Senin, 03 Mei 2021

Corona Varian India-Afsel Sudah Masuk RI, Ini Langkah Menkes

  Varian Corona India dan Afrika Selatan sudah masuk Indonesia. Menkes Budi Gunadi Sadikin mendesak untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 saat kasus mutasi Corona belum semakin banyak.

Terlebih, saat ini, bahan baku vaksin Corona di Indonesia terus bertambah. Per Jumat kemarin, Menkes Budi mengaku suntikan vaksinasi COVID-19 bahkan sudah mencapai 20 juta suntikan.


Di tengah keterbatasan dosis vaksin Corona saat ada embargo, Budi menyebut vaksinasi Corona masih berjalan lancar. Kini, diharapkan prosesnya bisa berjalan lebih cepat lagi.


"Bulan ini kita sudah kedatangan vaksin AstraZeneca dari 1,8 juta yang gratis sehingga totalnya ada 5,6 juta, Bio Farma akan memproduksi 18 juta vaksin Sinovac," bebernya.


"Sehingga bahan bakunya cukup segera lakukan vaksinasi. Itu adalah saat yang tepat bagi kita sesegera mungkin untuk vaksinasi, mumpung mutasi belum banyak kita harus mempercepat vaksinasi," tambahnya.


Seperti diketahui, mutasi Corona India terdapat di Jakarta sementara mutasi Corona Afrika Selatan ditemukan di Bali.

https://maymovie98.com/movies/kizumonogatari-part-2-nekketsu/


4 Fakta Kalium Sianida, Racun 'Sate Takjil' yang Tewaskan Anak Ojol di Bantul


 Satreskrim Polres Bantul berhasil mengamankan Nani Aprilliani Nurjaman (25), pelaku pengirim takjil beracun, yang beberapa saat lalu menewaskan seorang bocah di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurut polisi, racun yang terkandung pada bumbu sate tersebut merupakan jenis racun kalium sianida padat.

"Racunnya berupa kalium sianida atau KCN," ujar Ditreskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Jalan Jenderal Sudirman, Kapanewon Bantul, Senin (3/5/2021).


Jenis sianida yang ditaburkan oleh tersangka ke bumbu sate yang disantap oleh korban, kata Burkan, merupakan sianida jenis padat.


"Sianida ditaburkan ke bumbunya itu (sate), jadi sianidanya yang (jenis) padat," katanya.


Mengutip Central Disease Control and Prevention (CDC), sianida merupakan jenis bahan kimia mematikan yang terdiri dari berbagai bentuk, seperti hidrogen sianida (HCN), sianogen klorida (CNCl), natrium sianida (NaCN), dan kalium sianida (KCN).

Berikut 4 fakta racun sianida, racun yang digunakan oleh tersangka kasus pengirim takjil maut di Bantul.


1. Di mana sianida ditemukan dan penggunaannya

Sianida berasal dari zat alami yang dilepaskan oleh beberapa makanan dan tumbuhan, seperti singkong, kacang lima, dan almond. Biji sejumlah buah-buahan, yaitu apel, aprikot, dan persik, mengandung bahan kimia yang juga memiliki potensi untuk dimetabolisme menjadi sianida.


Bahan kimia ini juga ditemukan pada asap rokok dan asap hasil pembakaran dari bahan sintetis seperti plastik. Di bidang manufaktur, sianida digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastik.


2. Bentuk-bentuk dan bahaya racun sianida

Racun sianida dalam bentuk gas merupakan jenis paling berbahaya, terutama jika di ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara. Jika terhirup oleh tubuh, jenis racun yang satu ini bisa mencegah sel dalam tubuh untuk menggunakan oksigen. Saat ini terjadi, maka sel bisa mati.


Sianida juga berbahaya bagi jantung dan otak, dibandingkan bagi organ lainnya, lantaran kedua organ tersebut membutuhkan lebih banyak oksigen daripada organ lainnya.

https://maymovie98.com/movies/in-the-line-of-duty-4/

Menkes: Mutasi Corona India Sudah Masuk RI, 2 Kasus di DKI

 Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan dua kasus varian Corona India. Masyarakat diimbau semakin waspada karena varian ini disebut-sebut sebagai salah satu faktor penyebab krisis COVID-19 yang terjadi di India.

