Selasa, 18 Mei 2021

Lansia DKI Wafat Usai Divaksin Corona, Komnas KIPI: Ada Penyakit Bawaan

 Seorang lansia asal DKI Jakarta wafat usai disuntik vaksin Corona AstraZeneca. Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menyebut yang bersangkutan besar kemungkinan tak meninggal karena vaksin Corona.

"Iya lansia, 61 tahun," jelas Prof Hindra kepada detikcom Senin (17/5/2021).


"Ada penyakit bawaan," lanjutnya.


Prof Hindra belum bisa menjelaskan detail kejadian meninggalnya lansia usai divaksin Corona AstraZeneca. Termasuk, apakah yang bersangkutan wafat sebelum ramai laporan kasus pemuda 22 tahun asal Jakarta Timur, yang mengalami kejadian serupa.


Ia mengaku, kini, investigasi dan pembahasan lanjut bersama Komda KIPI dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih berlangsung, demi menemukan titik terang apakah pemicu wafatnya yang bersangkutan benar terkait vaksin Corona.


Sementara, uji toksisitas dan uji sterilitas vaksin AstraZeneca yang tengah dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah syarat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bilamana ditemukan kasus KIPI serius usai vaksinasi Corona.


"Sudah ada detailnya, namun kita perlu audit bersama dengan Komda, dengan dokter yang terkait dan Dinas Kesehatan terkait (untuk kemudian dijelaskan ke publik)," sambungnya.


Hingga kini, vaksin Corona AstraZeneca dihentikan sementara penggunaan dan distribusinya, hingga ada rekomendasi lebih lanjut dari BPOM. Hanya vaksin AstraZeneca batch CTMA457 saja yang dihentikan, di luar dosis tersebut Kemenkes menjamin vaksin Corona aman digunakan.

https://trimay98.com/movies/lee-rock/


Cerita Tompi saat Gejala Corona Adiknya Memburuk Usai Ibunda Dikebumikan


Baru-baru ini, penyanyi sekaligus dokter bedah plastik, Tompi, menceritakan situasi Corona di Aceh saat mendiang ibunda terpapar COVID-19 di sana. Ia mengaku kaget lantaran tak sedikit orang yang menganggap remeh Corona hingga tak percaya penyakit tersebut ada.

"Saya ketemu dengan satu polisi yang pangkatnya bukan receh, bertanya ke saya dengan kalimat? Betul Tompi ibunya COVID-19? Saya pikir COVID-19 itu nggak ada," cerita Tompi dalam akun Instagram pribadinya, dikutip Senin (17/5/2021).


Sang ibu, tak berhasil selamat melawan Corona, lantaran saturasi oksigen terus menurun dan tak kunjung mendapat perawatan medis. Tak hanya sang ibu, usai pemakaman berlanjut, adik Tompi rupanya ikut tertular Corona dan mengalami gejala COVID-19 yang memburuk.


"Pagi itu saya melihat adik saya makin memberat batuknya. Makin lemas, makin nggak mau makan," sambung Tompi.


"Dan waktu itu jam 4 pagi sama, saya ngerasa, mungkin karena punya sense kedaruratan, karena dokter, saya rasa ini harus cepat dibawa ke RS," lanjutnya.


Beruntung, sesampai di Banda Aceh, perjalanan dari Lhokseumawe, fasilitas kesehatan untuk Corona di sama lebih baik dari tempat sebelumnya. Selain yang dialami kasus adik Tompi, ada beberapa gejala Corona yang wajib diwaspadai seperti berikut.


1. Napas pendek

Napas pendek bisa menandakan pasien Corona memerlukan perawatan medis secara intensif. Terlebih, jika mulai mengganggu aktivitas keseharian.


2. Pusing atau tiba-tiba tidak sadarkan diri

Pusing yang tak berkesudahan juga bisa menjadi tanda infeksi Corona sudah serius. Apalagi jika diikuti dengan kondisi tak sadarkan diri, sebisa mungkin berusaha mendapat penanganan medis secepatnya.


Kondisi tersebut menandakan pasien terkena gangguan pernapasan akut dan tidak mendapat cukup oksigen.


TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI.

https://trimay98.com/movies/lee-rock-ii/

Susah 'Basah' Sebelum Bercinta? Ini Tips Foreplay Biar Istri Nyaman Maksimal

 Beberapa pasangan mungkin pernah 'hilang mood' lantaran vagina tak kunjung basah ketika hendak bercinta.

