Sabtu, 12 Juni 2021

WhatsApp Akan Luncurkan Fitur Mode Menghilang

 - WhatsApp dilaporkan tengah mengembangkan mode fitur baru yang yakni Disappearing mode atau menghilang. Fitur ini menjadi upaya WhatsApp untuk meningkatkan privasi pengguna di iOS dan Android.

Dilansir detiKINET 9to5Mac, Senin (17/5/2021) dalam tangkapan gambar yang ditujukan oleh WABEtaInfo saat pengguna mengaktifkan mode ini maka riwayat obrolan ataupun grup di WhatsApp akan menghilang secara otomatis setelah si penerima membaca pesan tersebut.


"Saat pengguna mengaktifkan Mode Menghilang, obrolan baru akan dimulai dengan pesan menghilang." tulis WABetaInfo.


Demikian pengguna tak perlu lagi direpotkan dengan mengaktifkan fitur disappearing message secara manual dan satu persatu di setiap pesan pribadi atau grup WhatsApp.


Untuk mengaktifkan fitur ini pengguna cukup membuka pengaturan lalu pilih Privasi dan pilih Disappearing Mode. Begitu diaktifkan pengguna akan diberikan petunjuk yang menyatakan ketika opsi ini diaktifkan pesan baru akan menggunakan disappearing messages.


Melansir dari Mobile Syrup pengguna sebelumnya sudah bisa menikmati fitur aplikasi pesan disappearing message untuk 7 hari. Dengan mengaktifkan fitur ini maka pesan yang terkirim akan terhapus secara otomatis setelah tujuh hari.


WhatsApp juga akan membuat fitur disappearing message dengan menghadirkan opsi hapus pesan secara otomatis setelah 24 jam. Sayangnya belum jelas kapan fitur tersebut akan segera dirilis untuk publik.


Sebagai informasi tambahan pada Sabtu (15/5) WhatsApp mulai memberlakukan kebijakan aturan privasi terbarunya. Bagi pengguna yang belum menyetujui aturan tersebut perlahan akan kehilangan akses ke beberapa fitur WhatsApp hingga mereka menerima persyaratan baru.


Misalnya, pengguna pertama-tama akan kehilangan kemampuan untuk mengakses daftar obrolan. Kemudian, panggilan audio dan video akan berhenti berfungsi dan pengguna tidak akan lagi menerima pemberitahuan pesan baru di WhatsApp.


Akun yang dianggap tidak aktif karena tidak menerima aturan privasi baru pada akhirnya akan dihapus setelah 120 hari. Dengan demikian, cepat atau lambat pengguna yang ingin terus memakai WhatsApp harus menerima persetujuan tersebut.

https://movieon28.com/movies/the-perfect-wedding-match/


Sosok Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya di Balik Gojek-Tokopedia


 Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi dan Michelangelo Moran pada tahun 2010. Sedangkan Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya serta Leontinus Alpha Edison di tahun 2009.

Dari sosok-sosok itu, yang menonjol tentu Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya sebagai CEO pertama dan wajah kedua perusahaan, sebelum saat ini bergabung menjadi GoTo. Berikut profil singkat keduanya:


Nadiem Makarim


Nadiem Anwar Makarim lahir pada 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Sang ayah adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka, sedangkan ibunya bekerja sebagai penulis lepas.


"Saya SD di Indonesia, rumah selalu di Jakarta, background saya ibu lahir Pasuruan, ayah saya Pekalongan," ujar Nadiem kepada detikcom belum lama ini.


Sang ayah yang juga salah satu pendiri kantor hukum Makarim & Taira Sjuga, lahir dari orang tua berbeda budaya, Minang dan Arab. Sementara ibunya adalah putri Hamid Algadri, keturunan Pasuruan-Arab.


Yang menarik, kakeknya dari sang ibu adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, KMB, dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya Negara Republik Indonesia.


"Tapi dari bapak saya itu dari Bukittinggi, jadi saya ada Sumatera, Madura-nya, ada Jawa Timur, ada Jawa Tengah, terus campuran Arab," ungkapnya.

https://movieon28.com/movies/perfect-sense/

Ini Kata Pendiri Gojek dan Tokopedia Soal GoTo

 - Gojek dan Tokopedia akhirnya merger dan membentuk perusahaan grup GoTo. Ini kata dua pendirinya, Kevin Aluwi dan William Tanuwijaya.

Kevin Aluwi adalah Co-Founder Gojek. Setelah GoTo terbentuk, dia didapuk sebagai CEO Gojek.

https://movieon28.com/movies/the-perfect-patient/


Penggabungan Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo dinilai Kevin dapat terwujud karena dua perusahaan memiliki prinsip, pemikiran dan etos kerja yang sama.


"Melahirkan kesepakatan dengan ukuran dan skala bisnis seperti Gojek dan Tokopedia dalam waktu yang relatif singkat dan lancar, hanya dapat tercapai karena kami sama-sama memiliki tujuan yang sama, yaitu selalu memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen didukung oleh jaringan mobilitas tercepat dan terbesar dari para mitra driver dan merchants kami. Grup GoTo berada dalam posisi kuat untuk memenuhi lebih banyak lagi kebutuhan sehari-hari konsumen," ujarnya dalam keterangan resmi mereka, Senin (17/5/2021).


Sementara itu William Tanuwijaya yang juga Co-Founder Tokopedia mengatakan berdirinya Grup GoTo membuktikan bahwa bangsa Indonesia dapat bermimpi dan mewujudkannya. Misi mereka sejak awal adalah untuk selalu menciptakan dampak sosial dalam skala besar, termasuk memberikan kesempatan yang setara bagi pegiat UMKM lokal mengembangkan bisnisnya, dan di saat yang sama, memberi pengguna akses yang sama kepada barang dan jasa di seluruh penjuru negeri. Selain mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, Grup GoTo akan memberikan kemudahan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh akses terhadap produk dan layanan berkualitas, kapan pun dan di mana pun.


"Perjalanan untuk mencapai tujuan kami masih panjang, tetapi hari ini adalah tentang dimulainya langkah bersama," ujar William.


Setelah GoTo diumumkan, William Tanuwijaya masih akan menempati posisi sebagai CEO Tokopedia.


Perusahan gabungan Gojek dan Tokopedia sendiri akan dipimpin oleh Andre Soelistyo sebagai CEO GoTo, dan Patrick Cao jadi Presiden GoTo.


"Model bisnis Grup GoTo menjadi semakin beragam, stabil dan berkelanjutan. GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium, namun dengan nilai transaksi tinggi. Ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2% kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi. Kami sangat bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami," kata Patrick.


Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip termasuk (sesuai abjad) Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

https://movieon28.com/movies/criminal-activities/