Sabtu, 17 April 2021

Eka Hospital Gunakan Metode Tanos Lawan Batu Ginjal

  Batu ginjal adalah pengendapan mineral atau garam dalam urin yang mengkristal dan membentuk 'batu' di ginjal. Umumnya, batu ginjal sering dikaitkan dengan kurang minum karena saat tubuh terdehidrasi, mineral dan garam yang harusnya terbuang melalui urine akan mengendap.

Seseorang dengan aktivitas yang tinggi sering kali mengalami dehidrasi, terlebih saat harus tetap beraktivitas di tengah bulan puasa. Gejala yang biasanya dialami oleh pengidap batu ginjal adalah nyeri di pinggang yang hilang timbul, selalu ingin buang air kecil, hingga kencing berdarah pada kasus tertentu. Lantas, bagaimana jika seseorang sudah terlanjur mengidap batu ginjal?


"Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) adalah salah satu tindakan penanganan awal pada pasien batu ginjal dengan cara memecah batu yang mengendap di ginjal menjadi pecahan yang halus agar mudah dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan urine. Pemecahan batu ginjal ini dilakukan dengan teknologi gelombang kejut. ESWL merupakan tindakan penanganan batu ginjal yang aman karena dilakukan tanos (tanpa operasi) dan sayatan, serta tanpa memasukkan alat dan materi apapun ke dalam tubuh. Sebelum ESWL dilakukan, pasien akan menjalani pemeriksaan radiologi serta diberi obat penahan nyeri," ujar Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital Bekasi, dr. Widi Atmoko, Sp.U dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).


Eka Hospital Bekasi menyediakan layanan ESWL dengan penanganan yang komprehensif dari dokter spesialis. Tersedia dari Senin-Sabtu seharga Rp 8.990.000. Treatment ini sudah mencakup jasa konsultasi dokter, kamar one day care, serta obat dan alat-alat kesehatan selama menjalani treatment. Calon pasien dapat melakukan registrasi di nomor WhatsApp 0-8888-90-5555 maksimum pada h-1.


"Metode Tanos (tanpa operasi) merupakan solusi yang dihadirkan Eka Hospital bagi pasien yang memerlukan penanganan batu ginjal tanpa proses pembedahan dan sayatan. Keuntungan lainnya adalah harga yang terjangkau serta menghemat waktu karena pasien bisa langsung pulang setelah melakukan ESWL. Dengan demikian, pasien tidak perlu merasa khawatir untuk memeriksakan diri dan menjalani prosedur pengobatan jika mengalami batu ginjal," tambah Head of Marketing Corporate Eka Hospital, Erwin Suyanto.

https://trimay98.com/movies/skin-trade/


Dukung Kampanye Prokes, TP-PKK Pusat Terima Bantuan 1 Juta Masker


Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Ny. Tri Tito Karnavian menerima bantuan 1 juta lembar masker dari Capajet Limited melalui Yayasan HOPE Indonesia. Adapun pemberian bantuan ini disaksikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Pada pertemuan yang berlangsung Kamis (15/4) di Lobi Gedung A Kantor Pusat Kemendagri, Tri mengungkapkan bantuan ini berguna bagi TP-PKK dan masyarakat dalam mengampanyekan pemutusan rantai penyebaran COVID-19.


Ia menyebutkan saat ini TP-PKK masih terus mengampanyekan penerapan protokol kesehatan. Tak hanya melaksanakan vaksinasi COVID-19, Tri menilai pentingnya pemakaian masker untuk tetap dilanjutkan karena hal ini menjadi salah satu upaya untuk menghadapi pandemi COVID-19.


Tri berharap kerja sama ini tak hanya berupa pemberian masker, tetapi juga ada kegiatan lain yang bisa dikerjasamakan. Pasalnya, lanjut Tri, Yayasan HOPE tak hanya di Indonesia tetapi juga mencakup internasional dan telah banyak melakukan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat.

https://trimay98.com/movies/sicario-day-of-the-soldado/

Peneliti Vaksin Nusantara Klaim Risetnya Diawasi 'CRO', Badan Apa Sih Itu?

  Peneliti vaksin nusantara menegaskan risetnya mengikuti kaidah dan diawasi 'CRO' dari pihak ketiga. Badan apa sih CRO itu dan apa tugasnya dalam riset vaksin?

