Netizen mendadak ramai mengeluhkan layanan Google banyak yang tidak dapat diakses, dari Gmail, YouTube, Gdrive sampai Gmeet. Sempat terjadi kebingungan di kalangan pengakses internet tentang apakah jaringan IndiHome yang bermasalah atau Google down.
Mungkin karena banyak yang memakai IndiHome sehingga ada yang menarik kesimpulan jaringan penyedia layanan internet milik Telkom itu yang bermasalah. "Layanan google atau jaringan Indihome down?" sebut seorang netizen.
"Gw bingung antara Google yg down atau Indihome yang lemot," tulis komentar berikutnya. Namun kemudian, sebagian netizen mulai menyadari layanan Google yang bermasalah.
"Aku udah maki maki indihome, ternyata yg down emang server nya google," "IndiHome aku aman2 aja, yang down google and timnya nih," begitu sebagian postingan terbaru mengenai persoalan ini.
Pihak IndiHome juga memberikan penjelasannya. "Apakah koneksi lambat dirasakan saat mengakses Youtube/Google Kak ? jika benar, Zefa informasikan saat ini sedang terjadi down dari Google (Youtube, Gmail, Hoogle, dll) yang menyebabkan tidak bisa akses YouTube menggunakan semua ISP (Baik itu IndiHome atau jaringan Internet yang lain). Terima kasih," tulis mereka di Twitter.
Layanan Google down diperkuat oleh laporan dari DownDetector, situs yang biasa mengumumkan terjadinya masalah di situs populer.
Situs Down Detector melacak cukup banyak laporan dari berbagai negara soal layanan Google bermasalah. Tampak netizen dari Indonesia, Malaysia dan Singapura mengeluhkannya seperti terlihat dalam peta ini.
Saat ini, layanan Google masih terpantau bermasalah bagi sebagian netizen. Belum diketahui apakah yang menjadi penyebab Google down, mungkin terkait server. Pihak Google belum memberikan penjelasan. Sebelumnya, layanan Google juga pernah mengalami persoalan seperti ini.
https://indomovie28.net/movies/penance-lane/
Twitter Sempat Mau Caplok Clubhouse Rp 58 Triliun
- Twitter sekarang memiliki fitur audio chat untuk menyaingi Clubhouse. Tapi siapa sangka perusahaan media sosial tersebut pernah ingin mengakuisisi Clubhouse.
Bloomberg melaporkan Twitter pernah berdiskusi dengan Clubhouse untuk membeli aplikasi audio chat tersebut senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 58 triliun, seperti dikutip dari The Verge, Kami (8/4/2021).
Diskusi ini berlangsung selama beberapa bulan sebelum akhirnya mandek, dan tidak dijelaskan apa yang membuat pembicaraan ini terhenti. Tidak diketahui apakah Twitter atau Clubhouse yang melakukan pendekatan terlebih dahulu.
Menariknya, beberapa waktu yang lalu Bloomberg juga melaporkan bahwa Clubhouse mencari pendanaan baru dengan nilai USD 4 miliar. Bisa jadi angka ini muncul dari pembicaraan dengan Twitter, atau Clubhouse yang memang mengincar angka tersebut.
Clubhouse pertama kali diluncurkan tahun lalu dan mempopulerkan konsep percakapan online secara live. Sejak diluncurkan, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 10 juta kali padahal baru tersedia di iOS dan pengguna baru harus memiliki undangan.
Begitu popularitasnya meroket, Clubhouse langsung menghadapi banyak kompetitor yang meniru fitur utamanya, termasuk Facebook, Twitter, Discord, LinkedIn, Slack, dan lain-lain.
Diserang banyak kompetisi, Clubhouse pun mencoba menghadirkan banyak hal baru. Pekan ini mereka meluncurkan fitur tip yang bisa digunakan kreator untuk mendapatkan cuan. Selain itu mereka juga berencana menghadirkan aplikasi Android dalam waktu dekat.
Sementara itu, Twitter sudah meluncurkan Spaces, fitur pesaing Clubhouse, untuk Android dan iOS. Perusahaan berlogo burung itu juga berencana menghadirkan Spaces di web dan memperbolehkan semua pengguna membuka ruang percakapan baru.