Jumat, 23 April 2021

Penting! Yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan Setelah Vaksin

 Setelah vaksin Corona boleh langsung olahraga? Boleh berhubungan intim, beraktivitas atau minum obat?

Vaksinasi COVID-19 dilakukan di seluruh dunia untuk membantu memerangi virus Corona. Meski begitu, butuh waktu dua sampai tiga minggu agar antibodi di tubuh bisa terbentuk dengan baik.


Ada beberapa aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah mendapat vaksinasi COVID-19. Berikut detikcom rangkum apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah divaksinasi.


1. Setelah vaksin boleh olahraga?

Menurut ahli penyakit infeksi dari Denver Health dr David Wyles, MD, selama tidak muncul keluhan yang serius dan telah selesai menjalani observasi selama 30 menit setelah divaksinasi, tidak ada larangan untuk berolahraga.


"Saya pikir tidak ada yang berbahaya untuk olahraga setelah mendapatkan vaksin," kata dr David yang dikutip dari Health.


Meski muncul beberapa keluhan ringan setelah divaksinasi, itu tidak menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Sampai saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan olahraga setelah divaksinasi akan mengurangi efektivitasnya.


Namun, dr David mengingatkan untuk tetap mendengarkan tubuh sendiri. Maksudnya, jika merasa tidak nyaman, segeralah istirahat.


2. Setelah vaksin boleh berhubungan intim?

Dikutip dari Inside Hook, dokter spesialis penyakit menular Anne Liu mengatakan orang yang sudah divaksinasi boleh berhubungan seks, meski pasangannya belum mendapat vaksin. Dengan catatan, orang tersebut harus dalam keadaan sehat dan berasal dari lingkungan atau satu rumah.


"Apabila orang yang belum divaksinasi memiliki risiko rendah terhadap penyakit parah dan menular, maka boleh berhubungan seks," ujar Liu.

https://nonton08.com/movies/die-in-one-day/


3. Setelah vaksin boleh minum obat?

Setelah vaksin bolehkah minum obat? Dokter penyakit dalam dari RS CK Birla, Gurgaon, dr Tushar Tayal, mengatakan obat seperti paracetamol boleh dikonsumsi untuk meminimalkan gejala seperti cemas, pusing, dan demam.


Namun, jika gejala yang dirasakan berkepanjangan, dr Tayal menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi obat pereda sakit atau pain killer. Akan jauh lebih baik jika berkonsultasi ke dokter.


"Bagi kebanyakan orang, tidak diperlukan pengobatan sama sekali setelah vaksinasi. Jika ada gejala ringan, akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Jika mengalami demam atau sakit badan, disarankan untuk mengonsumsi parasetamol hanya jika diperlukan bukan secara rutin," ujarnya.


Setelah vaksin boleh mudik? Temukan jawabannya di halaman berikut.


4. Setelah vaksin boleh buka masker?

Menurut ahli imunologi di Universitas Stanford Michal Tal, PhD, masker harus terus dipakai sampai semua orang sudah divaksinasi dan berhasil mengendalikan virus.


"Saya pikir kita harus terus memakai masker sampai semua orang memiliki kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi dan kita berhasil mengendalikan virus," ujar Michal Tal, PhD, ahli imunologi di Universitas Stanford.


"Ketika penularan komunitas rendah dan sebagian besar orang divaksinasi, saya pikir kita akan dapat dengan aman melepaskan masker kita," tambahnya.


Untuk itu, disarankan untuk tidak membuka masker karena risiko penularan virus masih bisa terjadi.


5. Setelah vaksin boleh mudik?

Dalam sebuah rapat dengan DPR RI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat melontarkan wacana menjadikan sertifikat vaksin COVID-19 sebagai syarat bepergian. Artinya, seseorang yang sudah mendapat vaksin lengkap bisa menunjukkan sertifikat agar bisa leluasa bepergian.


Namun ide tersebut mendapat banyak kritikan, Menkes Budi pun sudah meralat ucapannya yang memang belum jadi keputusan.


Faktanya, pemerintah tetap memberlakukan larangan mudik pada lebaran tahun ini, tanpa membedakan status vaksinasi. Pemerintah menetapkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 mendatang untuk mencegah penyebaran virus Corona.


