Rabu, 28 April 2021

Makan Korban 2 Orang Tewas, Fitur Autopilot Mobil Tesla Disorot

  Kecanggihan mobil otonom masih mengalami trial dan error. Tesla kembali disorot terkait keamanan fitur autopilot kendaraannya setelah terjadi kecelakaan yang menewaskan dua orang.

Tesla Model S 2019 yang dikendarai dua pria bertabrakan dengan pohon di utara Houston. Kedua pria yang menjadi korban tak ada yang berada di kursi pengemudi. Satu di kursi penumpang depan, dan satu lagi di belakang. Kecelakaan terjadi di Spring, Texas, AS pada Sabtu (17/4) malam waktu AS.


Belum bisa dipastikan apakah Autopilot aktif saat terjadi kecelakaan. Para korban belum diidentifikasi, namun salah satunya berusia 59 tahun sementara yang lainnya berusia 69 tahun. Sejauh ini Tesla belum memberikan komentar.


Menurut polisi setempat, kendaraan Tesla menabrak pohon dan terbakar. Petugas pemadam kebakaran dilaporkan menggunakan 32.000 galon air dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk memadamkan api yang diakibatkan oleh kecelakaan kendaraan listrik tersebut.


Dikutip dari Engadget, Senin (19/4/2021) jika Model S tersebut benar-benar tanpa pengemudi, insiden itu menunjukkan bahwa penumpang salah paham dengan fitur autopilot, full self-driving (FSD), atau keduanya.


Masalah seperti ini sebenarnya sudah dikhawatirkan sejak lama. Banyak yang cemas bahwa pengguna mobil tersebut akan bergantung sepenuhnya pada teknologi autopilot, dan menganggap bahwa dapat melepaskan tangan dari kemudi, bahkan tidak berada di kursi pengemudi sama sekali.

Namun, bahkan FSD beta Tesla tidak menawarkan otonomi penuh, dan pengguna mobil harus siap untuk mengambil kendali setiap saat. Mobil akan meminta penggunanya untuk memegang kemudi jika membiarkannya cukup lama.


Dalam sebuah surat kepada otoritas California DMV (Department of Motor Vehicle) akhir tahun lalu, pengacara Tesla mengatakan bahwa baik Autopilot maupun FSD Capability bukanlah sistem otonom.


Dalam manual pemiliknya, Tesla memperingatkan pengemudi: Fitur yang saat ini diaktifkan memerlukan pengawasan pengemudi aktif dan tidak membuat kendaraan menjadi otonom.


Meskipun begitu, banyak penggemar dan influencer Tesla yang pamer di media sosial, menunjukkan kemampuan mengemudi dengan lepas tangan untuk waktu yang lama, tidur di belakang kemudi atau tanpa ada orang di kursi pengemudi sama sekali.


Di Jerman, pengadilan Munich sebenarnya melarang Tesla menggunakan frasa yang setara dengan kemampuan autopilot dan full self-driving dalam iklannya, karena mereka menemukan bahasa ini melebih-lebihkan kemampuan mobil dan menyesatkan konsumen.


Ini bukan kecelakaan pertama yang melibatkan kendaraan Tesla. Otoritas keselamatan lalu lintas AS membuka 27 penyelidikan kecelakaan kendaraan Tesla, 23 di antaranya masih aktif. Hal ini mendorong penyelidikan federal untuk menentukan apakah sistem autopilot atau FSD Tesla ikut berperan dalam tabrakan tersebut.

https://tendabiru21.net/movies/fantastic-girls/


Penampakan UFO Wujud Piramida Mesti Diselidiki


Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon memastikan sebuah video yang menampakkan obyek terbang tak dikenal atau UFO berbentuk piramida adalah asli. Senator AS pun meminta obyek tersebut diselidiki asal muasalnya dengan serius.

Seperti diberitakan, foto dan video penampakan objek terbang tak dikenal ini dibocorkan oleh pembuat film dokumenter Jeremy Corbell dan George Knapp. Salah satunya memperlihatkan video kamera night vision yang merekam objek tersebut, yang ditangkap oleh awak kapal USS Russel.


Ketika dikonfirmasi, Pentagon telah menyatakan foto dan video itu bukan tipuan dan benar-benar ditangkap oleh personel Angkatan Laut AS. Namun mereka tidak menyebutnya sebagai UFO, melainkan unidentified aerial phenomena (UAPs).


"Saya bisa mengkonfirmasi bahwa foto dan video itu diambil oleh personel Angkatan Laut. Gugus tugas UAP telah memasukkan insiden itu dalam pemeriksaan mereka" sebut Susan Gough, juru bicara Pentagon, yang dikutip detikINET dari Global News.


Namun mereka menolak menjelaskannya lebih lanjut dan tidak menyebutkan apa kira-kira objek tersebut. Senator dari Partai Republik yang juga pernah nyapres, Marco Rubio, meminta digelar penyelidikan serius tentang fenomena UFO tersebut. Apalagi bukan pertama kalinya terjadi.


"Kita mendapat laporan konsisten tentang obyek terbang di instalasi militer dan area pelatihan militer. Itu bukan dari pemerintah AS. Jadi setiap waktu saya melihat sesuatu terbang di instalasi kita dan bukan milik kita, kita perlu tahu siapa mereka. Kita perlu tahu kenapa mereka ada di sana," kata Rubio.


