Rabu, 16 Juni 2021

Varian Corona Delta 'Menggila' di Kudus, Dinkes Telusuri Kontak Erat 28 Orang

 Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melakukan tracing terhadap orang terkonfirmasi positif COVID-19 varian baru B1617.2 atau delta dari India. Sebelumnya sebanyak 28 sampel orang dinyatakan positif COVID varian Delta.

"Kita baru mendapatkan hasil tes whole genome sequencing (WGS), itu disampaikan dari 34 sampel didapatkan 28 di antaranya didapatkan varian baru itu ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo kepada wartawan ditemui di kantornya, Selasa (15/6/2021).


Badai menjelaskan pihaknya saat ini masih melakukan pelacakan kontak erat terhadap orang yang terkena positif COVID-19 B1617.2 asal India. Disebutkan pihaknya akan mencari tahu apakah kontak erat juga terkonfirmasi varian Delta atau bukan.


"Lha dari 28 orang itu kan harus melakukan pelacakan terhadap 28 yang kita kirim. Di antaranya mencari kontak erat, kemudian kontak erat ketemu nanti dikalikan 10 saja, kita akan menjumpai 280 orang. Kita tindaklanjuti WGS apakah sama," ungkap Badai.


"Dimungkinkan diambil sampelnya, metodenya seperti itu. By name by address sudah ada, kita sebagai pengirim ada (identitasnya). Cuman itu medical record tidak boleh dibuka," sambung dia.


Badai juga masih melakukan pelacakan riwayat perjalanan dari 28 orang yang dinyatakan positif COVID-19 Delta. Dia belum memastikan 28 orang itu merupakan pekerja migran yang pulang ke Kudus.


"(Ditanya soal pekerja migran) Sedang dilakukan pelacakan, apakah punya riwayat perjalanan. Kita sedang mencari kontak eratnya, sebagai penular pertama bisa jadi. Dia pernah melakukan perjalanan apa tidak," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 28 orang di Kudus, Jawa Tengah dipastikan positif COVID-19 varian baru jenis B.1617.2. Hasil itu diketahui setelah Kemenkes mengambil sampel untuk mengetahui penyebab penyebaran virus Corona di Kudus.


"Kemarin sudah ada penelitian dari UGM, yang di sini ada varian baru B.1617.2 yang diambil sampel. Itu dulu, by name by address belum tahu siapa itu yang kena varian baru, kemarin ada 34 yang keluar 28 ada varian baru (B.1617.2)," jelas Bupati Kudus HM Hartopo kepada wartawan ditemui di Pendopo Kabupaten Kudus, Minggu (13/6/2021).


Hartopo mengatakan adanya temuan varian baru tersebut menjadi peringatan bagi pemerintah daerah untuk melakukan langkah kebijakan guna memutus penyebaran COVID-19 di Kudus. Apalagi menurutnya varian baru lebih gampang menular.


"Sampai sekarang ada warning seperti itu kita harus punya langkah konkret dan tegas, bagaimana PPKM Mikro ini kita optimalkan," jelasnya.


"Varian baru lebih masif dan cepat, ini diperketat masalah prokes, jangan mudah membuka masker. Di ruang saling ngobrol itu bisa masker, jangan sampai lepas memakai masker," ungkapnya.

https://trimay98.com/movies/in-the-blood/


Para Suami, Ini 5 Hal yang Bisa Bikin Istri Langsung 'Turn On'


 Saat bercinta, wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai klimaks. Tidak seperti pria yang bisa klimaks hanya melalui penetrasi, wanita membutuhkan lebih banyak stimulasi lainnya agar lebih mudah mencapai orgasme.

Oleh sebab itu, pria perlu mengetahui cara merangsangnya agar bisa sama-sama 'puas' saat bercinta. Sebab, kepuasan yang didapat saat seks tak hanya bisa memenuhi gairah seks masing-masing, tetapi juga bisa mempererat hubungan pasangan.


Dikutip dari Readers Digest, berikut 5 cara yang bisa pria lakukan untuk membuat pasangannya 'turn on' atau lebih terangsang saat berhubungan intim.


1. Kenali 3 bagian foreplay

Sebelum bercinta, ada baiknya pria menjaga kebersihan tubuhnya terlebih dahulu. Sebab, wanita menyukai pria yang beraroma wangi dan segar, terutama saat bercinta. Selain itu, sebelum memulai sesi 'pemanasan', pastikan kamu dan pasangan sudah saling terhubung secara emosional.


