Senin, 19 April 2021

Tsunami COVID-19 di India Serang Kelompok Anak, Banyak yang Bergejala Parah

  India sedang dilanda gelombang kedua Corona yang sangat mengerikan. Beberapa waktu lalu, negara itu tampak mampu mengendalikan pandemi sebelum akhirnya terjadi tsunami COVID-19 India.

Tak hanya dewasa, kelompok anak-anak di India kini juga mengembangkan gejala yang serius. Para dokter telah mewanti-wanti orang tua untuk tidak membawa anak mereka keluar rumah karena gelombang kedua diprediksi lebih berbahaya dari sebelumnya.


Sebelumnya, virus Corona menunjukkan efek yang sangat ringan atau tidak ada efek pada anak-anak. Namun, dalam gelombang kedua, virus tersebut menjadi lebih parah untuk anak-anak maupun orang dewasa di bawah 45 tahun.


"Banyak kasus baru infeksi COVID-19 pada anak-anak datang pada gelombang kedua ini dan jumlahnya jauh, jauh lebih tinggi daripada sebelumnya," kata Dr Krishan Chugh, Direktur dan kepala departemen pediatri di Fortis Memorial Research Institute, Gurgaon, dikutip dari CNBC TV.


Pada kebanyakan anak yang terkena COVID-19, gejala yang muncul adalah demam ringan, batuk, pilek, dan masalah perut. Bahkan ada yang mengeluh badan sakit, sakit kepala, diare dan muntah-muntah.


"Ada beberapa kasus yang meningkat menjadi pneumonia, dan membutuhkan oksigen serta bantuan pernapasan lainnya," kata Dr Dhiren Gupta, dokter spesialis anak konsultan senior di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di New Delhi


Beberapa anak juga melaporkan komplikasi yang lebih parah seperti sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) - kondisi peradangan langka dengan demam terus-menerus. Biasanya terjadi 2-4 minggu setelah timbulnya COVID-19.


"Kasus tsunami COVID-19 yang parah ini telah membanjiri infrastruktur perawatan kesehatan di negara bagian itu," kata Dr Shashank Joshi, anggota gugus tugas Covid Mumbai.


"Kali ini kami melihat orang-orang yang lebih muda antara 20 dan 40 menjadi terkena dampak serius dan bahkan anak-anak sekarang dirawat di rumah sakit dengan gejala yang parah. Kapasitas sistem perawatan kesehatan untuk bertahan semakin menyusut," paparnya kemudian.

https://kamumovie28.com/movies/crouching-tiger-hidden-dragon/


Selamat! Siti Nurhaliza Sukses Lahirkan Anak Keduanya di Usia 42 Tahun


Penyanyi asal Malaysia Dato 'Sri Siti Nurhaliza atau yang dikenal dengan Siti Nurhaliza baru saja melahirkan anak keduanya, Senin (19/4/2021). Kabar bahagia tersebut ia bagikan melalui akun resmi Instagramnya.

Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3,84 kilogram itu lahir dengan sehat dan selamat di Selangor, Malaysia pukul 06.21 waktu setempat.


"Dato 'Sri Siti Nurhaliza dengan senang hati melahirkan seorang bayi laki-laki. Senin, 19 April 2021 setara 7 Ramadhan 1442 H, Dato 'Sri Siti Nurhaliza melahirkan seorang bayi laki-laki di sebuah Puskesmas Selangor, pada pukul 06.21 pagi," seperti tertulis dalam pertanyaan resmi, dikutip dari HaiBunda.


Siti Nurhaliza melahirkan anak keduanya itu melalui operasi. Syukurnya, ia dan bayinya dalam kondisi yang baik. Suaminya pun, Dato 'Sri Khalid Mohamad Jiwa, turut mengungkapkan rasa syukurnya karena sang istri telah berhasil melahirkan anak kedua mereka.


Bagi Khalid, yang terpenting adalah kesehatan sang istri dan buah hatinya serta proses persalinan yang berjalan lancar. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga, kerabat, sahabat, penggemar, media, dan masyarakat yang telah ikut membantu mendoakan proses persalinan istrinya.


"Pasangan ini juga berterima kasih dengan Pendiri dan Direktur Alpha IVF & Spesialis Wanita, Dato 'Dr. Colin Lee Soon Soo yang berhasil menyelesaikan program In Vitro Fertilization (IVF) untuk anak pertama Siti, Siti Aafiyah dan juga anak keduanya," tulisnya.


Siti Nurhaliza ternyata diketahui menjalani program bayi tabung untuk anak pertama dan keduanya. Ia dan suaminya berharap bahwa kelahiran anak keduanya yang lahir di bulan Ramadhan ini bisa membawa berkah dan rezeki kepada keluarganya.