"Orang lain ingin berspekulasi tentang hal lain yang lebih menarik. Saya tidak tahu, kita tidak tahu apakah itu. Pada dasarnya ada sesuatu yang terbang di atas instalasi militer kita atau di atas langit Amerika dan kita tidak mengetahuinya, dari mana asalnya. Kita perlu punya jawabannya. Kita harus bekerja mendapatkan jawabannya," pungkas dia seperti dikutip detikINET dari Fox, Senin (19/4/2021).

https://tendabiru21.net/movies/girl-from-phantasia/

MyRepublic Perluas Layanan Internet ke Bali di 6 Wilayah

 Perusahaan layanan internet di Indonesia, MyRepublic kini memperluas jaringannya ke Bali. Layanan internet MyRepublic dapat dinikmati di enam wilayah.

"Di Pulau Dewata ini, jaringan MyRepublic dapat dinikmati di enam kabupaten/kota seperti Denpasar, Badung, Tabanan, Gianyar, Jembrana dan Klungkung," kata Chief Executive Officer (CEO) MyRepublic Andrijanto Muljono saat peresmian cabang kantornya, Senin (19/4/2021).


Andri menjelaskan, jangkauan daerah yang difasilitasi oleh MyRepublic dilakukan secara bertahap. Sampai saat ini, baru enam wilayah tersebut yang mampu dilayani. Seiring dengan berjalannya pengalaman masyarakat Bali mengenai MyRepublic nantinya akan diprioritaskan untuk menjangkau sampai ke seluruh pelosok desa di Bali.


Menurut Andri, populasi penduduk di Bali mencapai 4,3 juta jiwa. Dari jumlah itu 70 persen lebih berada di usia produktif yakni 15 sampai 64 tahun. Usia ini dinilai sebagai target pasar yang sangat strategis. Bahkan pada tahun ini pihaknya mengharapkan bisa menjangkau sebanyak 10 ribu pelanggan di Bali.


"Menurut kami itu adalah market yang sangat strategis untuk jaringan pemasaran dan penjualan kami di Bali," terangnya.


Selain itu, Bali secara lokasi tidak jauh dengan Pulau Jawa. Kondisi ini menyebabkan biaya koneksi intersisi dapat dikatakan cukup ekonomis untuk bisa menghadirkan layanan yang kompetitif.


Di sisi lain, pandemi COVID-19 bukan menjadi alasan untuk tidak membuka cabang MyRepublic di Pulau Dewata. Sebab internet kini justru menjadi kebutuhan bagi masyarakat Bali untuk kembali menumbuhkan perekonomian.


"Kita melihat dampak yang paling besar COVID-19 di pariwisata. Turis berkurang baik luar maupun dalam negeri. Bali yang mengandalkan pariwisata sangat terdampak. Oleh karenanya kami merasa terpanggil untuk membantu masyarakat Bali kembali menggerakkan ekonomi melalui infrastruktur digital," kata dia.


Menurut Andri, meskipun jumlah turis ke Bali berkurang, tetapi perdagangan oleh-oleh Bali ke luar negeri tetap berjalan. Hal ini dilakukan melalui internet. Selain itu, kebutuhan anak sekolah juga saat ini melalui internet.


"Semua kebutuhan primer itu sudah dilayani melalui internet, jadi internet ini suatu keniscayaan di masa pandemi ini jadi sangat penting untuk masyarakat Bali. Nah itu kenapa kami memilih Bali," kata Andri.


Bali dipilih sebagai kantor cabang MyRepublic yang ke-13 setelah Palembang, Medan, Jakarta, Bogor, Depok Tanggerang, Bekasi, Cibubur, Semarang, Malang, Surabaya dan Bandung. Di wilayah Bali, MyRepublic memiliki tambahan homepass sebanyak 66.071.


"Untuk area Bali sendiri, MyRepublic memiliki tambahan homepass sebanyak 66.071. Angka ini tentunya menambah total jumlah homepass di Indonesia yang cukup besar yaitu 1.018.000," jelas Andri.

https://tendabiru21.net/movies/fantasy-of-the-girls/


Makan Korban 2 Orang Tewas, Fitur Autopilot Mobil Tesla Disorot


 Kecanggihan mobil otonom masih mengalami trial dan error. Tesla kembali disorot terkait keamanan fitur autopilot kendaraannya setelah terjadi kecelakaan yang menewaskan dua orang.

Tesla Model S 2019 yang dikendarai dua pria bertabrakan dengan pohon di utara Houston. Kedua pria yang menjadi korban tak ada yang berada di kursi pengemudi. Satu di kursi penumpang depan, dan satu lagi di belakang. Kecelakaan terjadi di Spring, Texas, AS pada Sabtu (17/4) malam waktu AS.


Belum bisa dipastikan apakah Autopilot aktif saat terjadi kecelakaan. Para korban belum diidentifikasi, namun salah satunya berusia 59 tahun sementara yang lainnya berusia 69 tahun. Sejauh ini Tesla belum memberikan komentar.


Menurut polisi setempat, kendaraan Tesla menabrak pohon dan terbakar. Petugas pemadam kebakaran dilaporkan menggunakan 32.000 galon air dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk memadamkan api yang diakibatkan oleh kecelakaan kendaraan listrik tersebut.


Dikutip dari Engadget, Senin (19/4/2021) jika Model S tersebut benar-benar tanpa pengemudi, insiden itu menunjukkan bahwa penumpang salah paham dengan fitur autopilot, full self-driving (FSD), atau keduanya.


Masalah seperti ini sebenarnya sudah dikhawatirkan sejak lama. Banyak yang cemas bahwa pengguna mobil tersebut akan bergantung sepenuhnya pada teknologi autopilot, dan menganggap bahwa dapat melepaskan tangan dari kemudi, bahkan tidak berada di kursi pengemudi sama sekali.

https://tendabiru21.net/movies/hu-du-men/