Rabu, 29 April 2020

Vaksin Corona Sudah Berhasil Pada Kera, Setahap Lagi Manusia

Para ilmuwan di Universitas Oxford, Inggris, menyebut bahwa mereka satu langkah lebih dekat mengembangkan vaksin COVID-19 untuk manusia. Sebabnya, vaksin yang mereka buat berhasil melindungi kera dari paparan virus Corona.
Dalam uji coba, sebanyak 6 ekor kera jenis rhesus disuntik dengan vaksin tersebut. Mereka sudah 4 minggu dalam keadaan sehat meskipun sengaja dipaparkan dengan COVID-19.

Walau tidak ada garansi akan sama ampuh di manusia, jelas hal ini merupakan pertanda baik. Selanjutnya, vaksin itu bakal diuji coba pada manusia pada akhir bulan depan untuk mengetahui seberapa aman dan efektif.

"Kera rhesus ini kurang lebih adalah makhluk terdekat yang kita punya dengan manusia," kata pemimpin riset dari Oxford, Dr Vincent Munster.

Jika sukses dan disetujui oleh regulator, maka kemungkinan pada bulan September mendatang, diharapkan beberapa juta vaksin tersebut sudah dapat tersedia.

Perkembangan tersebut membuat Oxford University saat ini adalah salah satu yang tercepat menciptakan calon vaksin Corona. Uji coba pada manusia rencananya melibatkan lebih dari 6.000 relawan.

Sampai saat ini, dikutip detikINET dari Daily Mail, dilaporkan ada sekitar 100 kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Hampir semuanya mencoba mengembangkannya secepat mungkin lantaran pandemi Corona merepotkan banyak negara.

Salah satu yang menonjol misalnya perusahaan ReiThera asal Italia, Leukocare asal Jerman dan Univercelss dari Belgia bekerja bersama-sama membuat vaksin corona dan akan memulai trial dalam beberapa bulan. Konsorsium ini berjanji cepat memproduksi jutaan dosis jika upayanya berhasil.

"Kami akan memulai trial pada bulan Juli. Selain pengembangan vaksin Corona yang aman, penting untuk menggaransi produksi jutaan dosis dalam waktu cepat," kata Stefano Calloca, Choef Technology Officer ReiThera.

Layanan Streaming Tutup, Hooq Ucapkan Pamit

 Layanan streaming Hooq resmi tutup. Perusahaan yang berbasis di Singapura ini mengucapkan kata pamit pada para penggunanya di Indonesia.
Di Twitter, mereka baru saja memposting ucapan selamat tinggal. Tepatnya pada 30 April besok, Hooq tidak lagi eksis.

"Di hari ini, tibalah pula akhir dari perjalanan HOOQ dalam menceritakan berbagai kisah-kisah yang luar biasa pun menghibur. Di hari ini, mungkin akan penuh dengan kesedihan, bahkan isak tangis yang memburu," tulis mereka di thread bawahnya.

"Namun, memori kebersamaan kita selama ini telah terekam dalam ingatan dan membekas dalam kalbu. Memori yang akan menghapus tetesan air mata yang mengalir membasahi pipi,"

"Terima kasih untuk kebersamaan kita. Terima kasih untuk dukungan kalian selama ini. Terima kasih untuk semuanya. Tanpa kalian HOOQ tidak akan bisa mencapai titik raihan terjauhnya, yakni hari ini. Hari ini, kami pamit. #TerimaKasihIndonesia," pungkasnya.

Netizen pun ramai berkomentar, sebagian meratapi tutupnya Hooq yang sudah cukup lama eksis. "So long Hooq, terima kasih hiburannya selama ini," tulis seorang warganet.

Diketahui, Hooq yang didirikan pada tahun 2015 ini beberapa waktu lalu mengakui tidak mampu bersaing di tengah ketatnya layanan streaming, meski mereka punya sekitar 80 juta pengguna. Padahal mereka didukung nama besar seperti Singtel dan Sony Pictures.

"Biaya untuk konten tetap tinggi dan kemauan konsumen di pasar negara berkembang untuk membayar hanya sedikit meningkat karena banyaknya pilihan," demikian pernyataan Hooq.