Peneliti utama vaksin nusantara, Jonny, saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (14/4/2021), menjelaskan risetnya diawasi oleh Clinical Research Organization (CRO). Menurut Jonny, ini adalah pihak ketiga yang mengawasi tahap-tahap riset agar berjalan sesuai standar.


Sementara itu, guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr apt Zullies Ikawati menjelaskan, CRO adalah Contract Research Organization atau Organisasi Riset Kontrak (ORK). Organisasi ini dikontrak oleh pihak sponsor penelitian untuk mengawasi tim riset vaksin dan obat.


Tim ini bersifat independen, tidak boleh memiliki konflik kepentingan dengan sponsor. Untuk mengawasi uji klinik, sponsor bisa mengontrak CRO sebagai 'pihak ketiga' untuk memastikan peneliti melakukan pekerjaan dengan benar.


"Berdasarkan Good Clinical Practice atau Cara Uji Klinik yg Baik, sponsor tidak boleh melakukan penelitian sendiri, dan akan meminta suatu tim peneliti untuk melakukan. Hal ini untuk mencegah subjektivitas atau mungkin ketidakjujuran jika sponsor sendiri yg melakukan," terang Prof Zullies pada detikcom, Jumat (16/4/2021).


Lalu apa bedanya dengan BPOM, kan sama-sama 'Badan Pengawas'?


Berbeda dengan BPOM yang bertugas mengawasi dan memberikan persetujuan atas hasil uji klinik secara independen, CRO bekerja untuk sponsor. CRO memantau agar uji klinik berjalan sesuai dengan aturan dan protokol agar bisa memberikan arahan untuk perbaikan pada peneliti.


"Jadi istilahnya adalah audit internal agar ketika nanti diinspeksi oleh BPOM semuanya sudah on the right track," imbuh Prof Zullies.


Sedangkan menurut Wakil Direktur IMERI-FKUI (Indonesian Medical Education and Research Institute - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Prof Dr dr Budi Wiweko, SpOG-KFER, MPH, CRO dipilih sendiri oleh pihak sponsor penelitian untuk mengoordinir penelitian.


"CRO itu bagian dari tim penelitian. CRO tugasnya adalah membantu peneliti, menyiapkan protokol, menyiapkan CRF, mengatur clinical trial site, pembiayaan," ujarnya pada detikcom, Jumat (16/4/2021).


Ngomong-ngomong, siapa yang menjadi CRO untuk vaksin nusantara?


"CRO kita pada saat ini dari Prodia," kata Jonny.

https://trimay98.com/movies/sicario/


Eka Hospital Gunakan Metode Tanos Lawan Batu Ginjal


 Batu ginjal adalah pengendapan mineral atau garam dalam urin yang mengkristal dan membentuk 'batu' di ginjal. Umumnya, batu ginjal sering dikaitkan dengan kurang minum karena saat tubuh terdehidrasi, mineral dan garam yang harusnya terbuang melalui urine akan mengendap.

Seseorang dengan aktivitas yang tinggi sering kali mengalami dehidrasi, terlebih saat harus tetap beraktivitas di tengah bulan puasa. Gejala yang biasanya dialami oleh pengidap batu ginjal adalah nyeri di pinggang yang hilang timbul, selalu ingin buang air kecil, hingga kencing berdarah pada kasus tertentu. Lantas, bagaimana jika seseorang sudah terlanjur mengidap batu ginjal?


"Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) adalah salah satu tindakan penanganan awal pada pasien batu ginjal dengan cara memecah batu yang mengendap di ginjal menjadi pecahan yang halus agar mudah dikeluarkan oleh tubuh bersamaan dengan urine. Pemecahan batu ginjal ini dilakukan dengan teknologi gelombang kejut. ESWL merupakan tindakan penanganan batu ginjal yang aman karena dilakukan tanos (tanpa operasi) dan sayatan, serta tanpa memasukkan alat dan materi apapun ke dalam tubuh. Sebelum ESWL dilakukan, pasien akan menjalani pemeriksaan radiologi serta diberi obat penahan nyeri," ujar Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital Bekasi, dr. Widi Atmoko, Sp.U dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).

https://trimay98.com/movies/the-roads-not-taken/