Kamis, 24 Juni 2021

Cara Cek Kebocoran Data Pribadi di Internet

 - Data pribadi sering dianggap sepele oleh sebagian orang, dan seringkali tak dipedulikan saat bocor ke pihak tak bertanggung jawab.

Padahal dari data seperti nama, nomor telepon, alamat email, dan macam-macam data lainnya, saat diolah dan dipakai dengan tepat, bisa membahayakan dan tentunya merugikan untuk si korban.


Baru-baru ini pun ramai berita terkait bocornya data kependudukan warga Indonesia di dunia maya, yang diduga berasal dari data BPJS Kesehatan. Saat ini tampaknya memang belum ada cara untuk mengecek data kependudukan yang bocor di dunia maya, namun setidaknya kita bisa mengetahui apakah alamat email dan passsword yang kita pakai sudah tersebar dari aksi peretasan.


Untuk mengetahui apakah password dan email kita pernah bocor dalam peretasan bisa dilakukan dengan beberapa hal. Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Senin (24/5/2021) berikut ini adalah beberapa di antaranya:


1.Have I Been Pwned

Have I Been Pwned (HIBP) adalah situs populer yang sudah ada sejak lama. Mereka mengumpulkan data-data yang berasal dari berbagai kejadian peretasan, dan pengguna bisa mengecek apakah email yang mereka pakai ada dalam database peretasan tersebut.


Database yang dipakai HIBP juga bisa diakses lewat situs lain, salah satunya periksadata.com buatan Ethical Hacker Indonesia. Cara kerjanya sama, pengguna cuma perlu memasukkan alamat email ke dalam kolom pencarian, dari situ akan terlihat alamat email ini pernah bocor di kejadian peretasan mana saja.


2. Google Chrome

Google punya fitur keamanan yang dibenamkan ke dalam browser Chrome-nya. Jadi saat pengguna memasukkan password ke sebuah situs, Google akan mengecek apakah password tersebut pernah tersebar dalam kejadian peretasan yang pernah terjadi.


Kini fitur tersebut diperluas, jadi selain memperingatkan pengguna atas password yang bocor, Google juga menyediakan akses langsung ke situs akun untuk mengganti password.


3. Firefox Monitor

Sama seperti Chrome, Firefox juga menyediakan fitur pengecek email dan password lewat monitor.firefox.com. Cara kerjanya terbilang sama, yaitu dengan memasukkan email ke kolom pencarian.


Kemudian bisa dilihat email tersebut pernah dipakai di layanan ataupun situs mana yang pernah bocor.


4. Avast

Perusahaan keamanan Avast juga punya sistem serupa yang bisa diakses di avast.com/hackcheck/. Cara dan hasil pencariannya pun terbilang sama dengan situs di atas.

https://tendabiru21.net/movies/atm-5/


Perempuan Jadi Ujung Tombak Kemajuan UMKM Berbasis Digital


 Industri UMKM di Indonesia meningkat signifikan beberapa tahun terakhir, terutama dalam hal partisipasi perempuan yang memulai usaha mandiri di berbagai bidang.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, jumlah UMKM yang dikelola perempuan mencapai 64,5% dari total UMKM yang ada di Indonesia, atau mencapai 37 juta UMKM. Angka ini diyakini terus meningkat, terlebih selama pandemi.


Sementara menurut laporan Women Will dari Google, 40% perempuan berusia 25-34 tahun di Indonesia lebih memilih mendirikan usaha sendiri dibanding bekerja di perusahaan milik orang lain.


Kemajuan teknologi digital menjadi salah satu pendorong utama dari tren positif ini. Riset McKinsey memaparkan bahwa UMKM yang dijalankan oleh para perempuan menghasilkan 35% pendapatan melalui e-commerce, dibandingkan hanya 15% dari offline.


Josephine Siswanto, Owner and Managing Director of Less For More, dan Astri Zakiyyah, Owner of BWBYAZ, merupakan contoh perempuan Indonesia yang merasakan betul kemudahan memulai bisnis online di era digital masa kini.


