Rabu, 12 Mei 2021

60 Persen Pemudik Positif Corona, Kok Jauh di Atas Positivity Rate Harian?

 Meski ada larangan untuk mudik lebaran, masih banyak warga yang nekat melanggarnya. Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah menyediakan tes acak pada beberapa pos penyekatan mudik.

Lewat tes acak tersebut, ditemukan ada 4.123 orang yang terkonfirmasi positif Corona di antara 6.724 pemudik, hal ini disampaikan oleh Airlangga Hartarto, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) pada Senin (10/5/2021).


Angka ini jadi perbincangan, sebab artinya konfirmasi positif ditemukan pada 60 persen pemudik. Angka ini jauh di atas positivity rate harian di Indonesia.


Meski demikian, pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengaku tak heran dengan temuan tersebut. Menurutnya, angka harian Corona di Indonesia justru terlalu rendah. Berdasarkan prediksi, seharusnya 10 kali lipat dari yang dilaporkan.


"Karena sebetulnya kasus yang terjadi di masyarakat lebih banyak, lebih tinggi, dari pemodelan epidemiologi itu setidaknya 10 kali dari yang dilaporkan, 50 ribu kasus, atau minimal itu 10 ribuan kasus harian itu," jelas Dicky saat dihubungi detikcom Selasa (11/5/2021).


Dicky memperkirakan selama ini banyak kasus di Indonesia yang tidak terdeteksi karena kurangnya testing dan tracing. Padahal, level corona di Indonesia sudah masuk tahap 'community transmission' menurut organisasi kesehatan dunia (WHO).


"Jadi kalau test positivity rate kita yang sekarang tinggi, sudah sangat tinggi, itu juga bisa sebetulnya lebih dari yang 15 persen ini," ungkapnya.


"Ditemukan 2/3 pemudik itu positif ya nggak usah kaget, memang kita ini dalam posisi sangat serius karena bom waktu sudah di mana-mana, kita sudah dalam community transmission ini sudah satu tahunan, itu level terburuk," tambahnya.


Dicky mengingatkan agar masyarakat menahan diri untuk mudik lebaran tahun ini jika tidak ingin terjadi ledakan COVID-19 seperti di India.


"Sangat berbahaya dan riskan dan berisiko melakukan perjalanan pada situasi saat ini, atau mudik. Intinya batasi mobilitas," himbaunya.


Peningkatan yang terjadi di India juga berawal dari klaster-klaster yang tidak terdeteksi. Oleh sebab itu saat jumlah tes ditingkatkan, tidak mustahil bila ditemukan lonjakan kasus yang besar di Indonesia setiap harinya.


"Karena kalau tes kita ditingkatkan ratusan ribu ketemu juga nggak usah heran sebetulnya karena memang sudah ada, hanya karena memang minim 3T kita ini sangat berbahaya," katanya.


Dicky menghimbau, untuk menurunkan angka positif tersebut perlu dilakukan pembatasan mobilitas, kerumunan, dan penerapan protokol kesehatan, tidak hanya bergantung kepada vaksinasi COVID-19.

https://tendabiru21.net/movies/it-chapter-two/


Tanda-tanda Baby Blues, Digambarkan Juga di Al-Quran


Setelah melahirkan, tak sedikit ibu yang kerap mengalami baby blues atau depresi ringan. Umumnya, gejala yang dirasakan setiap ibu akan berbeda-beda.

Sejumlah gejala tersebut bisa berupa depresi atau sedih, menangis secara tiba-tiba, perubahan suasana hati, mudah tersinggung, cemas, perasaan labil, sering menyalahkan diri sendiri, atau gangguan tidur serta nafsu makan.


Mengutip Health Harvard, meski baby blues merupakan hal umum dan bisa mereda, ibu yang mengalami depresi ini kerap kali menyembunyikannya. Biasanya, hal tersebut disebabkan oleh perasaan malu dengan adanya tekanan yang ia rasakan. Pasalnya, kebanyakan ibu merasa seharusnya momen tersebut merupakan momen bahagia dalam hidup mereka.


