumnya pada bulan Oktober 2020.


Untuk persiapan sidang pada akhir Maret 2021 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa, Bakti, serta PT PSN selaku operator satelit pengguna filing satelit.


Persiapan dimulai sejak bulan Januari sampai dengan awal Maret 2021, dengan melakukan pertemuan intensif bersama pihak-pihak tersebut sebanyak 5 (lima) kali untuk mematangkan proposal serta dokumen pendukung permohonan yang akan disampaikan pada sidang tersebut.


Menkominfo menegaskan bahwa perpanjangan filing Indonesia tidak mengubah jadwal peluncuran dan Commercial Operation Date (COD) pada kuartal 2023. Perpanjangan filing selama 7 (tujuh) bulan ini dapat menghindari biaya tambahan sebesar kurang lebih USD 9 juta atau Rp 131,1 miliar.


Proses produksi proyek SATRIA telah dimulai sejak ditandatangani Preliminary Working Agreement (PWA) antara Konsorsium PSN (PT SNT) dengan Thales Alenia Space pada tanggal 3 September 2020 lalu.


Proyek satelit Satria 1 merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategi Nasional.


Satelit Satria untuk memenuhi kebutuhan kapasitas satelit Indonesia, guna menyediakan akses internet pada 150.000 titik layanan publik. Karenanya, penting untuk dilakukan berbagai upaya demi suksesnya peluncuran Satria I ini.

https://indomovie28.net/movies/exam/