Rabu, 09 Juni 2021

Saingi TikTok, YouTube Siapkan Dana Rp 1,4 Triliun

 Belum lama ini YouTube mengumumkan telah menyiapkan dana sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk pengguna Shorts, aplikasi yang dihadirkan untuk menyaingi kepopuleran TikTok.

"Dana ini adalah langkah pertama dalam perjalanan kami membangun model monetisasi jangka panjang untuk Shorts di YouTube," tulis YouTube dalam postingan blognya seperti dikutip detikINET dari CNBC.


Dana tersebut adalah upaya YouTube untuk mencoba membangun basis pengguna dan kreator di Shorts. Short sendiri dihadirkan untuk dapat bersaing dengan TikTok, Snap dan Reels dari Instagram.


Google sebagai perusahaan induk Youtube, mengumumkan bahwa Shorts sudah berhasil menghasilkan pendapatan sebesar USD 6,5 miliar pemutaran setiap hari secara global.


Shorts sendiri telah diluncurkan secara resmi di AS pada awal Mei, setelah meluncurkan versi betanya pada awal tahun 2021.


Untuk dana Rp 1,4 triliun ini YouTube akan mulai mendistribusikan dana tersebut untuk para kreator mulai bulan depan dan akan berlangsung hingga sampai tahun 2022.


Untuk mendapatkan uang dari YouTube dikatakan kreator dapat menciptakan konten yang unik dan digemari oleh komunitas pengguna YouTube.


YouTube mengatakan akan menjangkau ribuan pembuat konten setiap bulan yang menerima keterlibatan dan penayangan paling banyak. Ini juga akan meminta pembuat konten untuk berbagi masukan tentang performa Shorts.

https://nonton08.com/movies/romantic-dream/


Survei: Jakarta Adalah Kota Berisiko di Dunia!


Berdasarkan hasil survei 99 dari 100 kota paling berisiko di dunia itu ada di Asia. Dan, Jakarta yang merupakan ibu kota negara Indonesia berada di urutan pertama sebagai kota paling berisiko.

Menurut laporan terbaru Verisk Maplecroft, telah mengurutkan 576 kota terbesar di dunia yang rentang terhadap berbagai macam lingkungan dan iklim. Meski China dan India 'menyumbangkan' masing-masing 37 kota dan 43 kota mereka masuk kategori kota berisiko, parahnya Jakarta ada di urutan teratas.


"Data kami mengungkapkan Jakarta adalah kota berisiko, tetapi di seluruh dunia 414 kota - dengan lebih dari 1,4 miliar penduduk - dianggap berisiko tinggi atau ekstrim dari kombinasi polusi, persediaan air yang menipis, tekanan panas ekstrem, bahaya alam, dan kerentanan terhadap perubahan iklim," kata Verisk Maplecroft.


Verisk Maplecroft mengungkapkan dengan meningkatnya emisi yang mendorong risiko terkait cuaca dan populasi yang tumbuh di banyak kota di seluruh dunia berkembang, risiko terhadap warga negara, aset nyata, dan operasi komersial akan meningkat.


Persoalan polusi menjadi ancaman utama bagi kesehatan penduduk perkotaan. Sebab, udara yang berbahaya menyebabkan hampir satu dari lima kematian di India pada tahun 2019, mengakibatka kerugian ekonomi sebesar USD 36 miliar.


Sedangkan, permasalahan ketersediaan air di kota pun tak kalah mengancam. Air yang tercemar berdampak kerugian hampir USD 9 miliar biaya kesehatan tahunan dan angka kematian mencapai 400 ribu orang setiap tahunnya.


"Kota berkinerja terburuk dalam peringkat, Jakarta, yang juga dilanda udara yang parah, tetapi yang memperburuk adalah ancaman abadi dari aktivitas seismik dan banjir," ujar Verisk Maplecroft.

https://nonton08.com/movies/love-generation-hong-kong/

Siap-siap! Aturan Privasi Baru WhatsApp Berlaku Besok

 - Tepat besok, 15 Mei 2021, WhatsApp mulai menerapkan kebijakan privasi terbaru yang sempat menuai kontroversial. Sejak sepekan kemarin mereka telah mengirimkan notifikasi soal tersebut ke pengguna, jadi baiknya ditolak atau diterima?

