Sabtu, 22 Mei 2021

Komda KIPI DKI Jakarta Pastikan Semua Vaksin yang Diberikan Aman

 Ketua Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Provinsi DKI Jakarta dr. Ellen Roostati Sianipar, Sp.A memastikan setiap vaksin COVID-19 yang diberikan kepada masyarakat aman. Ia juga memastikan seluruh vaksin tersebut telah melewati sejumlah tahapan penelitian ilmiah.

"Semua vaksin sudah diuji coba, melalui tiga fase dan dipastikan aman," ujar dr. Ellen dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2021).

https://movieon28.com/movies/letters-to-god/


Menurutnya, KIPI yang terjadi biasanya nonserius seperti rasa nyeri atau demam. Adapun KIPI serius yang perlu menjadi perhatian misalnya keluhannya berlanjut dan memerlukan perawatan.


"Hingga sejauh ini yang kita terima laporan kecil dibandingkan jumlah orang yang telah divaksinasi. Meski kecil kami tetap tindak lanjuti dengan melakukan pengkajian," ujarnya.


Dia menjelaskan untuk menjamin keamanan sebelum vaksinasi, petugas juga telah memberitahu kepada masyarakat bila ada gejala seperti demam, menggigil, mual, atau muntah dianjurkan minum obat. Namun jika gejala berlanjut, imbuhnya, masyarakat harus memiliki nomor telepon yang bisa dihubungi atau bisa langsung menghubungi puskesmas.


"Kalau ada gejala dianjurkan minum parasetamol dulu tapi kali berlanjut hubungi faskes terdekat. Kalau di Jakarta, semua puskesmas siap atau UGD terdekat. Pasti dilayani," katanya.


Terkait informasi ada warga yang meninggal dunia setelah vaksinasi, dr. Ellen mengatakan hingga saat ini masih berlangsung pengkajian. Menurutnya, peristiwa ini termasuk KIPI yang serius. Dia menyebut dalam 24 jam pihaknya langsung melakukan investigasi, mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan selanjutnya melakukan pengkajian.


"Sudah dua kali pengkajian dengan Komnas KIPI, kita juga telah menemui keluarga untuk mengetahui kronologis. Sampai sekarang belum selesai, investigasi masih dilanjutkan," katanya.


Setelah peristiwa tersebut, lanjut dr. Ellen, pemerintah juga sigap menunda batch atau kumpulan produksi CTMAV547 vaksin AstraZeneca untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM sebagai bentuk upaya kehati-hatian untuk memastikan keamanan vaksin ini.


"Saat ini batch itu juga tengah diteliti lebih lanjut, butuh waktu dua atau tiga minggu," tuturnya.


Menurut dr. Ellen, vaksin AstraZeneca sudah diberikan lebih dulu di Sulawesi. Bahkan pada sekitar Maret sudah diberikan kepada anggota TNI/Polri di Jakarta.


"Sejauh ini tidak ditemukan kasus serius," tegasnya.


Dia pun memaparkan mekanisme kerja investigasi jika ada laporan KIPI serius. Biasanya laporan bisa berasal dari laporan masyarakat, fasilitas kesehatan, atau dokter. Setelah itu pihaknya melengkapi laporan dan dilanjutkan investigasi dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.


Termasuk jika pasien sampai dirawat, Komda KIPI perlu menemui dokter yang merawat, datang ke RS, dan menemui keluarga. Setelah lengkap dikaji dengan para ahli seperti penyakit dalam dan hematologi, kemudian baru diputuskan penyebab sebenarnya.


dr. Ellen mengatakan, sejauh ini yang terjadi koinsiden, artinya tidak berhubungan dengan vaksin. Jadi memang terjadi gejala bersamaan tetapi sebetulnya tidak disebabkan oleh vaksin. Dia berharap, jika menemukan informasi soal KIPI terlebih dahulu harus dicek kebenarannya.


Ia menyebut pada 2017 lalu juga ada banyak informasi soal vaksinasi MR yang simpang siur dan menyebabkan masyarakat takut.


"Jangan panik. Di sekitar kita ada faskes, ada dokter dan tenaga kesehatan yang bisa ditanya," katanya.

https://movieon28.com/movies/xx/

WHO Perkirakan Angka Kematian COVID-19 Global 2-3 Kali Lipat yang Dilaporkan

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah orang yang meninggal akibat COVID-19 di seluruh dunia sebenarnya bisa mencapai 2-3 kali lipat lebih besar dari yang dilaporkan. Disebutkan, setidaknya ada 6-8 juta orang yang mungkin telah meninggal karena pandemi Corona hingga saat ini.