Artinya, kamu dan pasangan sama-sama sedang ingin bercinta. Setelah keduanya dilakukan, pria bisa mulai mencium dan menyentuh pasangannya. Perlu diingat untuk jangan langsung menyentuh payudara atau vaginanya sebelum pasanganmu benar-benar terangsang.

https://trimay98.com/movies/police-story-2/

Pakar FK-KMK UGM Ungkap Sederet Bahaya Virus Corona Varian Delta

  Indonesia mengalami lonjakan kasus virus Corona yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir. Lonjakan kasus ini disebut akibat adanya varian Delta yang telah menyebar di sejumlah wilayah.

Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-2, FK-KMK UGM, dr. Gunadi PhD, SpBA yang melakukan genome sequencing varian Corona menemukan bahwa varian Delta terbukti menjadi penyebab lonjakan kasus di Kudus.


"Varian Delta ini terbukti meningkat setelah adanya transmisi antarmanusia dan sudah terbukti di populasi di India dan di Kudus," katanya dalam rilis di Kementerian Kesehatan, ditulis detikcom, Selasa (15/6/2021).


Ia juga memaparkan sederet bahaya dari varian Delta, mutasi yang pertama kali ditemukan di India. Semakin tua pasien COVID-19 maka varian Delta akan memperburuk kekebalan tubuh pasien tersebut.


Lebih buruk lagi, diketahui varian Delta ini bisa menginfeksi kembali pasien COVID-19 dan makin memperlemah kekebalan tubuh pasien. Padahal seharusnya apabila sudah terinfeksi COVID-19 pasien mendapatkan antibodi secara alami.


Varian Delta juga bisa menurunkan kekebalan tubuh seseorang dengan usia yang lebih tua meskipun sudah divaksinasi dua dosis.


"Dalam hal ini bisa dikatakan pemerintah sudah tepat menyasar target vaksinasi bagi golongan lanjut usia karena mereka kelompok yang rentan apabila tertular COVID-19 apalagi varian Delta," lanjut dr Gunadi.


dr Gunadi tak menampik interaksi sosial yang terjadi di masyarakat juga menyebabkan adanya kenaikan jumlah infeksi di Indonesia. Makin tinggi interaksi sosial yang terjadi, maka peluang terjadinya lonjakan kasus makin tinggi.


"Hipotesisnya adalah varian Delta sudah bertransmisi secara lokal di daerah Kudus karena masif. Bukan tidak mungkin transmisi lokal varian Delta sudah terjadi di daerah lain di Indonesia, hanya kita belum mendeteksi saja," ungkap dr Gunadi.

https://trimay98.com/movies/the-inspector-wears-skirts-ii/


Varian Corona Delta 'Menggila' di Kudus, Dinkes Telusuri Kontak Erat 28 Orang


Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melakukan tracing terhadap orang terkonfirmasi positif COVID-19 varian baru B1617.2 atau delta dari India. Sebelumnya sebanyak 28 sampel orang dinyatakan positif COVID varian Delta.

"Kita baru mendapatkan hasil tes whole genome sequencing (WGS), itu disampaikan dari 34 sampel didapatkan 28 di antaranya didapatkan varian baru itu ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo kepada wartawan ditemui di kantornya, Selasa (15/6/2021).


Badai menjelaskan pihaknya saat ini masih melakukan pelacakan kontak erat terhadap orang yang terkena positif COVID-19 B1617.2 asal India. Disebutkan pihaknya akan mencari tahu apakah kontak erat juga terkonfirmasi varian Delta atau bukan.


"Lha dari 28 orang itu kan harus melakukan pelacakan terhadap 28 yang kita kirim. Di antaranya mencari kontak erat, kemudian kontak erat ketemu nanti dikalikan 10 saja, kita akan menjumpai 280 orang. Kita tindaklanjuti WGS apakah sama," ungkap Badai.


"Dimungkinkan diambil sampelnya, metodenya seperti itu. By name by address sudah ada, kita sebagai pengirim ada (identitasnya). Cuman itu medical record tidak boleh dibuka," sambung dia.


Badai juga masih melakukan pelacakan riwayat perjalanan dari 28 orang yang dinyatakan positif COVID-19 Delta. Dia belum memastikan 28 orang itu merupakan pekerja migran yang pulang ke Kudus.


"(Ditanya soal pekerja migran) Sedang dilakukan pelacakan, apakah punya riwayat perjalanan. Kita sedang mencari kontak eratnya, sebagai penular pertama bisa jadi. Dia pernah melakukan perjalanan apa tidak," ucapnya.

https://trimay98.com/movies/the-expendables-3/