Sabtu, 05 Juni 2021

Umur 18 Tahun Mau Vaksin Corona? Bisa, Ini Syaratnya

 Pemkot Solo menyiapkan dua skenario untuk mempercepat vaksinasi lansia di atas 60 tahun. Salah satunya adalah dengan memberikan reward berupa vaksin bagi pengantar lansia yang akan menjalani vaksinasi COVID-19.

"Untuk mempercepat capaian lansia, kami merencanakan dua skenario menindaklanjuti SE Menteri Kesehatan No 421. Kita punya dua skenario percepatan lansia dengan memberikan reward kepada pengantar lansia," terang Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Solo Siti Wahyuningsih saat jumpa pers di ruang Manganti Praja, Balaikota, Solo, Jumat (4/6/2021).


Perempuan yang akrab disapa Ning itu melanjutkan, bagi siapa saja yang mengantarkan Lansia di atas 60 tahun untuk vaksin maka berhak mendapatkan vaksin Corona juga.


"Kriteria pengantar bisa keluarga, saudara, maupun kader kesehatan berusia 18-49 tahun. Kenapa 18-49? karena nanti yang 50-60 tahun kita ikutkan program yang lain sehingga lebih cepat," katanya.


Selain itu, pengantar juga wajib ber KTP Solo. Alasannya adalah untuk menimbulkan kekebalan komunitas warga Solo dan pelaku usaha yang ada di Kota Solo.


"Kemudian skenario yang kedua, pada kelompok pralansia usia 50-60 tahun ini tidak berlaku bonus. Kita harapkan bisa datang sendiri," ujar Ning.


Ning berharap dengan adanya reward tersebut pengantar akan bersemangat untuk mengantarkan lansia yang akan menjalani vaksinasi.


"Mudah-mudahan anak, cucunya semangat mengantarkan untuk mendapat vaksinasi meskipun dia masih pelajar, atau ibu rumah tangga yang tidak masuk kriteria manapun, sebagai reward dia sudah mengantar lansia, akan kita vaksinasi," urainya.


Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi skenario dengan pemberian vaksin kepada pengantar lansia tersebut.


"Silahkan yang mau mengantar kakek neneknya nanti dapat gratis vaksin," kata Gibran.

https://kamumovie28.com/movies/from-riches-to-rags/


Ragam Drama Sunat Masa Lalu, Diiris Pakai Bambu hingga Ditutupi Tudung Saji


 Jauh sebelum ada beragam fasilitas dan teknik sunat medis maupun nonmedis, khitan terkait erat dengan cerita penuh drama. Mulai dari metode yang ekstrem hingga masa pemulihan yang lama dan menyakitkan.

Salah satunya dikisahkan Pras, seorang pria di Jakarta. Semasa kecil ketika hendak disunat, ia diingatkan terus-menerus oleh orang tua untuk tidak berlari-larian selama beberapa hari sebelum khitan. Masyarakat di masanya percaya bahwa jika anak berlarian sebelum disunat, darah yang keluar akan semakin banyak.


Begitu pun setelah sunat. Ia mengisahkan, penisnya ditutupi tudung saji setelah sunat agar tak tergesek-gesek sarung.


"Malam hari setelah sunat, ibuku menutupi penisku dengan tudung saji, lalu diselimutin agar luka sunatnya tidak terkena gesekan sarung," kisahnya pada detikcom, Kamis (3/5/2021).


"Sampai pagi keluargaku bergantian duduk di samping aku yang sedang tidur. Sambil terus berjaga agar penisku aman, tidak tersentuh atau tergaruk tanpa sadar, hingga luka sunatku mengering," lanjutnya.


Disunat pakai bambu oleh masinis

Pras mengisahkan, dirinya disunat kala berusia 10 tahun, tepatnya pada 1978. Belum banyak praktik sunat medis, sehingga ia disunat oleh 'dukun sunat'. Biasanya, seorang dukun sunat juga menjalani profesi lain yang jauh dari urusan sunat-menyunat. Kala itu, dirinya disunat oleh seorang masinis.


"Metode sunat yang dipakai tidak menggunakan gunting, melainkan bambu. Aku tidak dibius. Sambil duduk mengangkang, sarungku disingkap ke kepala jadi aku tidak bisa melihat," imbuhnya.


