Sabtu, 01 Mei 2021

Putus Asa Hadapi COVID-19, Warga India Usir 'Roh Jahat' dengan Cap Besi Panas

 Sebagian warga pedesaan di India meyakini COVID-19 sebagai penyakit yang disebabkan oleh roh jahat. Praktik dukun memunculkan terapi yang menyakitkan yakni stempel besi panas.

Kepala medis Chinchpada Christian Hospital di negara bagian Maharashtra, Dr Ashita Singh, mengatakan sebagian warga di pedesaan masih sangat tergantung pada pengobatan tradisional.


"Kami masih punya banyak pasien dirawat saat ini dengan tanda di perutnya karena mereka lebih dulu datang ke dukun dan mendapat stempel besi panas dengan harapan roh jahat yang menyebabkan penyakit bisa diusir," katanya kepada Radio 4 BBC.


Keyakinan semacam ini masih banyak ditemukan dan memperparah laju penularan COVID-19. Beberapa warga bahkan pergi meninggalkan desanya untuk menjauhi 'roh jahat', yang akhirnya malah memperluas penularan.


"Banyak waktu terbuang dan orang datang sudah sangat terlambat, sangat sakit, dan banyak di antaranya tidak pernah ke rumah sakit, jadi yang kita lihat ini hanya puncak gunung es," jelas Dr Ashita.


India tengah menghadapi terjangan 'tsunami' COVID-19 gelombang kedua yang terbilang dahsyat. Wilayah pedesaan yang pada gelombang pertama tidak terlalu terdampak, kali ini ikut luluh lantak.


Rumah sakit di sejumlah wilayah di India kewalahan. Ruang perawatan penuh, persediaan oksigen dan obat-obatan jadi rebutan.

https://movieon28.com/movies/the-gentlemen/


Geger Swab Antigen Bekas di Kualanamu, Ahli Mikrobiologi Ungkap Bahayanya


 Temuan alat rapid test antigen yang dipakai ulang di Bandara Kualanamu (KNIA) Deliserdang bikin geram banyak kalangan. Bukan saja hasilnya jadi tidak akurat, tetapi juga membahayakan.

"Penggunaan ulang tangkai bekas swab nasofaring tentu tidak dapat dibenarkan," tegas dokter spesialis mikrobiologi klinis dari RS Royal Taruma Jakarta, dr Enty, SpMK(K) pada detikcom, Rabu (28/4/2021).


"Tangkai swab adalah barang yang peruntukannya sekali pakai lalu dibuang (disposable)," jelasnya.


Penggunaan alat atau kit bekas menurut dr Enty sangat berisiko menularkan virus Corona. Bahkan setelah alat swab tersebut dibersihkan dengan alkohol, seperti pengakuan salah seorang tersangka.


Pendapat senada juga disampaikan juru bicara Satgas COVID-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah, Jumat (30/4/2021). Menurutnya, virus masih bisa menempel di alat swab meski dicuci dengan alkohol.


"Kalau secara medis ya nggaklah. Secara medis tidak semua kuman itu bisa mati kalau dibersihkan hanya dengan alkohol saja," jelas dr Aris.


"Bukan cuma berbahaya lagi namanya. Udah jadi vektor, media penular. Ibaratnya nyamuk menularkan, seperti itu. Bahaya," ucapnya.


5 Klaster Baru Muncul di Indonesia dalam Sepekan, Waspada Super Spreader!


 Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan dalam beberapa hari terakhir, kasus COVID-19 di Tanah Air meningkat cukup signifikan. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai klaster Corona di berbagai tempat.

"Pertama dimulai dari adanya klaster perkantoran. Kedua, klaster bukber. Ketiga, klaster tarawih di Banyumas. Keempat, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang," kata dr Nadia dalam konferensi pers Kemenkes, Jumat (30/4/2021).


"Tentunya ini sangat mengkhawatirkan kita karena kemungkinan terjadinya superspreader terjadi," sambungnya.


dr Nadia memaparkan ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi munculnya lima klaster COVID-19 dalam sepekan. Salah satunya ketidakdisiplinan masyarakat dalam prokes.


Dalam kasus klaster tarawih di Banyumas, dilaporkan 51 orang tertular COVID-19 usai satu orang jamaah tetap berangkat ke masjid meski sudah sakit Corona.


"Kita juga harus tahu kalau dalam kondisi kesehatan yang kurang baik ya sebaiknya tidak atau menunda sampai kita sehat untuk berangkat shalat tarawih," tegas dr Nadia.


