Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1442 H pada 11 Mei 2021. Sidang isbat bertepatan saat 29 Ramadan 1442 H. Kalau secara sains, bagaimana menentukan Idul Fitri?
Sidang isbat selalu diawali dengan paparan mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi (falak). Untuk menentukan hilal, biasanya dilakukan dengan dua cara yakni rukyat dan hisab.
Rukyat adalah metode pemantauan hilal menggunakan pandangan mata. Adapun hisab ialah metode pemantauan hilal berdasarkan perhitungan matematik astronomi.
Sebagaimana dikutip dari situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), untuk membedakan hilal yang asli dengan bulan biasa yakni dengan melihat bentuk bulan sabit awal berupa huruf U dengan posisi menghadap titik matahari. Sebaliknya, jika berupa huruf N atau dengan posisi miring, maka itu bukan hilal tetapi hanya berupa pandangan atau bentukan cahaya.
Hilal bisa dilihat setelah terjadinya konjungsi di arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam penanggalan kalender Islam.
Untuk kriteria penentuan awal bulan hijriah, LAPAN menekankan untuk memerhatikan faktor ketampakan atau visibilitas hilal yakni elongasi bulan menjadi 6,4 derajat dan tinggi bulan minimal 3 derajat.
LAPAN menggunakan waktu Indonesia Barat sebagai rujukan lantaran beda waktu antara Indonesia Barat dan wilayah paling Timur menyebabkan perbedaan tinggi hilal hingga 3 derajat, dilansir CNN Indonesia, Minggu (9/5/2021).
Ada juga kriteria lain yang diperhatikan untuk menentukan hilal salah satunya faktor cuaca. Dianjurkan melakukan pengamatan dari tempat tanpa penghalang (pohon atau gedung) arah pandang ke arah barat. Titik terbenamnya matahari akan menjadi acuan untuk melihat hilal karena posisinya tidak jauh dari titik tersebut.
Apabila hilal terlihat beberapa saat setelah magrib (qobla ghurub), maka petangnya akan ditetapkan sudah masuk 1 Syawal. Tapi jika perukyat tidak melihat hilal, maka petang ini dinyatakan sebagai malam 30 Ramadhan dan keesokan petangnya baru ditetapkan sebagai 1 Syawal.
https://tendabiru21.net/movies/mission-impossible-ghost-protocol/
Gegara Mirroless, Sony Setop Produksi DSLR
Kabar mengejutkan datang dari dunia fotografi. Sony yang merupakan produsen kamera, dikabarkan mengakhiri produksi model kamera DSLR.
DSLR yang merupakan singkatan dari Digital Single Lens Reflex ini diperkenalkan sebagai penerus kamera analog. Rata-rata kamera DSLR ini punya bodi besar dan berwarna hitam.
Namun dengan kehadiran mirroless dan model tersebut rupanya laku di pasaran, membuat para produsen lebih fokus terhadap model kamera yang lebih ringkas, seperti yang ditawarkan kamera mirroless. Begitu juga sedang dilakukan Sony.
Setelah menjadikan mirroless dominan, sebagaimana dikutip dari Engadget, Minggu (9/5/2021) Sony secara diam-diam menghentikan model DSLR kamera DSLR besutannya.
Apabila kalian mengunjungi website dari Sony, Sony Alpha Rumours, A68, A99 II, dan A77 II, model-model tersebut tidak tersedia lagi. Terakhir kali Sony memperkenalkan kamera DSLR, yaitu A99 II 42 itu pada 2016 silam.
Terkait kabar tersebut, Sony belum berkomentar apakah tetap menghadirkan kejutan dengan membawa kamera model DSLR atau fokus pada mirroless.
Berbicara kamera DSLR, Sony memang kalah top dengan Canon maupun Nikon. Tetapi mengenai kamera mirroless, perusahaan Jepang ini di atas kedua merek tersebut.
Selain kamera mirroless punya bodi ringkas, keunggulan lain dari kamera satu ini menghasilkan foto yang lebih wah dari kamera DSLR.