Dengan berkolaborasi bersama e-commerce enabler Sirclo, mereka berhasil membesarkan lini fesyennya dengan pertumbuhan pembelian yang konsisten. Mereka memberikan pandangan dan cerita bisnis mereka melalui acara Women Empowerment Weeks Conference Sirclo pada tanggal 29 April lalu.

https://tendabiru21.net/movies/judge-dredd/

Sejak 1984, Ini Sejarah Masuknya Jaringan Seluler 1G-5G di Indonesia

 Sebagai negara berkembang, Indonesia tak pernah ketinggalan memanfaatkan kemunculan dari jaringan seluler yang dikembangkan oleh negara-negara maju di dunia. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu pengguna koneksi seluler terbesar di dunia.

Melansir datareportal, terdapat 345,3 juta koneksi seluler di Indonesia pada Januari 2021. Jumlah pengguna jaringan seluler ini mengalami peningkatan hingga 4 juta pengguna dalam satu tahun, atau kurang lebih 1,2% dalam periode Januari 2020 dan Januari 2021.

https://tendabiru21.net/movies/a-t-m-a-toda-maquina/


Adapun jumlah jaringan seluler di Indonesia pada Januari 2021 setara dengan 125,6% dari total penduduk Indonesia. Sebab, banyak orang memiliki lebih dari satu jaringan seluler.


Dikutip dari livinginIndonesia, Indonesia memiliki struktur telekomunikasi yang cukup kuat untuk layanan telepon selulernya terutama di kota-kota besar. Dahulu, orang menggunakan telepon seluler untuk mengirim pesan teks/ SMS dan menelepon saja. Berkat perkembangan teknologi jaringan yang kini memasuki generasi kelima (5G), orang-orang dapat menggunakan telepon seluler untuk berbagai aktivitas sehari-hari.


Tahukah Anda? Kemudahan menggunakan jaringan seluler yang kini bisa dinikmati di Tanah Air telah melalui proses yang panjang. Melansir laman resmi Telkomsel, berikut perjalanan masuknya jaringan 1G hingga 5G di Indonesia.


1G


Meski diluncurkan pertama kali oleh perusahaan Jepang, Nippon Telegraph dan Telephone pada 1979 silam teknologi jaringan seluler generasi pertama ini baru dipasarkan secara nasional di tahun 1984.


Tak ketinggalan, Indonesia juga memperkenalkan teknologi ini untuk pertama kali pada tahun yang sama. Kala itu, PT Telkom bersama dengan PT Rajasa Hazanah Perkasa menyelenggarakan layanan komunikasi seluler menggunakan teknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) dengan menggunakan frekuensi 450 MHz. Diketahui, teknologi 1G beroperasi dengan menggunakan sistem analog dan masih memiliki berbagai keterbatasan dalam penggunaanya.


2G


Teknologi jaringan seluler generasi kedua (2G) muncul pada tahun 90-an, dengan berbagai perkembangannya. Mulai dari 2G GSM (Global System for Mobile Communications) berbasis teknologi TDMA (Time Division Multiple Access), hingga berevolusi menjadi 2,5G dengan GPRS (General Packet Radio Service) dan 2,75G dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution).


Pada tahun 1992, teknologi 2G pertama kali dihadirkan di Tanah Air. Adapun kemunculannya ditandai dengan proyek percontohan seluler digital berstandar GSM oleh Telkomsel (dulu bernama Telkomsel GSM) di Pulau Batam. Setelahnya, PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM di tahun 1994. Disusul oleh Telkomsel pada 1995 dan PT Excelcomindo Pratama di tahun 1996.


3G


Dua dekade lalu, teknologi 3G diluncurkan oleh operator asal Jepang NTT DoCoMo. Teknologi generasi ketiga ini hadir sebagai solusi akan kebutuhan internet dengan menawarkan kecepatan data hingga 2 Mbps.


Kelahiran 3G di Indonesia dimulai pertama kali pada tahun 2005. Saat itu, Telkomsel berhasil melakukan uji coba 3G berbasis teknologi W-CDMA (Wideband-code Division Multiple Access) di Jakarta. Keberhasilan ini terus berlanjut ke beberapa wilayah, seperti Surabaya dan Batam. Setelah uji coba dikatakan sukses, Telkomsel menjadi operator pertama yang menggelar jaringan 3G secara komersial pada 2006 silam.

https://tendabiru21.net/movies/diana-in-her-own-words/