Selain itu, Satgas Penanganan COVID-19 juga telah memutuskan untuk mengetatkan syarat perjalanan mulai dari 22 April-24 Mei 2021. Aturan terbaru ini berlaku untuk membuat masyarakat mengurungkan niatnya untuk mudik.


Kini, persyaratan perjalanan seperti swab PCR, rapid test antigen, dan tes GeNose hanya berlaku 1x24 jam sebelum keberangkatan.

https://nonton08.com/movies/you-belong-to-me/

Simak! Ini Gejala Awal Orang yang Terkena COVID-19

 Gejala awal orang yang terkena COVID-19 bisa berbeda-beda, bahkan ada yang tidak bergejala. Namun ada beberapa gejala awal virus Corona yang biasa muncul saat terinfeksi COVID-19.

Saat orang terinfeksi Corona, butuh 2 hingga 14 hari untuk timbul gejala. Masa inkubasi virus Corona diketahui sekitar 5 hingga 6 hari.


Menurut Organisasi Kesehatan DUnia (WHO), gejala awal orang yang terkena COVID-19 yang muncul bisa beragam, mulai ringan hingga berat dan muncul beragam. Menurut The Lancet, biasanya tubuh butuh 7 hari sampai seseorang mulai mengalami gejala berat dan dirawat di rumah sakit.


Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) Amerika Serikat mengatakan orang dengan COVID-19 dapat memiliki gejala, yang biasanya diawali dengan batuk kering dan sesak napas.


Dikutip dari laman Medical News, berikut gejala awal orang yang terkena COVID-19 yang muncul.


1. Batuk kering

Batuk kering yang dimaksud adalah batuk yang tidak menghasilkan lendir. Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris Raya, jika seseorang menyadari bahwa mereka merasa batuk selama lebih dari satu jam, atau mereka mengalami tiga atau lebih episode batuk dalam satu hari, mereka mungkin terkena virus Corona.


2. Sesak napas

Gejala yang kedua adalah sesak napas. Sesak napas menjadi perasaan subjektif. Namun, bagi mereka yang mengalami sesak napas mungkin menggambarkannya seolah-olah mereka tercekik, atau tidak bisa bernapas.


3. Demam

Menurut sebuah studi, sekitar 55,4 persen pasien Corona mengalami gejala demam. Suhu tubuh berkisar 37 derajat celcius. Seseorang yang demam akan merasa panas jika disentuh dada atau punggungnya.


4. Anosmia

Gejala awal orang yang terkena COVID-19 yang terakhir adalah anosmia, anosmia atau kehilangan indera penciuman dan perasa menjadi gejala umum dengan kasus positif COVID-19. Ada lebih 60 persen pasien yang melaporkan anosmia sebagai salah satu gejala yang mereka alami selama positif virus Corona COVID-19.


Pada kasus COVID-19 yang parah, gangguan indra penciuman mereka juga bisa membuat seseorang kehilangan nafsu makan, kehilangan nutrisi, juga menghadapi kesulitan beradaptasi dengan selera makanan.

https://nonton08.com/movies/i-belonged-to-you/


Penting! Yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan Setelah Vaksin


Setelah vaksin Corona boleh langsung olahraga? Boleh berhubungan intim, beraktivitas atau minum obat?

Vaksinasi COVID-19 dilakukan di seluruh dunia untuk membantu memerangi virus Corona. Meski begitu, butuh waktu dua sampai tiga minggu agar antibodi di tubuh bisa terbentuk dengan baik.


Ada beberapa aktivitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah mendapat vaksinasi COVID-19. Berikut detikcom rangkum apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah divaksinasi.


1. Setelah vaksin boleh olahraga?

Menurut ahli penyakit infeksi dari Denver Health dr David Wyles, MD, selama tidak muncul keluhan yang serius dan telah selesai menjalani observasi selama 30 menit setelah divaksinasi, tidak ada larangan untuk berolahraga.


"Saya pikir tidak ada yang berbahaya untuk olahraga setelah mendapatkan vaksin," kata dr David yang dikutip dari Health.


Meski muncul beberapa keluhan ringan setelah divaksinasi, itu tidak menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Sampai saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan olahraga setelah divaksinasi akan mengurangi efektivitasnya.


Namun, dr David mengingatkan untuk tetap mendengarkan tubuh sendiri. Maksudnya, jika merasa tidak nyaman, segeralah istirahat.

https://nonton08.com/movies/the-take-down/