"Jumlah ini benar-benar akan menjadi 2-3 kali lebih tinggi. Jadi menurut saya, ada sekitar 6-8 juta orang yang diperkirakan meninggal," kata Asisten Direktur Jenderal WHO Samira Asma, dalam data dan analitiknya, Jumat (21/5/2021), dikutip dari Reuters.


Apabila dilihat dari data Worldometers pada Jumat (21/5/2021) sore, total orang yang meninggal akibat COVID-19 di dunia ada sebanyak 3.445.654 orang. Kemudian total pasien yang sudah sembuh sebanyak 146.587.431 orang. Total kasus Coronanya sendiri sudah mencapai 165.879.334 kasus.


Negara mana saja yang menjadi penyumbang kasus kematian tertinggi?

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus kematian Corona terbanyak di dunia, yakni 602.616 orang. Kemudian diikuti Brasil di posisi kedua dengan 444.391 orang.


Berikut daftar 10 negara dengan kasus kematian tertinggi per 21 Mei 2021.


1. Amerika Serikat

Total meninggal: 602.616 orang

Total sembuh: 27.358.651 orang

Total kasus: 33.833.181 orang.

2. Brasil

Total meninggal: 444.391 orang

Total sembuh: 14.385.962 orang

Total kasus: 15.898.558 orang.

3. India

Total meninggal: 291.365 orang

Total sembuh: 22.712.735 orang

Total kasus: 26.031.991 orang.

4. Meksiko

Total meninggal: 221.080 orang

Total sembuh: 1.909.187 orang

Total kasus: 2.390.140 orang.

5. Inggris

Total meninggal: 127.701 orang

Total sembuh: 4.285.888 orang

Total kasus: 4.455.221 orang.

6. Italia

Total meninggal: 124.810 orang

Total sembuh: 3.753.965 orang

Total kasus: 4.178.261 orang.

7. Rusia

Total meninggal: 117.361 orang

Total sembuh: 4.591.770 orang

Total kasus: 4.974.908 orang.

8. Prancis

Total meninggal: 108.314 orang

Total sembuh: 5.162.624 orang

Total kasus: 5.568.551 orang.

9. Jerman

Total meninggal: 87.639 orang

Total sembuh: 3.374.600 orang

Total kasus: 3.638.504 orang.

10. Kolombia

Total meninggal: 83.233 orang

Total sembuh: 2.979.233 orang

Total kasus: 3.177.212 orang.

https://movieon28.com/movies/disorder-3/


Komda KIPI DKI Jakarta Pastikan Semua Vaksin yang Diberikan Aman


Ketua Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Provinsi DKI Jakarta dr. Ellen Roostati Sianipar, Sp.A memastikan setiap vaksin COVID-19 yang diberikan kepada masyarakat aman. Ia juga memastikan seluruh vaksin tersebut telah melewati sejumlah tahapan penelitian ilmiah.

"Semua vaksin sudah diuji coba, melalui tiga fase dan dipastikan aman," ujar dr. Ellen dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2021).


Menurutnya, KIPI yang terjadi biasanya nonserius seperti rasa nyeri atau demam. Adapun KIPI serius yang perlu menjadi perhatian misalnya keluhannya berlanjut dan memerlukan perawatan.


"Hingga sejauh ini yang kita terima laporan kecil dibandingkan jumlah orang yang telah divaksinasi. Meski kecil kami tetap tindak lanjuti dengan melakukan pengkajian," ujarnya.


Dia menjelaskan untuk menjamin keamanan sebelum vaksinasi, petugas juga telah memberitahu kepada masyarakat bila ada gejala seperti demam, menggigil, mual, atau muntah dianjurkan minum obat. Namun jika gejala berlanjut, imbuhnya, masyarakat harus memiliki nomor telepon yang bisa dihubungi atau bisa langsung menghubungi puskesmas.


"Kalau ada gejala dianjurkan minum parasetamol dulu tapi kali berlanjut hubungi faskes terdekat. Kalau di Jakarta, semua puskesmas siap atau UGD terdekat. Pasti dilayani," katanya.


Terkait informasi ada warga yang meninggal dunia setelah vaksinasi, dr. Ellen mengatakan hingga saat ini masih berlangsung pengkajian. Menurutnya, peristiwa ini termasuk KIPI yang serius. Dia menyebut dalam 24 jam pihaknya langsung melakukan investigasi, mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan selanjutnya melakukan pengkajian.


"Sudah dua kali pengkajian dengan Komnas KIPI, kita juga telah menemui keluarga untuk mengetahui kronologis. Sampai sekarang belum selesai, investigasi masih dilanjutkan," katanya.

https://movieon28.com/movies/disorder-2/