Sebelumnya, penyanyi berusia 42 tahun itu pernah menceritakan prosesnya saat menjalani program bayi tabung dan kehamilan keduanya di masa pandemi. Bagaimana kisahnya?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://kamumovie28.com/movies/the-poison-rose/

Orang dengan Gangguan Jiwa, Bisakah Dapat Vaksin Corona? Ini Jawab Kemenkes RI

 - Kementerian Kesehatan mengungkap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tetap bisa mendapatkan vaksin Corona. Namun, tetap perlu melalui pendataan terlebih dahulu.

"Tetap mendapatkan haknya, tetapi kita tahu bahwa basis daripada pelayanan vaksinasi ini harus ada NIK," jelas dr Nadia dalam webinar daring di YouTube PB Ikatan Dokter Indonesia PB IDI Minggu (18/4/2021).


Menurut Nadia, ODGJ tetap mendapatkan hak untuk menerima vaksin Corona sebagai warga negara Indonesia. Ia juga meyakini ODGJ memiliki nomor induk kependudukan (NIK) yang kemudian menjadi syarat utama pendataan vaksinasi Corona.


"Saya rasa juga walaupun dia adalah orang dengan gangguan jiwa, dia juga adalah rakyat Indonesia, jadi saya yakin akan ada NIK-nya itu, jadi memang sekaligus lah," lanjut dr Nadia.


Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA menyebut pasien dengan gangguan jiwa dibagi ke dalam dua kategori, yang dirawat di rumah sakit dengan yang tidak.


Kata dia, bagi ODGJ yang menjalani perawatan di rumah sakit akan lebih mudah untuk didata persyaratan vaksinasi COVID-19. Lain hal dengan ODGJ yang berada di jalanan.


ODGJ yang berada di jalanan disebut Safrizal untuk lebih dulu diarahkan Dinas Sosial agar mendapat perawatan di rumah sakit. Setelahnya, baru bisa didaftarkan untuk vaksinasi COVID-19.


"Orang dengan gangguan jiwa ada yang dirawat di RS, ada yang tidak dirawat di RS, semua itu didata, yang di rumah sakit itu lebih mudah didata," bebernya.


"Kalau dia masuk ke dalam pendataan, maka dia menjadi sasaran untuk divaksin kecuali yang kita sering lihat misalnya yang ada di jalan, nah yang berada di jalan ya tentu nggak boleh di jalan, nah ini nanti dinas sosial memasukkannya ke dalam panti, setelah dirawat lalu didata," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/grit-polish-heroines-from-hong-kong/


Tsunami COVID-19 di India Serang Kelompok Anak, Banyak yang Bergejala Parah


 India sedang dilanda gelombang kedua Corona yang sangat mengerikan. Beberapa waktu lalu, negara itu tampak mampu mengendalikan pandemi sebelum akhirnya terjadi tsunami COVID-19 India.

Tak hanya dewasa, kelompok anak-anak di India kini juga mengembangkan gejala yang serius. Para dokter telah mewanti-wanti orang tua untuk tidak membawa anak mereka keluar rumah karena gelombang kedua diprediksi lebih berbahaya dari sebelumnya.


Sebelumnya, virus Corona menunjukkan efek yang sangat ringan atau tidak ada efek pada anak-anak. Namun, dalam gelombang kedua, virus tersebut menjadi lebih parah untuk anak-anak maupun orang dewasa di bawah 45 tahun.


"Banyak kasus baru infeksi COVID-19 pada anak-anak datang pada gelombang kedua ini dan jumlahnya jauh, jauh lebih tinggi daripada sebelumnya," kata Dr Krishan Chugh, Direktur dan kepala departemen pediatri di Fortis Memorial Research Institute, Gurgaon, dikutip dari CNBC TV.


Pada kebanyakan anak yang terkena COVID-19, gejala yang muncul adalah demam ringan, batuk, pilek, dan masalah perut. Bahkan ada yang mengeluh badan sakit, sakit kepala, diare dan muntah-muntah.


"Ada beberapa kasus yang meningkat menjadi pneumonia, dan membutuhkan oksigen serta bantuan pernapasan lainnya," kata Dr Dhiren Gupta, dokter spesialis anak konsultan senior di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di New Delhi


Beberapa anak juga melaporkan komplikasi yang lebih parah seperti sindrom inflamasi multisistem (MIS-C) - kondisi peradangan langka dengan demam terus-menerus. Biasanya terjadi 2-4 minggu setelah timbulnya COVID-19.


"Kasus tsunami COVID-19 yang parah ini telah membanjiri infrastruktur perawatan kesehatan di negara bagian itu," kata Dr Shashank Joshi, anggota gugus tugas Covid Mumbai.


"Kali ini kami melihat orang-orang yang lebih muda antara 20 dan 40 menjadi terkena dampak serius dan bahkan anak-anak sekarang dirawat di rumah sakit dengan gejala yang parah. Kapasitas sistem perawatan kesehatan untuk bertahan semakin menyusut," paparnya kemudian.

https://kamumovie28.com/movies/mission-milano/