- Victoria's Secret identik dengan Angel atau para bidadari seksi dengan tubuh ramping dan kaki jenjang. Penampilan mereka pun selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya untuk memperagakan koleksi lingerie terbaru.
Namun dalam tiga tahun belakangan ini tidak digelar lagi peragaan busana yang menampilkan wanita seksi mengenakan lingerie. Sejak 2019, Victoria's Secret Fashion Show hiatus, menyusul banyaknya kritik tentang minimnya keberagaman model yang melenggang di atas runway.
Sejak digelar pada 1995, Victoria's Secret selalu mengedepankan wanita dengan stereotipe sama. Tubuh ramping, perut rata, kaki jenjang dan berambut panjang.
Belakangan banyak aktivis maupun kritikus menyebut bahwa standar kecantikan yang ditampilkan para Angel ini tidak realistis dan tidak relevan dengan perkembangan zaman. Bahwa wanita hadir dalam berbagai bentuk, ukuran tubuh, warna kulit, dan semuanya bisa disebut cantik.
Melihat pergeseran tren tersebut, Victoria's Secret mengambil langkah besar untuk mengubah imej brand yang berdiri sejak 44 tahun lalu itu. Di bawah kepemimpinan CEO baru Martin Waters, tidak akan ada lagi sebutan Victoria's Secret Angel. Artinya, para 'bidadari' ini akan dipensiunkan.
"Saya tahu bahwa sejak lama kita perlu mengubah brand ini, hanya saja kami belum memegang kendali perusahaan untuk bisa melakukanya," ujar Martin Waters, seperti dikutip dari InStyle.
Sekarang, kesempatan itu datang, dan langsung diambil oleh tim Martin Waters. "Sekarang ini, saya melihat (Angel) tidak lagi relevan secara budaya," tambahnya.
Untuk perubahan besar ini, Victoria's Secret meluncurkan 'VS Collective'. Sebuah kampanye yang tidak menampilkan wanita memakai lingerie, melainkan atasan lengan panjang, tank-top, hingga blazer.
Mereka yang didapuk menjadi model pun berasal dari berbagai ras. Sebut saja pesepakbola wanita Megan Rapinoe, atlet ski keturunan Tiongkok Eileen Gu, model plus-size Paloma Elsesser, model kulit hitam dan aktivis Adut Akech juga aktris India Priyanka Chopra.
Bukan sekadar model, para wanita dari bermacam latar belakang ini juga akan menjadi spokesperson Victoria's Secret sekaligus duta produk. Martin Waters juga menjelaskan perubahan dramatis ini merupakan langkah awal brand untuk fokus pada apa yang wanita inginkan dan butuhkan.
"Di Victoria's Secret, kami sedang dalam perjalanan luar biasa untuk menjadi advokat terdepan bagi wanita. Ini merupakan perubahan dramatis untuk brand kami. Inisiatif ini hanya permukaan. Kami sangat bersemangat untuk bekerja lebih keras lagi ke depannya," tuturnya.
https://nonton08.com/movies/the-couples-of-boulogne/
4 Pengakuan Dahlan Iskan soal 'Kartu Kredit Dewa' Pertamina
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan turut buka suara menanggapi pengambilan kebijakan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menghapus fasilitas kartu kredit pejabat Pertamina.
Seperti diketahui, Ahok menghapus fasilitas kartu kredit tersebut dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Selasa (15/6). Kebijakan tersebut diambil dengan dalih penggunaannya tidak tepat sasaran dan memiliki potensi penyalahgunaan yang besar.
Lantas bagaimana tanggapan mantan bos BUMN tersebut? Berikut fakta-faktanya:
1. Tak Ambil Fasilitas Kartu Kredit
Dahlan mengatakan, selama menjabat sebagai Direktur Utama PLN dalam kurun waktu kurang dari dua tahun ia tak mengambil fasilitas kartu kredit meskipun telah disediakan.
"Jadi pada zaman saya jadi Dirut itu, Direksi memang diberi hak untuk punya kartu kredit perusahaan tapi tidak semua direksi mengambil, yang jelas saya tidak. Artinya perusahaan memang memberi tahu ke semua Direksi boleh mempunyai kartu perusahaan dan boleh juga tidak," ujar Dahlan kepada detikcom, Kamis (17/6/2021).
2. Buat Bayar Makan
Pada kesempatan tersebut, Dahlan juga mengungkapkan pembatasan penggunaan kartu kredit perusahaan yang hanya bisa digunakan untuk biaya makan.
"Jadi hanya boleh untuk makan bersama tamu agar kami tidak ditraktir oleh rekanan. Mentraktir tamu juga nggak boleh. Tapi kalau ada tamu yang diperlukan oleh PLN, misalnya tamu ahli kemudian diajak makan malam, kita yang mentraktir, boleh (dibayar menggunakan kartu kredit perusahaan)," ungkapnya.
Selain untuk membayar biaya makan, Dahlan ingat Direktur Keuangan saat itu mengingatkannya bahwa uang yang digunakan untuk keperluan lain harus diganti atau potong gaji.