Sepasang suami istri yang positif COVID-19 dikunci di dalam apartemen mereka oleh tetangga yang menuduh bahwa keduanya melanggar aturan karantina. Insiden itu terjadi di kota Nellore, India.
Dikutip dari laman New Indian Express, pasangan yang telah dikarantina di kediaman mereka setelah dinyatakan positif COVID-19 10 hari lalu, harus meminta bantuan polisi untuk dibebaskan. Kedua suami istri tersebut adalah karyawan swasta yang sudah tinggal di apartemen selama tiga tahun.
Selama menjalani karantina, mereka tetap berada di dalam unit dan dibantu pasokan obat juga makanan oleh keluarga dan kerabat. Kedua anaknya, yang tidak terinfeksi, juga dirawat oleh kerabat.
Insiden itu terjadi ketika sang suami, terpaksa keluar rumah pada Senin malam untuk membeli obat karena tidak ada yang bisa membantu mereka. Rupanya, tetangga mereka mengunci rumah setelah melihat suaminya datang dari luar.
Pasangan ini baru menyadari menjadi 'tahanan rumah' pada Rabu pagi. Polisi bergegas ke rumahnya setelah pasangan itu menelepon mereka dan menjelaskan situasinya. Polisi juga bergegas membuka kunci dan menasehati penduduk.
Inspektur Nawabpeta K. Vema Reddy mengatakan pasangan ini telah mengajukan kasus terhadap tetangga karena kurungan yang melanggar hukum.
https://kamumovie28.com/movies/stand-by-me-doraemon-2/
Vaksin Malaria Paling Manjur Ditemukan, Hasil Uji 77 Persen Efektif
Bukan perkara mudah untuk menemukan vaksin malaria yang benar-benar manjur, para ilmuwan sudah bertahun-tahun putar otak untuk membuatnya. Riset di University of Oxford baru-baru ini menemukan vaksin malaria yang 77 persen efektif, tertinggi sejauh ini.
Temuan ini membuka peluang untuk semakin mengendalikan malaria, salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Vaksin Oxford yang diberi nama R21/Matrx-M ini sekaligus menjadi vaksin malaria pertama yang memenuhi target organisasi kesehatan dunia WHO yakni mencapai efikasi 75 persen sebelum 2030. Hasil uji klinis fase 2b ini dipublikasikan di jurnal preprint The Lancet dan belum peer-reviewed.
Riset dilakukan di Research Institute in Health Sciences (IRSS) di Burkina Faso, melibatkan 450 anak usia 5-17 bulan. Sepertiga diberi dosis rendah, sepertiga diberi dosis yang lebih tinggi, dan sisanya sebagai kontrol diberi vaksin rabies.
Anak-anak tersebut divaksinasi antara Mei 2019 hingga awal Agustus 2019, sebelum puncak musim malaria. Dalam 12 pekan setelah vaksinasi, terukur efikasi sebesar 77 persen dalam mencegah malaria pada dosis yang lebih tinggi. Pada dosis yang lebih rendah, efektivitas terukur 71 persen.
Dikutip dari Livescience, para partisipan mendapat suntikan booster setahun kemudian.
Mengembangkan vaksin malaria yang benar-benar efektif selama ini dikenal sulit. Vaksin-vaksin yang dikembangkan sebelumnya hanya menunjukkan efikasi sedang, dan yang tertinggi baru sampai di angka 55,8 persen.
Malaria disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. WHO mencatat pada 2021 ada 229 kasus malaria di seluruh dunia dengan kematian hingga 409.000 kasus. Sekitar 94 persen kasus dan kematian terjadi di Afrika, dan 67 persen kematian dialami anak usia balita.
https://kamumovie28.com/movies/the-god-of-heaven-and-the-beast-of-heaven/