Kamis, 30 Januari 2020

Seba Baduy 2019 Sajikan Eksotisme Masyarakat Pedalaman

 Exciting Banten on Seba Baduy 2019 segera digelar pada 3-6 Mei 2019. Agenda utamanya dihelat pada 4 Mei di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, kegiatan Seba Baduy meliputi beragam pameran produk kreatif, talkshow, workshop, parade budaya, sampai wisata religi. Pameran dipusatkan di lingkungan Pemkab Lebak, dengan menyediakan 30 stan Meliputi kerajinan tangan asal Lebak, kopi, kuliner, termasuk partisipasi GenPI.

"Seba Baduy menjadi event tahunan yang selalu ditunggu kehadirannya. Bahkan, banyak masyarakat di luar Banten yang penasaran dan ingin mengunjungi acara ini. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).

Menurutnya, cerita tentang masyarakat Baduy merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi pariwisata Banten. Salah satu keunikannya bahwa masyarakat Baduy tetap menjalankan tradisi dan adat istiadat secara utuh. Tetap bertahan dengan tradisi di tengah derasnya modernisasi dunia.

Kegiatan Seba Baduy akan diikuti ribuan masyarakat Baduy, baik Baduy Luar maupun Baduy Dalam. Warga Baduy Luar atau Baduy Pendamping akan mengenakan pakaian hitam dengan ikat kepala biru. Sementara warga Baduy Dalam atau Urang Jero memakai busana dan ikat kepala putih. Mereka akan berjalan kaki hingga ratusan kilometer.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, puncak kegiatan Seba Baduy dimulai dengan acara adu ranji di Alun-alun Rangkasbitung. Di panggung utama, seniman lokal akan memainkan musik Sunda, bersamaan dengan digelarnya permainan tradisional di area Rumah Baduy.

"Long march masyarakat Baduy akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Acara ini selalu jadi daya tarik. Masyarakat dan pengunjung akan memadati sepanjang rute yang dilalui. Kami yakin, keunikan masyarakat Baduy mampu menjaring banyak wisatawan," ungkapnya.

Puncak kegiatan Seba Baduy akan berlangsung hingga malam. Selepas magrib, panitia akan membagikan 1.000 cangkir kopi kepada pengunjung. Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan pertunjukan Wayang Golek khas Sunda.

"Seba Baduy sarat dengan muatan religi. Pusat dari semuanya tetap tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Ada banyak pesan moral yang mengalir dari kegiatan ini. Kami berharap banyak masyarakat atau wisatawan yang hadir pada perayaan Seba Baduy ini," jelasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis event ini akan memberikan input maksimal bagi industri pariwisata di Lebak, Banten. Terlebih, eksotisme masyarakat Baduy sebagai salah satu suku asli dari daerah setempat, sejak dulu sudah terkenal keseantero negeri.

"Seba Baduy selalu menarik perhatian publik. Kontennya unik dan menarik. Wisatawan akan mendapat banyak experience terbaik. Dengan besarnya pergerakan wisatawan di sana, value bagi industri pariwisata akan maksimal," tandasnya.

AirAsia Jadikan Lombok Sebagai Hub Baru untuk Penerbangan Australia

AirAsia telah resmi menggunakan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai Hub baru. Poros utamanya Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok dengan Perth, Australia. Lombok juga akan menjadi konektor wisatawan Negeri Kanguru dengan banyak destinasi di Indonesia.

Penerbangan langsung Perth-Lombok akan dioperasikan mulai 9 Juni 2019. Skenario besar lanjutan sudah disiapkan AirAsia. Mereka akan menghubungkan Lombok dengan 3 destinasi, yaitu Bali, Jakarta, dan Yogyakarta. Aktivasi Hub Lombok oleh AirAsia pun diapresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

"Terima kasih AirAsia, sudah menjadikan Lombok International Airport (LIA) sebagai Hub. Lebih khusus, AirAsia juga membantu branding Wonderful Indonesia di badan pesawatnya. Kami pun sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik dan erat ini. Bagaimanapun, semua ini sangat positif bagi perkembagan pariwisata Indonesia," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2019).

Dukung Pariwisata RI, AirAsia Resmikan Pusat Operasi di Lombok

Maskapai bujet AirAsia meresmikan hub atau pusat operasi terbarunya di Indonesia. Kini, Lombok jadi sasarannya.