Rupanya, kering ini bisa disebabkan banyak hal. Seperti rutin merokok, stres, depresi, pengobatan tertentu, dan lain-lain. Atau, pikiran dan tubuh wanita tidak benar-benar sedang menginginkan seks.


"Jika (pikiran) Anda tidak sedang terhubung dengan tubuh Anda saat itu, Anda seperti tidak membiarkan tubuh Anda terangsang sepenuhnya. Gairah inilah yang bisa membuat cairan (pada miss V) 'terpompa'," kata seksolog klinis, Kristie Overstreet, dikutip dari Cosmopolitan, Senin (17/5/2021).


Foreplay yang baik adalah kunci bikin vagina basah menjelang bercinta. Lalu, apa saja sih yang perlu diketahui seputar foreplay?


1. Bukan cuma 'main' di organ intim

Nyatanya, tak sedikit wanita justru nyaman dengan rangsangan di daerah selain organ intim. Misalnya, sentuhan dan ciuman pada tubuh, leher, sekitar telinga, atau payudara.


Bahkan menurut studi, bagi beberapa wanita, rangsangan di sekitar puting bisa memberikan respons yang sama seperti padaarea klitoris. Siapa tahu, Anda atau pasangan Anda memang lebih 'cucok' dengan foreplay di area ini.


2. Jangan ada tekanan

Bisa jadi, area miss V yang sulit dibuat basah menjelang bercinta disebabkan wanita memang sedang tidak mood, atau sesimpel tubuh sedang lelah. So, pastikan Anda dan pasangan bebas dari tekanan apa pun ketika bercinta.


Tak ada salahnya menjalin komunikasi sebelum atau ketika bercinta. Dengan komunikasi yang baik, Anda bisa memahami kondisi tubuh, pikiran, dan perasaan pasangan. Agar tak hanya tubuhnya yang nyaman, area intim pun ikut merasa nyaman kala bercinta.


3. Lihai fingering

Foreplay dengan area intim jelas membutuhkan kelihaian jari-jemari. Namun agar miss V bisa nyaman maksimal, pasangan bisa loh mempersiapkan langkah ekstra. Misalnya, dengan memotong kuku lebih dulu agar klitoris dan sekitarnya jauh dari perih.


Tak lupa, perhatikan respons wanita. Dari sanalah Anda bisa tahu apakah jari Anda sudah pada 'spot' yang tepat.

https://trimay98.com/movies/shut-up-gulli/


Lansia DKI Wafat Usai Divaksin Corona, Komnas KIPI: Ada Penyakit Bawaan


Seorang lansia asal DKI Jakarta wafat usai disuntik vaksin Corona AstraZeneca. Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menyebut yang bersangkutan besar kemungkinan tak meninggal karena vaksin Corona.

"Iya lansia, 61 tahun," jelas Prof Hindra kepada detikcom Senin (17/5/2021).


"Ada penyakit bawaan," lanjutnya.


Prof Hindra belum bisa menjelaskan detail kejadian meninggalnya lansia usai divaksin Corona AstraZeneca. Termasuk, apakah yang bersangkutan wafat sebelum ramai laporan kasus pemuda 22 tahun asal Jakarta Timur, yang mengalami kejadian serupa.


Ia mengaku, kini, investigasi dan pembahasan lanjut bersama Komda KIPI dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih berlangsung, demi menemukan titik terang apakah pemicu wafatnya yang bersangkutan benar terkait vaksin Corona.


Sementara, uji toksisitas dan uji sterilitas vaksin AstraZeneca yang tengah dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah syarat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bilamana ditemukan kasus KIPI serius usai vaksinasi Corona.


"Sudah ada detailnya, namun kita perlu audit bersama dengan Komda, dengan dokter yang terkait dan Dinas Kesehatan terkait (untuk kemudian dijelaskan ke publik)," sambungnya.


Hingga kini, vaksin Corona AstraZeneca dihentikan sementara penggunaan dan distribusinya, hingga ada rekomendasi lebih lanjut dari BPOM. Hanya vaksin AstraZeneca batch CTMA457 saja yang dihentikan, di luar dosis tersebut Kemenkes menjamin vaksin Corona aman digunakan.

https://trimay98.com/movies/shut-in/