"Kala itu hampir semua teman-temanku mendapat hadiah sepeda setelah disunat. Hal ini menciptakan pola pikir terbalik di antara teman-teman seusiaku. Mereka percaya kalau ingin dapat sepeda, cepatlah disunat," pungkas Pras.

https://kamumovie28.com/movies/by-hook-or-by-crook/

Kamis, 03 Juni 2021

Malaysia Rekor Kematian Corona, Faskes Kewalahan-Kamar Jenazah Nyaris Habis

 - Malaysia lagi-lagi mencetak rekor kematian tertinggi sejak awal pandemi Corona, ada 126 warga meninggal karena COVID-19 per Rabu (2/6/2021). Rekor sebelumnya tercatat di 29 Mei dengan 98 kasus kematian Corona.

Dikutip dari Channel News Asia, Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan 123 orang di antaranya adalah warga Malaysia, sementara tiga lainnya merupakan warga asing.


Para korban COVID-19 berusia 29 hingga 98 tahun. Banyak dari mereka memiliki riwayat medis diabetes dan tekanan darah tinggi, menurut data yang dipublikasikan di situs resmi direktur jenderal kesehatan.


Jumlah kematian nasional Malaysia Corona sekarang mencapai 2.993 kasus. Nahasnya, menurut laporan Kementerian Kesehatan setempat, 10 kasus wafat Corona tak sempat tertangani, tidak meninggal di RS.


Saat ini ada 878 pasien virus Corona dirawat di unit perawatan intensif, jumlahnya kembali mencetak rekor. Sebanyak 441 orang di antaranya membutuhkan bantuan alat pernapasan.


Malaysia juga mencatat 7.703 kasus COVID-19 baru pada hari Rabu, sehingga total kasus Corona secara nasional menjadi 587.165 kasus. Adapun kasus aktif yang tercatat sampai saat ini sebanyak 82.274.


Dua puluh dua cluster baru juga telah diidentifikasi. Empat di antaranya dipicu oleh kegiatan kunjungan rumah tangga musim perayaan di Penang, Kedah, Perak dan Kuala Lumpur.


Malaysia memulai lockdown nasional ketiganya pada hari Selasa di tengah gelombang ketiga COVID-19. Otoritas kesehatan telah berulang kali memperingatkan bahwa fasilitas medis kewalahan dan tempat tidur unit perawatan intensif serta ruang di kamar jenazah hampir habis.

https://tendabiru21.net/movies/white-house-down/


Hanya B1617.2 yang Masuk Varian Delta 'Bahaya' Menurut WHO, Ini Alasannya


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan hanya B.1.617.2, salah satu dari tiga jenis varian B.1.617 COVID-19 yang pertama kali ditemukan di India, menjadi 'variant of concern (VOC)', sementara kedua jenis varian Delta lainnya memiliki tingkat penularan lebih rendah.

Seperti diketahui, varian Delta yang pertama kali ditemukan di India dibagi menjadi tiga strain yaitu B.1.617.1, B.1.617.2, dan B.1.617.3.


"Varian B1617.2 yang berlabel varian Delta tetap menjadi VoC (Variant of Concern). Kami terus mengamati peningkatan penularan yang melaporkan wabah terkait dengan varian ini. Studi lebih lanjut soal dampak varian ini tetap menjadi prioritas tinggi bagi WHO," kata pengawas kesehatan global WHO dalam pembaruan epidemiologi mingguan.


WHO menyebut B1617.2 yang dikenal sebagai varian Delta ini telah menyebar ke 62 negara di dunia per 1 Juni 2021 lalu. Mereka juga mengatakan bahwa varian hybrid baru yang dilaporkan di Vietnam diduga merupakan variasi dari varian Delta.


"Yang kami pahami adalah bahwa ini adalah varian B1617.2 dengan satu penghapusan tambahan di lokasi spike protein. Kami tahu bahwa B1617.2, varian Delta, memang mengalami peningkatan transmisi yang membuatnya bisa menyebar lebih mudah antarmanusia," jelas Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19 Maria Van Kerkhove, dikutip dari Bussines Today, Kamis (3/6/2021).


Varian Delta memiliki tiga jenis strain, yaitu B1617.1, B1617.2, dan B1617.3. Maria mengatakan strain B1617.1 yang dikenal sebagai varian Kappa telah direklasifikasikan sebagai Variant of Interest (VoI), sedangkan B1617.3 belum diklasifikasikan.


Terkait varian Kappa (B1617.1), WHO mencatat sementara Kappa menunjukkan adanya peningkatan penularan di lokasi tertentu. Tetapi, hal itu akan terus dipantau secara teratur.

https://tendabiru21.net/movies/white-house-down-a-dynamic-duo-channing-tatum-and-jamie-foxx/