Seperti dalam rilis yang diterima detikcom dari AirAsia, Kamis (2/5/2019) pembuatan pusat operasi ini dimaksudkan untuk mendukung pariwisata RI khususnya Lombok, yang menjadi salah satu destinasi prioritas 10 Bali Baru. Selain itu, AirAsia juga meluncurkan livery pesawat yang didesain dengan promosi Lombok.

Ada pun armada yang digunakan adalah pesawat Airbus 320 dengan nomor registrasi PK-AXU. Pesawat ini, nantinya digunakan untuk melayani rute terbaru AirAsia Juni mendatang yakni Lombok-Perth, Australia.

"Terima kasih AirAsia sudah menjadikan Bandara Internasional Lombok sebagai hub dan juga membantu promosi Wonderful Indonesia dengan livery yang sangat istimewa. Dalam mengembangkan destinasi pariwisata, saya selalu menggunakan rumus 3A: Atraksi, Akses, Amenitas. Apa yang dilakukan AirAsia sudah sejalan dengan program tersebut, terutama Akses," ujar Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.

Menurut Arief, strategi pembuatan pusat operasi dan livery ini dianggap tepat sasaran untuk meningkatkan kunjungan wisatawan internasional ke Indonesia. Begitupun dengan pertumbuhan ekonomi lokal di Lombok.

"Pilihan AirAsia untuk menjadikan Lombok sebagai hub sudah tepat, karena Lombok dengan Mandalikanya merupakan salah satu dari 10 Bali Baru. Pertumbuhan jumlah wisman di Lombok pun tergolong cepat, karena potensi alam dan budayanya yang mendukung. Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang terus terjalin erat untuk mengembangkan pariwisata Indonesia." tambahnya.

Strategi AirAsia juga disambut positif oleh Kementerian Perhubungan. Seperti yang diutarakan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara RI, Polana Pamesti, bahwa kegiatan ini juga harus diikuti dengan peraturan penerbangan yang berlaku.

"Diresmikannya hub AirAsia Indonesia di Lombok merupakan hal positif, apalagi ini membawa misi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Namun yang harus diperhatikan adalah maskapai wajib untuk tetap mengutamakan keselamatan, keamanan, pelayanan serta kepatuhan terhadap peraturan penerbangan yang berlaku," ujar Polana.

Direktur Utama AirAsia, Dendy Kurniawan mengatakan bahwa peresmian pusat operasi dan livery tidak hanya meningkatkan konektivitas Indonesia dan internasional, tetapi juga menumbuhkan peluang pariwisata.

"Kami sangat senang akhirnya dapat meresmikan hub terbaru AirAsia di Lombok, destinasi dengan beragam pesona wisata yang memiliki tempat spesial di hati masyarakat luas. Peresmian hari ini tidak hanya menandai berkembangnya konektivitas internasional dan domestik dari pulau ini, namun juga turut menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat, mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi pengunjung," Kata Dendy.

Dendy menambahkan, bahwa AirAsia juga menyumbang wisatawan terbanyak yang berkunjung ke Indonesia. Bahkan, angka peningkatannya mencapai 25 persen di tahun 2018 lalu.

"Berdasarkan data acuan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Grup AirAsia tetap menjadi maskapai yang mendatangkan wisatawan mancanegara ke tanah air terbanyak dengan jumlah sekitar 3,2 juta kunjungan wisman atau sebesar 25% dari keseluruhannya sepanjang 2018. Dengan penempatan dua pesawat di hub Lombok, langkah strategis ini semakin menegaskan komitmen AirAsia untuk terus mendukung pariwisata Indonesia, khususnya Lombok sebagai bagian dari 10 Bali Baru. Kami juga berharap dengan livery 'I Love Lombok' ini, semakin banyak lagi orang yang jatuh cinta dengan Lombok sepulangnya dari rumah baru kami ini." tambah Dendy.

Seperti yang diketahui, AirAsia memiliki Hub atau pusat operasi di beberapa wilayah Indonesia. Yakni Jakarta, Surabaya Medan dan Bali. Kini jumlahnya bertambah menjadi 5, Lombok sejak tahun 2012.