Senin, 10 Mei 2021

Jabar 1.070 Kasus, Ini Sebaran 4.891 Kasus Baru COVID-19 di RI 10 Mei 2021

 Per Senin (10/5/2021), Indonesia mencatat penambahan 4.891 kasus baru COVID-19. Total pasien saat ini sebanyak 1.718.575.

Provinsi Jawa Barat mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 1.070 kasus. Di bawahnya, Jawa Tengah menempati urutan kedua dengan 854 kasus dan DKI Jakarta di urutan ketiga dengan 694 kasus.


Berikut detail perkembangan virus Corona per Minggu (10/5/2021):


Kasus positif bertambah 4.891 menjadi 1.718.575


Pasien sembuh bertambah 6.338 menjadi 1.574.615


Pasien meninggal bertambah 206 menjadi 47.218


Sebanyak 49.483 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek tercatat sebanyak 89.231.


Sebaran 4.891 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Senin (10/5/2021):


Jawa barat: 1.070 kasus

Jawa Tengah: 854 kasus

DKI Jakarta: 694 kasus

Riau: 551 kasus

Jawa Timur: 206 kasus

Sumatera Barat: 177 kasus

DI Yogyakarta: 142 kasus

Sumatera Selatan: 131 kasus

Bangka Belitung: 112 kasus

Kepulauan Riau: 109 kasus

Banten: 92 kasus

Kalimantan Timur: 92 kasus

Sumatera Utara: 89 kasus

Bali: 74 kasus

Jambi: 71 kasus

Aceh: 68 kasus

Kalimantan Barat: 65 kasus

Kalimantan Tengah: 61 kasus

Nusa Tenggara Timur: 60 kasus

Lampung: 44 kasus

Nusa Tenggara Barat: 29 kasus

Sulawesi Selatan: 27 kasus

Kalimantan Selatan: 22 kasus

Bengkulu: 18 kasus

Sulawesi Tengah: 18 kasus

Papua Barat: 6 kasus

Kalimantan Utara: 4 kasus

Sulawesi Tenggara: 2 kasus

Sulawesi Barat: 2 kasus

Sulawesi Utara: 1 kasus

https://indomovie28.net/movies/cheating-wife/


Agar Tak Kembung, Hindari 5 Kombinasi Makanan Ini saat Buka Puasa


Berbagai variasi makanan saat berbuka puasa memang terlihat terlalu menggiurkan untuk sekadar dilewati begitu saja. Namun, sejumlah makanan tersebut bisa berpotensi menyebabkan kembung, lho.

Selain makan berlebihan, kombinasi makanan tidak tepat saat berbuka puasa bisa menyebabkan perut menjadi terasa tidak nyaman. Selain itu, kombinasi makanan yang salah juga bisa menyebabkan kelelahan hingga mengganggu kualitas tidur di malam harinya.


Dikutip dari laman Arabian Business, berikut 5 kombinasi makanan yang sebaiknya dihindari saat berbuka puasa agar perut tidak kembung.


1. Buah setelah makan berat

Mengonsumsi makanan pencuci mulut, seperti buah, setelah makan berat ternyata bisa menyebabkan masalah pencernaan, lho. Sebab, kandungan gula dalam buah-buahan yang telah bercampur dengan protein dan lemak akan bertahan lebih lama di dalam perut, sehingga menyebabkan perut terasa kembung.


2. Makanan tinggi garam

Makanan yang mengandung tinggi garam bisa berisiko meningkatkan tekanan darah, batu ginjal, sakit kepala, otot jantung membesar, dan gagal jantung. Sementara itu, efek jangka pendek yang bisa dirasakan langsung setelah berbuka puasa dengan makanan asin adalah perut terasa kembung, mudah haus, dan sakit kepala ringan.


3. Protein dan tepung

Kombinasi protein dan tepung dalam sekali makan bisa menyebabkan perut menjadi kembung. Sebab, kedua makanan ini membutuhkan tingkat keasaman berbeda untuk dicerna oleh tubuh. Saat berbuka, sebaiknya konsumsi protein tanpa lemak dan sayur-sayuran untuk menghindari lonjakan insulin yang bisa menyebabkan kelelahan.


4. Susu dan jus jeruk

Kedua minuman tersebut memang segar untuk diminum saat berbuka puasa. Namun, jika dikombinasikan, keduanya bisa menyebabkan rasa tak nyaman pada perut. Sebab, rasa asam pada jeruk yang bercampur dengan susu bisa mengakibatkan perut terasa mual, peradangan kronis, hingga napas menjadi tak sedap.


5. Kurma dan susu

Berbuka dengan kurma memang terasa mengenyangkan dan dianjurkan. Akan tetapi, sebaiknya jangan dikombinasikan dengan meminum susu. Pasalnya, jika tidak dilakukan dengan benar, kedua kombinasi ini bisa beracun. Jika memang sudah terbiasa dengan kombinasi kedua ini, pastikan kurma tersebut sudah sangat matang.

https://indomovie28.net/movies/the-jesus-rolls/

Sabtu, 08 Mei 2021

Rutin Berpuasa Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung, Ini Penjelasan Ahli

 Sudah tidak asing kita mendengar manfaat berpuasa di bulan Ramadhan bagi kesehatan, terlebih pada kondisi tidak menular seperti hipertensi dan diabetes. Kedua kondisi tersebut dapat memberikan dampak buruk penyakit bagi kesehatan jantung.

