Sesuai rumor yang kencang beredar, Gojek dan Tokopedia akhirnya bergabung atau merger dengan bendera GoTo Group. Berikut sejarah kedua perusahaan sebelum meraksasa dan menjadi satu:
Gojek
https://movieon28.com/movies/paradise-4/
Gojek dicetuskan oleh pemuda dalam negeri, Nadiem Makarim. Go-Jek sudah cukup lama berdiri, tepatnya pada 2010 dan menjadi aplikasi pada tahun 2015.
Nadiem kuliah di Brown University, sebuah kampus di Rhode Island, Amerika Serikat. Tak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan kuliah pasca sarjana di Harvard Business School dan meraih gelar Master of Business Administration.
Kembali ke Indonesia, Nadiem sempat bekerja sebagai konsultan sebelum mendirikan GO-JEK. Ia pernah mengaku memang gemar menggunakan layanan ojek untuk menembus kemacetan Jakarta. Terbersit di pikirannya untuk memudahkan penumpang dan pengojek terhubung dengan aplikasi smartphone. Dan lahirlah aplikasi Gojek pada awal tahun 2015.
Pada saat itu, aplikasi Go-Jek baru muncul di Play Store dan App Store dan menjadi pembahasan. Orang-orang banyak yang kaget ojek bisa dipanggil secara online. Praktis dan mudah.
Aplikasinya pun masih sederhana, belum sekompleks sekarang. Hanya ada layanan pengantaran barang, transportasi dan belanja.
"Kami di sini berusaha untuk menawarkan solusi lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan pekerjaan. Dimana mereka yang hanya punya motor, punya smartphone, dan berkemauan keras bisa bekerja," ujar Nadiem Makarim ketika itu.
"Kami juga berusaha untuk menyejahterakan tukang ojek yang mungkin selama ini penghasilannya tidak seberapa dengan memberikan pendapatan tambahan yang didapat dari Go-Jek Indonesia ini," tambahnya.
Tak dinyana, Go-Jek tak terbendung. Ribuan orang mendaftar menjadi pengemudinya dan banyak yang merasakan manfaatnya. Apalagi di Jakarta, di mana jalanan macet parah. Para pendananya pun perusahaan kelas kakap termasuk perusahaan dalam negeri seperti Telkomsel. Valuasinya saat ini sudah lebih dari USD 10 miliar.
Tokopedia
Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edision. Kehadirannya tidak terlepas dari pengalaman hidup salah satu pendirinya.
Kala itu William bekerja di forum jual beli. Pria kelahiran Pematang Siantar itu kerap mendapati banyak komplain dari pengguna yang mengalami penipuan transaksi. Akhirnya timbul ide untuk membuat sebuah tempat yang terpercaya untuk jual beli online.
Meski sempat diragukan karena tidak ada latar belakang bisnis, Wiliam tetap nekat mewujudkan keinginanya itu. Akhirnya pada pada 6 Februari 2009, ia bersama Leon mendirikan Tokopedia. Pada 17 Agustus 2009, e-commerce itu resmi diluncurkan.
Pada bulan pertama berdiri, Tokopedia berhasil menggaet 509 merchants dengan 4.560 member. Jumlah transaksi yang dibukukan hanya Rp 33 juta. Setahun berdiri, Tokopedia mengalami perkembangan signifikan. Mereka berhasil mengandeng 4.659 merchant dengan 44.785 members. Transaksi yang ditorehkan mencapai Rp 5,954 miliar.
Angka tersebut terus bertambah. Pada awal tahun 2017, Tokopedia telah memiliki 40 juta produk dengan 12 juta pengguna. Sementara total transaksi tembus lebih dari Rp 1 triliun per bulan. Saat ini, mereka menjelma jadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia.
Meski awalnya Wiliam mengaku sulit mendapatkan suntikan dana, berkat sejumlah pencapaian Tokopedia, sejumlah investor mulai berdatangan. Tercatat di antaranya adalah East Venture, CyberAgent Venture dan Softbank.
Setelah mendapatkan modal yang sangat besar, Tokopedia makin berlari kencang. Saat ini, valuasi Tokopedia sudah tembus lebih dari USD 7,5 miliar.