WhatsApp menyatakan tidak ada perubahan mengenai keamanan walau aturan privasi baru diberlakukan. "Satu hal yang tidak baru adalah komitmen kami pada privasi kalian. WhatsApp tidak bisa mendengar pembicaraan pribadi kalian karena mereka dienkripsi end-to-end," paparnya.

https://nonton08.com/movies/tarzan-the-ape-man-3/


Pihak WhatsApp menyatakan hanya mengumpulkan informasi minim dari pengguna. "Ketika register WhatsApp, Anda pasti memberi nomor telepon, nama, Anda menambahkan foto profil, dan Anda pasti membagi sedikit informasi kepada WhatsApp," ujar WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev.


"3 tahun lalu, setelah WhatsApp dibeli Facebook dan WhatsApp mulai populer, kami memakai infrastruktur teknologi Facebook untuk memberikan layanan terbaik. Karena Facebook punya resource-nya. Tetapi detail dari ponsel, kami tidak pernah mengumpulkan apalagi membagikan. Facebook tidak dibagikan percakapan, kontak Anda, riwayat telepon. Jadi apa yang kami bagikan hanya untuk tunjangan performa," tegasnya.


"Jika dikatakan kami berbagi informasi kepada Facebook, saya rasa pernyataan itu kurang akurat," sambung Sravanthi.


Sayangnya, ketika WhatsApp membagikan kebijakan privasi baru banyak terjadi kesalahpahaman. Alhasil banyak yang beralih ke Telegram maupun Signal.


WhatsApp pun kembali menegaskan kebijakan privasi baru yang berlaku 15 Mei tidak memengaruhi pesan pribadi. Perubahan itersebut hanya berhubungan dengan fitur bisnis.


"Pembaruan ini juga memberikan transparansi lebih lanjut mengenai cara kami mengumpulkan data dan menggunakan data," ujar pihak Whatsapp.

Konsekuensi Menolak Aturan Privasi Baru WhatsApp

Setelah 15 Mei, pengguna yang tidak menyetujui update ini bisa menggunakan WhatsApp seperti biasa. Tapi mereka akan terus-terusan mendapat peringatan untuk menerima Terms of Service baru WhatsApp.


Beberapa minggu setelahnya WhatsApp akan mulai membatasi fitur yang bisa digunakan pengguna. Pengguna masih bisa menerima panggilan suara dan video serta membalas pesan lewat notifikasi, tapi tidak bisa membuka daftar chat karena akan karena akan ada pengingat ToS WhatsApp.


"Bagi mereka yang belum sempat, akun mereka tidak akan dihapus atau kehilangan fungsi pada 15 Mei," kata juru bicara WhatsApp.


"Kami akan terus memberikan pengingat untuk pengguna tersebut di dalam WhatsApp sampai beberapa minggu kemudian," sambungnya.


Lebih lanjut dalam postingan blognya, WhatsApp mengatakan pengguna yang masih belum juga menerima update akan kehilangan beberapa fungsi seperti tidak bisa melihat daftar chat.


Pengguna masih bisa menerima panggilan suara atau video yang masuk. Karena tidak bisa membuka daftar chat, pengguna harus mengaktifkan notifikasi untuk bisa membaca atau membalas pesan atau menelepon kembali jika ada panggilan tak terjawab.


Setelah mengalami pembatasan fungsi selama beberapa minggu, pengguna tidak akan lagi bisa menerima panggilan atau notifikasi dan WhatsApp akan berhenti mengirimkan pesan dan panggilan ke ponsel.


Juru bicara WhatsApp mengatakan sebagian besar pengguna yang telah menerima peringatan tentang update kebijakan privasi telah menerima persyaratan layanan atau terms of service baru.


Pengguna yang tidak menerima update ini juga tidak akan kehilangan akunnya. Tapi WhatsApp memperingatkan bahwa mereka memiliki aturan terpisah tentang pengguna yang tidak aktif, dan akun yang tidak aktif selama 120 hari akan dihapus.

https://nonton08.com/movies/tarzan-the-ape-man-2/