Orang dengan penyakit hipertensi dan diabetes ternyata bisa mendapatkan banyak manfaat untuk menghindari penyakit jantung dan memperbaiki fungsinya dengan melaksanakan puasa.


Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengikuti puasa memiliki kesehatan jantung yang lebih baik daripada orang yang tidak berpuasa.


Hal itu disampaikan juga oleh Francisco Lopez-Jimenez, MD, seorang profesor kedokteran di Mayo Clinic College of Medicine. Ia mengatakan puasa teratur memiliki dampak yang baik bagi kesehatan jantung.


Hal itu dikarenakan pada orang yang berpuasa ditemukan peningkatan pada metabolisme kolesterol dan gula. Melaksanakan puasa dapat menurunkan kolesterol jahat pada tubuh.


"Puasa teratur dan kesehatan jantung yang lebih baik mungkin juga terkait dengan cara tubuh Anda memetabolisme kolesterol dan gula. Puasa teratur dapat menurunkan lipoprotein densitas rendah atau kolesterol 'jahat' Anda," kata Francisco.


Selain itu, puasa dapat meningkatkan cara tubuh memetabolisme gula yang diketahui dapat mengurangi tingkat risiko terkena obesitas dan diabetes.


"Puasa juga dianggap dapat meningkatkan cara tubuh Anda memetabolisme gula. Ini dapat mengurangi risiko bertambahnya berat badan dan mengembangkan diabetes, yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung," ungkapnya.


Terdapat beberapa tips khusus agar puasa Ramadhan tetap aman dilakukan bagi pasien jantung seperti dijelaskan dr Cut Arsy Rahmi, SpJP FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah.


Pada akun Youtube Dokter Vito, dr Cut mengungkapkan pasien jantung cukup mengonsumsi air sebanyak 1,5 liter atau setara dengan enam gelas. Pasien jantung juga wajib untuk mengatur porsi makan agar tidak makan berlebihan.


Selain itu, pasien jantung juga tidak boleh memberhentikan obat yang dikonsumsinya. Bagi pasien jantung yang berpuasa, mintalah dokter untuk memberikan obat satu sampai dua kali sehari sehingga dapat dikonsumsi saat sahur dan berbuka.

https://movieon28.com/movies/hanna/


Kasus COVID-19 Melonjak, RS di Bangkok Krisis Tempat Tidur


Pada Jumat (7/5/2021), Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (CCSA) di Bangkok, Thailand, mengungkapkan jumlah infeksi harian melonjak pesat. Juru bicara CCSA Dr Taweesilp Visanuyothin mengatakan kasus COVID-19 di Bangkok naik lebih dari 500 kasus per harinya sejak awal Mei.

Jumlahnya pun terus meningkat hingga mencapai 869 kasus selama 24 jam terakhir. Hal ini membuat pihak rumah sakit harus mempertimbangkan jumlah pasien di setiap rumah sakit, karena kurangnya jumlah tempat tidur.


"Manajemen sumber daya tempat tidur di rumah sakit harus mempertimbangkan jumlah pasien di Bangkok dan provinsi terdekat," katanya yang dikutip dari Bangkok Post, Sabtu (8/5/2021).


Menurut Dr Taweesilp, permintaan tempat tidur di Bangkok diprediksi terus meningkat sampai minggu kedua atau ketiga di bulan ini. Bahkan sebuah rumah sakit lapangan baru dibangun di pusat konferensi di daerah Chaeng Watthana dengan kapasitas lebih dari 1.000 tempat tidur, yang ditujukan untuk pasien COVID-19 dengan sakit parah.


Dr Taweesilp mengatakan peningkatan kasus ini disebabkan adanya penularan virus yang terjadi di tempat hiburan pada awal bulan lalu. Penularan tersebut berkembang dari antar individu menjadi klaster keluarga dan komunitas.


Ia juga menjelaskan sejak gelombang ketiga pandemi COVID-19 terjadi di Thailand pada bulan lalu, sebanyak 191 kasus terdeteksi di distrik Bang Kae. Penularan tersebut terjadi di pusat perbelanjaan The Mall Bang Kae, Soi Phetkasem 84, dan perumahan Thaweechote.


Lonjakan jumlah kasus ini juga berdampak pada kenaikan kasus kematian di Bangkok. Hal ini pun membuat pelayanan pemakaman di sana mulai mengalami masalah.


Meski permasalahannya belum jelas, dilaporkan beberapa kuil di daerah tersebut menolak jenazah-jenazah yang meninggal karena COVID-19 untuk dikremasi di sana. Ini disebabkan karena ketakutan akan tertular virus dari jenazah tersebut.

https://movieon28.com/movies/the-jerk/