Selasa, 27 April 2021

Antisipasi Corona dari PMI Mudik, Petugas di Lapangan Diminta Siaga

 Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan kesiapan petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap puluhan ribu pekerja migran dari luar negeri yang diperkirakan akan datang ke Tanah Air harus dipastikan dengan baik. Hal itu untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 dari luar negeri.

"Para petugas di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, agar peluang terjadinya penyebaran COVID-19 dari luar negeri dapat ditekan seminimal mungkin," kata wanita yang akrab disapa Rerie ini dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).


Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden menyebutkan menjelang Idul Fitri 1442 H akan ada gelombang kedatangan puluhan ribu pekerja migran ke Tanah Air.


Selain di bandara dan pelabuhan, titik-titik jalur masuk mulai dari Batam, Kepulauan Riau, hingga sejumlah wilayah Kalimantan seperti Entikong, Malinau, hingga Nunukan akan diperketat. Proses pemeriksaan hingga karantina akan ditingkatkan.


Menurut Rerie, kebijakan tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 di Tanah Air. Namun, tambahnya, yang terpenting adalah kesiapan para petugas menjalankan kebijakan tersebut di lapangan.


Kesiapan secara fisik dan pengetahuan teknis, terkait kebijakan yang diberlakukan pemerintah harus benar-benar dipahami para petugas di lapangan. Menurutnya, momentum terjadinya potensi pergerakan masyarakat yang terjadi menjelang peringatan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri ini harus diantisipasi oleh semua pihak di masa pandemi COVID-19 ini.

Meski tahun ini pemerintah memberlakukan kebijakan larangan mudik dan mengurangi hari cuti bersama, potensi penyebaran COVID-19 masih cukup terbuka. Sebab, imbuhnya, tingkat disiplin menjalankan protokol kesehatan belum dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat.


Data Satgas COVID-19 pada 22 Maret-28 Maret 2021 mencatat kepatuhan masyarakat memakai masker dan menjaga jarak di ruang publik berkisar 71-82 persen. Menurut Rerie, masih ada 20-30 persen masyarakat yang tidak patuh dan berpotensi menyebarkan virus. Apalagi, ada indikasi euforia pascavaksinasi COVID-19 di sejumlah daerah menyebabkan masyarakat abai melaksanakan protokol kesehatan.


Keseriusan para pemangku kepentingan dalam menjalankan kebijakan yang dibuat, serta peningkatan disiplin memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan oleh masyarakat, merupakan upaya yang harus dilakukan bersama-sama agar penyebaran virus Corona di Tanah Air bisa segera terkendali.

https://nonton08.com/movies/khun-phaen-begins/


Pakar Sarankan WFH-Cegah Klaster Perkantoran, Netizen: Fungsi Vaksin Apa?


Pemprov DKI mengungkap adanya kenaikan kasus COVID-19 klaster perkantoran. Mayoritas justru yang sudah divaksinasi COVID-19.

"Sebagian besar kasus konfirmasi COVID-19 di perkantoran terjadi pada perkantoran yang sudah menerima vaksinasi COVID-19," tulis akun Pemprov DKI, Sabtu (24/4/2021).


Pada fase 2 vaksinasi COVID-19, pekerja di sektor publik menjadi sasaran penerima vaksin Corona. Salah satu dugaan melonjaknya klaster perkantoran di DKI adalah lemahnya pengawasan protokol kesehatan dan karyawan mulai diinstruksikan untuk bekerja dari kantor atau Work From Office (WFO).


Terkait kebijakan work from home (WFH) dan WFO usai vaksinasi COVID-19, netizen memberikan banyak pandangannya. Tidak sedikit yang menyerukan untuk kembali WFO karena ketika kebijakan WFH diberlakukan, orang malah tidak bekerja dari rumah tapi ada yang liburan dan keluar kota.


"Jadi pertanyaan sebenarnya: "Vaksin itu ada gunanya gk siy?"," tulis salah satu pembaca detikcom.

https://nonton08.com/movies/the-honest-candidate/

Menkes Singgung Corona di Hari Malaria Sedunia, Ini Hubungannya

  Dalam peringatan Hari Malaria Sedunia 2021, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyinggung ledakan COVID-19 di India. Menurutnya, ada kemiripan antara kedua penyakit menular tersebut yakni sama-sama bisa dikendalikan dengan protokol kesehatan.

