Selasa, 01 Juni 2021

Update Corona RI 1 Juni: Tambah 4.824 Kasus, Kasus Aktif 101.325

 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 bertambah 4.824 kasus pada Selasa (1/6/2021). Total kasus positif sebanyak 1.826.527 sembuh 1.674. 479, meninggal 50.723 kasus. Kasus aktif tercatat sebanyak 101,325, jumlah spesimen yang diperiksa 75.945, dan suspek sebanyak 61.108 orang.

Detail penambahan kasus COVID-19 adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 4.824 menjadi 1.826.527

Pasien sembuh bertambah 5.360 menjadi 1.674. 479

Pasien meninggal bertambah 145 menjadi 50.723.

Sebelumnya, pada Sabtu (1/6/2021), tercatat total sebanyak 1.821.703 kasus positif virus Corona COVID-19, 1.669.119 pasien sembuh, dan 50.578 kasus meninggal dunia.

https://tendabiru21.net/movies/survivor-3/


Prabowo Usul Anggaran Pertahanan Rp 1.700 Triliun, Wajar Nggak Sih?


Pegiat anti korupsi Sudirman Said angkat bicara terkait rencana Menteri Pertahanan mengalokasikan anggaran pertahanan lebih dari Rp 1.700 triliun.

Menurutnya, penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia memang dibutuhkan. Namun, rencana anggaran dengan nominal luar biasa besar itu harus transparan dan dilakukan secara bijaksana serta penuh kehati-hatian (prudent).


"Sangat wajar bila para pemerhati manajemen pertahanan memberi perhatian dan terus memantau kelanjutan dari rencana tersebut. Semua pasti sepakat bahwa tentara kita harus diperkuat, tetapi tetap harus melalui kajian dan prosedur pengadaan yang hati-hati," kata Sudirman.


Sudirman yang juga Mantan Direktur Utama PT Pindad itu menilai rencana Kementerian Pertahanan itu pasti akan mendapat perhatian publik karena nilainya luar biasa besar. Dia juga berpendapat rancangan proses pengadaannya tergolong tidak konvensional lantaran uang sebesar itu belanjanya direncanakan sampai 2024.


"Menarik untuk dikaji, bagaimana mungkin proses pengadaan berbasis rencana strategis 2020-2045 kok ditarik ke depan, seperti dipercepat harus selesai dalam empat tahun, menjadi 2024," ujarnya.


Dia menyatakan upaya memperkuat alutsista memang harus dilakukan terlebih setelah kejadian KRI Nanggala 402. Sebenarnya, imbuhnya, upaya penguatan alutsista terus menerus dilakukan pada setiap periode pemerintahan.

Namun, persoalan klasik yang sampai hari ini belum terpecahkan ialah keterbatasan anggaran dibandingkan kebutuhan yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan minimal yang pokok saja (Minimum Essential Force/MEF), kata dia, Kementerian Pertahanan masih kesulitan.


"Tentu musibah KRI Nanggala 402 memberi dorongan semangat untuk mereview keadaan alutsista kita. Yang tidak boleh adalah berbelanja secara besar-besaran, dalam waktu sesingkat-singkatnya, apalagi bila dananya utang. Belanja besar dalam waktu singkat akan memberi peluang berkurangnya prudent practice dalam manajemen pengadaan," ucap Ketua Institut Harkat Negeri itu.


Sudirman meyampaikan anggaran sebesar itu harus mendapat pengawasan yang ekstra ketat. Pasalnya, pengadaan alutsista berbeda dengan jenis pengadaan lain. Alutsista tidak memiliki patokan harga pasar yang bisa diawasi publik.


"Harga senjata dan alat-alat untuk pertahanan tidak seperti harga beras atau gula untuk bansos. Beras dan gula ada patokan harga pasar yang bisa dilihat oleh publik. Sementara harga alutsista tidak ada patokan dan spesifikasinya tidak dipahami masyarakat luas," ucapnya.

https://tendabiru21.net/movies/survivor-2/

Menkes Sebut Puncak Corona RI Juni 2021, Diprediksi 50-100 Ribu Kasus Perhari

 Menteri Kesehatan memprediksi puncak Corona Indonesia terjadi di Juni 2021. Prediksi puncak Corona di Indonesia ini mempertimbangkan kemungkinan kenaikan kasus Corona yang belakangan mulai terlihat usai libur Lebaran.

Menanggapi hal ini, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan puncak Corona bisa dimulai dari awal sampai akhir Juni, dan tak menutup kemungkinan risiko puncak berikutnya terjadi dengan kontribusi kasus COVID-19 lebih besar.


