Rabu, 12 Mei 2021

Mr P Berbau Tidak Sedap? Lakukan 4 Hal Ini untuk Membersihkannya

 Sama seperti Miss V wanita, Mr P pria juga rentan mengeluarkan bau tidak sedap. Bau pada area genital pria tersebut bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi lembab di area bawah dan juga pakaian yang dipakai.

Sering kali, bau yang muncul di sekitar area penis merupakan hal yang normal terjadi. Namun, jika bau tersebut diikuti oleh keputihan dan bau yang kuat hingga mengganggu, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.


Pasalnya, bau normal yang terdapat pada area sekitar penis disebabkan oleh bercampurnya keringat dengan bakteri alami pada kulit di area bawah. Meski normal, terdapat banyak hal yang bisa dilakukan oleh pria untuk meminimalisir bau di sekitar penis tersebut.


Dikutip dari laman Men's Health, berikut 4 hal yang bisa dilakukan oleh pria untuk mencegah atau pun mengurangi bau tidak sedap yang muncul di sekitar Mr P.


1. Mencukur rambut kemaluan

Rambut kemaluan bisa menjadi salah satu penyebab munculnya bau pada area Mr P. Sebab, rambut kemaluan rentan membuat area sekitar penis menjadi lembab. Tak perlu dicukur hingga habis, kamu bisa sekadar merapikan rambut tersebut untuk meminimalisir bau yang timbul.


2. Bersihkan dengan benar

Penyebab lain penis berbau adalah kurang bersihnya area tersebut. Oleh sebab itu, sesudah buang air kecil, sebaiknya pastikan area sekitar Mr P sudah benar-benar bersih dan bukan hanya sekadar basah. Alih-alih hanya asal mengelapnya, bersihkan dengan cara mengusap penis dengan sedikit tekanan.


Pastikan juga untuk membersihkan kulit bagian bawah penis dengan sedikit tekanan. Sebab, minyak dan sel kulit mati yang berada di bawah sana bisa memicu tumbuhnya bakteri, sehingga rentan menimbulkan bau.


3. Keringkan usai buang air

Alih-alih langsung memakai celana usai buang air kecil dan membasuhnya dengan air, sebaiknya keringkan terlebih dahulu menggunakan tisu. Sebab, penis yang basah akan menyebabkan area genital menjadi lembab dan rentan mengeluarkan bau tidak sedap.


4. Gunakan celana berbahan katun

Bahan yang dipilih untuk dipakai di area Mr P sebaiknya merupakan celana yang terbuat dari bahan katun. Pasalnya, katun merupakan bahan yang bisa memberikan kebebasan bagi penis agar bisa bernapas dengan baik. Apabila sirkulasi udara di area penis lancar, maka bisa meminimalisir munculnya bau tidak sedap.

https://tendabiru21.net/movies/doraemon-nobitas-secret-gadget-museum/


Terpaksa Banget Keluar Rumah? Ini yang Bisa Kamu Lakukan untuk Cegah Corona


Menjelang lebaran, banyak masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah sehingga memunculkan kerumunan di beberapa tempat.

Di tahun ini, pemerintah memang lebih melonggarkan aturan seperti memperbolehkan salat Tarawih di masjid dan buka puasa bersama. Menteri Agama juga telah mengeluarkan edaran bagaimana sebaiknya berkegiatan saat Idul Fitri.


Tentu sudah jelas bahwa berada di rumah saja lebih baik untuk mencegah penularan. Tetapi jika harus keluar dalam keadaan mendesak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari ancaman virus Corona.


Eks Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama membagikan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah Corona saat di luar rumah.


1. Usahakan di tempat terbuka

Berada bersama di luar ruangan membuat kemungkinan penularan COVID-19 lebih rendah daripada bersama di dalam ruangan. Apabila terpaksa ngumpul, akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka.


"Jika terpaksa harus di dalam ruangan maka seharusnya ada ventilasi terbuka dengan udara luar," kata Prof Tjandra dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Selasa (11/5/2021).


2. Social distancing is a must!

Tetaplah jaga jarak sedikitnya 1 meter dengan orang lain di sekitar kita, atau lebih jauh saat bertemu dengan orang di dalam ruangan. Hal ini untuk mencegah penularan kalau di sekitar kita ada ada yang batuk, bersin atau berbicara keras.