Selain aktivitas tarawih, buka puasa bersama di bulan Ramadhan juga perlu menjadi perhatian. Meski buka puasa bersama tahun ini dibolehkan, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.


"Pada prinsipnya, makan bersama jadi faktor yang sangat memungkinkan menjadi faktor penularan bersama," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/fate-stay-night-heavens-feel-iii-spring-song/

Dianjurkan Sebelum Aktif Berhubungan Seks, Berapa Sih Harga Vaksin HPV?

 Kanker serviks pada wanita bisa dicegah dengan vaksin HPV (Human Papilloma Virus), para dokter menganjurkannya sebelum aktif berhubungan seks. Konon nggak gratis seperti vaksin Corona, berapa sih harganya?

Dalam diskusi daring tentang kanker serviks, artis muda Prilly Latuconsina memberikan gambaran soal harga vaksin HPV. Pada dasarnya, Prilly mengatakan mahal atau murah itu relatif, terlebih jika mengingat manfaatnya.


Sebagai pembanding, Prilly membuat itung-itungan berdasarkan jumlah total belanja untuk bersenang-senang saat sedang jalan-jalan ke mal.


"Coba kita hitung seharian di mal, nonton bioskop udah 100 ribu, popcorn 50 ribu, uang bensin sudah 150 ribu," papar Prilly, Selasa (27/4/2021).


"Belum kalau makan. Makan sushi sekali makan 400 ribu. Seharian di mal bisa vaksin kanker serviks yang mengamankan kita dari kanker serviks," lanjutnya.


Meski nggak gratis, menyisihkan uang jajan untuk vaksin HPV menurut Prilly sebanding dengan manfaat yang didapat yakni terhindari dari salah satu jenis kanker paling mematikan tersebut.


"Kita lebih baik mencegah daripada mengobati. Daripada kita sudah menikah, sudah sexually active, nggak sadar apa yang sudah terjadi," kata Prilly.


Artis lain yang juga menyarankan vaksin HPV sebelum aktif secara seksual adalah Wulan Guritno. Menurutnya, mencegah lebih baik daripada mengobati.


"Aku melakukan suntik (vaksin) HPV itu setelah mempunyai anak, setelah berhubungan intim dan punya anak. Tapi tidak ada kata terlambat," kata Wulan.


Wanita lebih dianjurkan untuk vaksin karena lebih berisiko, namun pada dasarnya laki-laki juga punya bisa tertular maupun menularkan HPV. Pada wanita, infeksi HPV yang ditularkan melalui hubungan seks adalah penyebab kanker serviks.


"Jadi di sini kita harus kembali menekankan kesadaran akan lifestyle yang sehat seperti single sexual partner atau jangan melakukan hubungan seksual dari usia dini," kata dr Maria Ratna Andijani, SpOG, dokter kandungan dari RS Siloam Kebon Jeruk.

https://movieon28.com/movies/fantasy-girls/


Putus Asa Hadapi COVID-19, Warga India Usir 'Roh Jahat' dengan Cap Besi Panas


Sebagian warga pedesaan di India meyakini COVID-19 sebagai penyakit yang disebabkan oleh roh jahat. Praktik dukun memunculkan terapi yang menyakitkan yakni stempel besi panas.

Kepala medis Chinchpada Christian Hospital di negara bagian Maharashtra, Dr Ashita Singh, mengatakan sebagian warga di pedesaan masih sangat tergantung pada pengobatan tradisional.


"Kami masih punya banyak pasien dirawat saat ini dengan tanda di perutnya karena mereka lebih dulu datang ke dukun dan mendapat stempel besi panas dengan harapan roh jahat yang menyebabkan penyakit bisa diusir," katanya kepada Radio 4 BBC.


Keyakinan semacam ini masih banyak ditemukan dan memperparah laju penularan COVID-19. Beberapa warga bahkan pergi meninggalkan desanya untuk menjauhi 'roh jahat', yang akhirnya malah memperluas penularan.


"Banyak waktu terbuang dan orang datang sudah sangat terlambat, sangat sakit, dan banyak di antaranya tidak pernah ke rumah sakit, jadi yang kita lihat ini hanya puncak gunung es," jelas Dr Ashita.


India tengah menghadapi terjangan 'tsunami' COVID-19 gelombang kedua yang terbilang dahsyat. Wilayah pedesaan yang pada gelombang pertama tidak terlalu terdampak, kali ini ikut luluh lantak.


Rumah sakit di sejumlah wilayah di India kewalahan. Ruang perawatan penuh, persediaan oksigen dan obat-obatan jadi rebutan.

https://movieon28.com/movies/365-days-2/