"Apa itu di Juli dan Oktober, ini yang harus diantisipasi," tegasnya kepada detikcom Selasa (1/6/2021).


Lebih lanjut, kata dia, puncak kasus Corona yang diprediksi akan terus muncul adalah akumulasi kontribusi kasus COVID-19 selain imbas libur Lebaran. Adalah tahun baru, pemilu, dan kegiatan padat kerumunan di beberapa waktu lalu.


"Sebagian klaster itu kan, mayoritas itu sudah tidak bisa dideteksi, sehingga pandeminya terus memanjang, menguat," sambung Dicky, menjelaskan mengapa gelombang pertama Corona Indonesia tak kunjung selesai.


"Jadi masih di first wave dengan beberapa puncak," kata dia.


Seberapa banyak kasus Corona di Indonesia saat mencapai puncak?

Menurutnya, puncak Corona di Indonesia per harinya akan mencapai 50 ribu hingga 100 ribu kasus. Lagi-lagi, hal ini dikarenakan Indonesia berada di level community transmission yang artinya penularan sudah terjadi di 'level mengkhawatirkan'.


"Puncak Corona di Indonesia yang ke sekian ini nanti akhir Juni diperkirakan menurut saya kasusnya bisa sampai 50 hingga 100 ribu per hari," demikian perkiraan pakar yang sempat terlibat dalam penanganan SARS, HIV, dan flu burung di Kemenkes.


"Sayangnya ini tidak serta merta kita jamin akan terdeteksi karena minimnya testing. Karena ketika ini pun terdeteksi oleh Indonesia dengan kapasitas testing dan tracing yang lebih rendah itu artinya kasus di masyarakat tinggi," bebernya.


Maka dari itu, menurutnya, perlu ada pemantauan kasus Corona yang berfokus dari rumah ke rumah. Sebab, Dicky menegaskan 80 persen kasus terjadi di rumah tangga.

https://tendabiru21.net/movies/mr-vampire-1992/


Update Corona RI 1 Juni: Tambah 4.824 Kasus, Kasus Aktif 101.325


 Jumlah kasus virus Corona COVID-19 bertambah 4.824 kasus pada Selasa (1/6/2021). Total kasus positif sebanyak 1.826.527 sembuh 1.674. 479, meninggal 50.723 kasus. Kasus aktif tercatat sebanyak 101,325, jumlah spesimen yang diperiksa 75.945, dan suspek sebanyak 61.108 orang.

Detail penambahan kasus COVID-19 adalah sebagai berikut.


Kasus positif bertambah 4.824 menjadi 1.826.527

Pasien sembuh bertambah 5.360 menjadi 1.674. 479

Pasien meninggal bertambah 145 menjadi 50.723.

Sebelumnya, pada Sabtu (1/6/2021), tercatat total sebanyak 1.821.703 kasus positif virus Corona COVID-19, 1.669.119 pasien sembuh, dan 50.578 kasus meninggal dunia.


Prabowo Usul Anggaran Pertahanan Rp 1.700 Triliun, Wajar Nggak Sih?


Pegiat anti korupsi Sudirman Said angkat bicara terkait rencana Menteri Pertahanan mengalokasikan anggaran pertahanan lebih dari Rp 1.700 triliun.

Menurutnya, penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia memang dibutuhkan. Namun, rencana anggaran dengan nominal luar biasa besar itu harus transparan dan dilakukan secara bijaksana serta penuh kehati-hatian (prudent).


"Sangat wajar bila para pemerhati manajemen pertahanan memberi perhatian dan terus memantau kelanjutan dari rencana tersebut. Semua pasti sepakat bahwa tentara kita harus diperkuat, tetapi tetap harus melalui kajian dan prosedur pengadaan yang hati-hati," kata Sudirman.


Sudirman yang juga Mantan Direktur Utama PT Pindad itu menilai rencana Kementerian Pertahanan itu pasti akan mendapat perhatian publik karena nilainya luar biasa besar. Dia juga berpendapat rancangan proses pengadaannya tergolong tidak konvensional lantaran uang sebesar itu belanjanya direncanakan sampai 2024.


"Menarik untuk dikaji, bagaimana mungkin proses pengadaan berbasis rencana strategis 2020-2045 kok ditarik ke depan, seperti dipercepat harus selesai dalam empat tahun, menjadi 2024," ujarnya.


Dia menyatakan upaya memperkuat alutsista memang harus dilakukan terlebih setelah kejadian KRI Nanggala 402. Sebenarnya, imbuhnya, upaya penguatan alutsista terus menerus dilakukan pada setiap periode pemerintahan.

https://tendabiru21.net/movies/the-musical-vampire/