"Sudah ada mutasi baru yang masuk yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden yang sudah kita lihat, dua-duanya di Jakarta," kata Menkes Budi dalam konferensi pers yang disiarkan Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).


Selain kasus varian India, Menkes Budi juga menyebut ada kasus varian Corona Afrika Selatan di Bali. Ini artinya sudah ada tiga varian Corona dari luar negeri yang terdeteksi di Indonesia.


"Jadi selain mutasi dari Inggris yang sekarang sudah ada 13 insiden, sudah ada dua mutasi dari India yang masuk, dan satu mutasi Afrika Selatan," ungkap Menkes Budi.


"Mutasi-mutasi ini yang masuk sebagai kategori variant of concern atau mutasi-mutasi yang sangat diperhatikan oleh WHO karena penularannya relatif lebih tinggi. Ini harus kita jaga mumpung masih sedikit, karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dari yang lain," lanjutnya.


Menkes mengimbau agar upaya pelacakan kasus semakin diperketat demi menghadapi varian. Masyarakat juga harus semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan.


"Apapun virusnya, apapun mutasinya, kalau kita disiplin protokol kesehatan pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, insya Allah seharusnya penularan tidak terjadi," pungkas Menkes Budi.

https://maymovie98.com/movies/harry-potter-and-the-half-blood-prince/


Corona Varian India-Afsel Sudah Masuk RI, Ini Langkah Menkes


 Varian Corona India dan Afrika Selatan sudah masuk Indonesia. Menkes Budi Gunadi Sadikin mendesak untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 saat kasus mutasi Corona belum semakin banyak.

Terlebih, saat ini, bahan baku vaksin Corona di Indonesia terus bertambah. Per Jumat kemarin, Menkes Budi mengaku suntikan vaksinasi COVID-19 bahkan sudah mencapai 20 juta suntikan.


Di tengah keterbatasan dosis vaksin Corona saat ada embargo, Budi menyebut vaksinasi Corona masih berjalan lancar. Kini, diharapkan prosesnya bisa berjalan lebih cepat lagi.


"Bulan ini kita sudah kedatangan vaksin AstraZeneca dari 1,8 juta yang gratis sehingga totalnya ada 5,6 juta, Bio Farma akan memproduksi 18 juta vaksin Sinovac," bebernya.


"Sehingga bahan bakunya cukup segera lakukan vaksinasi. Itu adalah saat yang tepat bagi kita sesegera mungkin untuk vaksinasi, mumpung mutasi belum banyak kita harus mempercepat vaksinasi," tambahnya.


Seperti diketahui, mutasi Corona India terdapat di Jakarta sementara mutasi Corona Afrika Selatan ditemukan di Bali.


4 Fakta Kalium Sianida, Racun 'Sate Takjil' yang Tewaskan Anak Ojol di Bantul


 Satreskrim Polres Bantul berhasil mengamankan Nani Aprilliani Nurjaman (25), pelaku pengirim takjil beracun, yang beberapa saat lalu menewaskan seorang bocah di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menurut polisi, racun yang terkandung pada bumbu sate tersebut merupakan jenis racun kalium sianida padat.

"Racunnya berupa kalium sianida atau KCN," ujar Ditreskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria dalam jumpa pers di Mapolres Bantul, Jalan Jenderal Sudirman, Kapanewon Bantul, Senin (3/5/2021).


Jenis sianida yang ditaburkan oleh tersangka ke bumbu sate yang disantap oleh korban, kata Burkan, merupakan sianida jenis padat.


"Sianida ditaburkan ke bumbunya itu (sate), jadi sianidanya yang (jenis) padat," katanya.


Mengutip Central Disease Control and Prevention (CDC), sianida merupakan jenis bahan kimia mematikan yang terdiri dari berbagai bentuk, seperti hidrogen sianida (HCN), sianogen klorida (CNCl), natrium sianida (NaCN), dan kalium sianida (KCN).

https://maymovie98.com/movies/in-the-line-of-duty-3/