Sehingga, banyak ibu yang enggan untuk mengambil perawatan untuk mengatasi depresinya. Apabila tidak segera ditangani, maka baby blues bisa berakibat fatal pada kesehatan mental orang tua dan juga perkembangan anak.


"Tanda-tanda baby blues yaitu adanya kesedihan dan emosional. Kemudian gejala baby blues dapat memuncak setelah lima hari pasca melahirkan dan bertahan selama dua minggu setelah melahirkan," ujar Samantha Meltzer-Brody, MD, direktur program psikiatri perinatal di AS, dikutip dari HaiBunda.

https://tendabiru21.net/movies/hail-the-judge/

5 Tanda pada Vagina Ini Menceritakan Kondisi Kesehatanmu

  Secara umum tanda bahwa vagina dalam keadaan sehat adalah tidak adanya bagian yang sakit, menimbulkan rasa terbakar, dan gatal-gatal baik dari serviks hingga vulva.

Meski munculnya bau, cairan, dan rasa gatal pada vagina seringkali tidak menunjukkan masalah yang berarti dan normal, tetapi ada kondisi pada vagina yang dapat mengganggu aktivitas.

https://tendabiru21.net/movies/it/


Tanda itu juga bisa menjadi tanda bahwa kondisi kesehatan Anda sedang tidak baik, berikut ini penjelasannya dikutip dari Health.


1. Labia tidak rata atau bergelombang

Benjolan kecil yang ditemukan pada bawah kulit vulva atau vagina bisa jadi merupakan kelenjar yang tersumbat yang disebabkan adanya penumpukkan cairan. Penyumbatan ini dikenal dengan kista, namun bisa larut atau hilang dengan sendirinya.


Tetapi jika kista ini disertai dengan rasa sakit dan terus membesar ukurannya, maka perlu untuk berkonsultasi ke dokter untuk melakukan pengangkatan.


2. Menstruasi tidak teratur

Menstruasi yang tidak teratur dipicu oleh banyak hal seperti penurunan berat badan, olahraga berlebihan, dan stress. Tetapi bisa jadi itu ditimbulkan oleh masalah yang lebih besar seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kondisi ini dapat menyebabkan perempuan sulit hamil.


"Perempuan dengan PCOS tidak berovulasi secara teratur," kata dr. Daniel Breitkopf, ketua divisi ginekologi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota. Ia menyarankan jika perempuan terus mengalami telat menstruasi hingga 6-12 bulan, segera periksakan ke dokter.


3. Vagina gatal terus-menerus

Vagina yang terasa gatal hingga ke daerah selangkangan memang umum dialami tiap perempuan khususnya setelah beraktivitas yang membuat banyak keringat keluar seperti berolahraga. Selain karena berolahraga gatal tersebut juga dapat dipicu karena bercukur.


Namun, rasa gatal itu juga dapat terasa sangat kuat dan mengganggu. Kondisi tersebut dapat menunjukkan vaginosis bakteri yaitu ketika bakteri normal pada vagina tidak seimbang, jamur, infeksi, bahkan adanya infeksi menular seksual.

4. Keputihan berubah

Meskipun pada banyak waktu vagina memang mengeluarkan keputihan dan itu merupakan mekanisme vagina yang normal. Tetapi saat itu diikuti rasa yang tidak nyaman dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat, ada kemungkinan terdapat masalah pada organ kewanitaan.


Meski pada tiap individu jumlah cairan, warna dan bau tersebut berbeda-beda, tetapi jika perubahan warna hingga mendekati hijau dan bau yang mencolok hal itu bisa saja menunjukkan Anda terkena infeksi menular seksual seperti klamidia dan kencing nanah.


5. Vagina mengeluarkan bau menyengat

Vagina yang berbau sebenarnya hal yang normal, tetapi saat ia mengeluarkan bau yang sangat menyengat, hal itu patut diperhatikan.


"Bisa disebabkan oleh sesuatu yang sederhana seperti mengubah pola makan atau pola makan Anda atau mungkin sesuatu yang lebih rumit, seperti infeksi," kata dr. Michael Cackovic, ob-gyn di Ohio State University Wexner Medical Center.

https://tendabiru21.net/movies/love-and-the-city/