3. Jangan berlama-lama

Lebih pendek waktu seseorang dalam kerumunan maka akan lebih kecil kemungkinan tertular COVID-19. Tentunya kalau berlama-lama maka makin makin besar kemungkinan penularannya. WHO menyebutnya sebagai "shorter time periods with others are safer".


"Ke semua hal di atas tentu harus dijalankan dengan penggunaan masker yang tepat dan baik serta kebiasaan selalu mencuci tangan," paparnya.

https://tendabiru21.net/movies/teenage-master/

5 Fakta Mucormycosis Infeksi 'Jamur Hitam' di Tengah Badai COVID-19 India

 Sebanyak 40 pasien COVID-19 di India mengalami infeksi langka mucormycosis atau 'jamur hitam' di Mumbai. Sementara di Gujarat, sekitar 200 orang dirawat di RS akibat infeksi tersebut.

Dokter spesialis mata dari Mumbai, Dr Akshay Nair, mengatakan salah satu pasiennya terpaksa kehilangan matanya karena mucormycosis. Pasien tersebut merupakan seorang perempuan berusia 25 tahun dengan kondisi diabetes yang baru sembuh dari COVID-19.

https://tendabiru21.net/movies/a-chinese-odyssey-part-one-pandoras-box/


"Kondisi diabetes sudah menurunkan sistem imun, virus Corona memperparah dan obat steroid yang digunakan untuk mengatasinya seperti bahan bakar yang membuat api semakin besar," komentar Dr Nair seperti dikutip dari BBC, Senin (10/5/2021).


Berikut detikcom rangkum beberapa fakta soal mucormycosis yang dikutip dari berbagai sumber.


1. Penyebab mucormycosis

Mucormycosis atau 'jamur hitam' adalah penyakit infeksi serius yang disebabkan fungi yang biasa ditemukan di tanah, tanaman, pupuk, atau buah dan sayur yang busuk.


Orang yang terkena infeksi ini biasanya melakukan kontak dengan spora jamur tersebut. Misalnya, seseorang mengalami infeksi paru-paru atau sinus pasca menghirup spora jamur.


2. Bagaimana mendeteksinya?

Pada pasien COVID-19, diabetes, atau orang yang mengalami penekanan kekebalan harus waspada terhadap mucormycosis. Ada beberapa tanda, sebagai berikut:


Hidung tersumbat (sinusitis)

Ingus berwarna kehitaman atau berdarah

Nyeri lokal pada tulang pipi

Nyeri wajah di satu sisi, mati rasa atau bengkak

Adanya perubahan warna kehitaman pada pangkal hidung atau langit-langit

Sakit gigi dan nyeri rahang

Penglihatan kabur atau ganda dengan rasa sakit

Demam

Lesi kulit

Nyeri dada

Efusi pleura

Hemoptisis

Gejala pernapasan yang memburuk

3. Siapa yang rentan terinfeksi?

Berdasarkan laporan yang ada, penyakit infeksi mucormycosis ini bisa dialami pasien hingga penyintas COVID-19, tetapi cukup jarang terjadi. Namun, infeksi fungi ini lebih sering menyerang orang dengan masalah kesehatan atau menurunnya kemampuan tubuh untuk melawan kuman dan penyakit, seperti pengidap kanker, transplantasi organ, cedera kulit, dan lainnya.


4. Bagaimana mencegahnya?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi mucormycosis ini, yaitu:


Gunakan masker jika berada di area yang banyak debu, seperti lokasi konstruksi atau penggalian.

Gunakan sepatu, celana panjang, kemeja lengan panjang, dan sarung tangan saat berkebun atau kontak langsung dengan tanah.

Menjaga kebersihan diri secara menyeluruh.

Mengkonsumsi obat antijamur untuk mengurangi kemungkinan infeksi fungi sesuai anjuran dokter

5. Bangsal khusus untuk pasien mucormycosis

Pemerintah Gujarat, India, mulai mendirikan bangsal terpisah di rumah sakit untuk pasien mucormycosis. Mereka juga menyediakan sekitar 5.000 botol Amphotericin B 50 miligram, obat yang digunakan untuk penyakit tersebut.


Dikutip dari The Economic Times, dua bangsal yang dibangun terpisah itu masing-masing memiliki tempat tidur untuk merawat pasien mucormycosis. Fasilitas serupa juga didirikan di beberapa RS sipil di Vadodara, Surat, Rajkot, Bhavnagar, Jamnagar, dan beberapa tempat lainnya.

https://tendabiru21.net/movies/china-dragon/