"Indonesia sebagai negara tropis banyak memiliki penyakit menular. Malaria salah satu di antaranya, COVID-19 juga salah satu penyakit menular yang ada di mana-mana. Banyak lagi penyakit-penyakit menular seperti TBC yang sampai saat ini belum bisa kita selesaikan," ujarnya dalam acara Peringatan Hari Malaria Sedunia 2021 oleh Kemenkes, Selasa (27/4/2021).


Ia menegaskan, vaksinasi hanya salah satu cara untuk mengatasi penyakit menular. Yang paling penting, sama seperti penanganan penyakit menular lainnya, adalah penerapan protokol.


Melihat kondisi di India saat ini, laju vaksinasi mereka terhitung kencang. Namun lantaran penerapan protokol kesehatan longgar, jumlah kasus kembali meledak, sehingga rumah sakit tidak lagi mampu menampung pasien-pasien COVID-19.


"Akibat kelalaian pimpinan-pimpinan daerahnya yang terlalu menganggap sepele penularan yang lupa menerapkan protokol kesehatan, akibatnya sangat fatal. 350 ribu per hari (di India), naik dari jumlah 5 ribu per hari. Kalau pakai hitung-hitungan kasar, 20 persennya masuk rumah sakit. 350 ribu perhari, 70 ribu masuk rumah sakit," ujarnya.


Tak terkecuali upaya penanganan malaria. Indonesia ditargetkan bebas malaria pada 2030. Pada 2024, sebanyak 405 dari 415 kabupaten ditargetkan sudah bebas malaria. Sedangkan tahun ini, Indonesia menargetkan 345 kabupaten bebas malaria.


Menkes mengingatkan, protokol kesehatan wajib diterapkan untuk mencapai target tersebut. Mulai dari memastikan tidak ada genangan air kotor di sekitar rumah.


"Setiap penyakit menular itu membutuhkan perubahan atau implementasi dari protokol kesehatan. Protokol kesehatan ini harus dilakukan oleh seluruh rakyat di daerah, di mana terjadi penyakit menular," ujarnya dalam peringatan Hari Malaria Sedunia 2021.

https://nonton08.com/movies/honest-candidate/


Antisipasi Corona dari PMI Mudik, Petugas di Lapangan Diminta Siaga


Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan kesiapan petugas untuk melakukan pemeriksaan terhadap puluhan ribu pekerja migran dari luar negeri yang diperkirakan akan datang ke Tanah Air harus dipastikan dengan baik. Hal itu untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 dari luar negeri.

"Para petugas di pintu-pintu masuk kedatangan luar negeri harus benar-benar dipersiapkan dengan baik, agar peluang terjadinya penyebaran COVID-19 dari luar negeri dapat ditekan seminimal mungkin," kata wanita yang akrab disapa Rerie ini dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).


Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden menyebutkan menjelang Idul Fitri 1442 H akan ada gelombang kedatangan puluhan ribu pekerja migran ke Tanah Air.


Selain di bandara dan pelabuhan, titik-titik jalur masuk mulai dari Batam, Kepulauan Riau, hingga sejumlah wilayah Kalimantan seperti Entikong, Malinau, hingga Nunukan akan diperketat. Proses pemeriksaan hingga karantina akan ditingkatkan.


Menurut Rerie, kebijakan tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 di Tanah Air. Namun, tambahnya, yang terpenting adalah kesiapan para petugas menjalankan kebijakan tersebut di lapangan.


Kesiapan secara fisik dan pengetahuan teknis, terkait kebijakan yang diberlakukan pemerintah harus benar-benar dipahami para petugas di lapangan. Menurutnya, momentum terjadinya potensi pergerakan masyarakat yang terjadi menjelang peringatan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri ini harus diantisipasi oleh semua pihak di masa pandemi COVID-19 ini.

https://nonton08.com/movies/we-are/