Kereta Pribadi Kim Jong Un yang Berisikan Wanita Penghibur

Sebagai seorang diktator Kim Jong Un memiliki berbagai kemewahan yang tak banyak dimiliki orang. Salah satunya Kim memiliki kereta api pribadi mewah yang berisikan berbagai fasilitas luar biasa. Psssstttt....termasuk wanita penghibur.
Kereta api Kim berkelir hijau khaki dengan lapis baja yang dapat melaju dengan kecepatan 60 km/jam di sepanjang lintasan kereta api Korea Utara. Kereta ini pun sempat menjadi perhatian mata-mata Amerika Serikat sebagai sumber bukti apakah ia masih hidup atau tidak.

Berbicara mengenai keretanya, kendaraan yang biasa digunakan sebagai transportasi masal milik Kim ini memiliki 20 gerbong. Interiornya dilapisi kulit merah muda. Di dalamnya ada ruang konferensi, kantor dengan TV satelit, serta dapur yang dapat menghasilkan masakan kesukaannya. Selain mengangkut orang, kereta api Kim juga dapat mengangkut kendaraan lapis pelurunya.

Kenyamanan Kim sebagai seorang diktator yang memiliki kereta dilengkapi pelayan wanita berparas cantik. Dilansir dari Daily Mail, wanita-wanita itu dipekerjakan sebagai penghibur di dalam kereta.

Wanita-wanita ini diseleksi dari usia remaja sejak tahun 2012. Mulai tahun 2015 wanita-wanita yang menjadi penghibur di keretanya harus tinggi dan cantik. Dokter pun juga harus memastikan bahwa wanita itu masih perawan. Jika diterima masing-masing akan mendapatkan 1.400 Poundsterling atau setara Rp 26 juta.

Sebelum menjadi bagian dari 'pelayan' cantik di kereta Kim, orang tua para wanita ini akan dikabari bahwa anaknya menjalankan tugas negara. Para 'konduktor' juga disebut dengan istilah Gippeumjo.

Masih dikutip dari Daily Mail, Kim Jong Un melanjutkan kebiasaan ayahnya, Kim Jong-il, yang memanfaatkan pelayanan pasukan khusus yang disebut sebagai 'Pleasure Brigade'. Terdiri dari perempuan-perempuan cantik, mereka harus melayani semua kebutuhan dan keinginan sang pemimpin.

Terlepas dari segala kelebihannya, kekurangan kereta ini adalah kecepatan dan ukurannya yang besar. Bisa dikatakan sangat mudah membidik kendaraan ini dari jarak cukup jauh dengan senjata perang mumpuni.

Vaksin Corona Sudah Berhasil Pada Kera, Setahap Lagi Manusia

Para ilmuwan di Universitas Oxford, Inggris, menyebut bahwa mereka satu langkah lebih dekat mengembangkan vaksin COVID-19 untuk manusia. Sebabnya, vaksin yang mereka buat berhasil melindungi kera dari paparan virus Corona.
Dalam uji coba, sebanyak 6 ekor kera jenis rhesus disuntik dengan vaksin tersebut. Mereka sudah 4 minggu dalam keadaan sehat meskipun sengaja dipaparkan dengan COVID-19.

Walau tidak ada garansi akan sama ampuh di manusia, jelas hal ini merupakan pertanda baik. Selanjutnya, vaksin itu bakal diuji coba pada manusia pada akhir bulan depan untuk mengetahui seberapa aman dan efektif.

"Kera rhesus ini kurang lebih adalah makhluk terdekat yang kita punya dengan manusia," kata pemimpin riset dari Oxford, Dr Vincent Munster.

Jika sukses dan disetujui oleh regulator, maka kemungkinan pada bulan September mendatang, diharapkan beberapa juta vaksin tersebut sudah dapat tersedia.

Perkembangan tersebut membuat Oxford University saat ini adalah salah satu yang tercepat menciptakan calon vaksin Corona. Uji coba pada manusia rencananya melibatkan lebih dari 6.000 relawan.

Sampai saat ini, dikutip detikINET dari Daily Mail, dilaporkan ada sekitar 100 kandidat vaksin COVID-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Hampir semuanya mencoba mengembangkannya secepat mungkin lantaran pandemi Corona merepotkan banyak negara.

Salah satu yang menonjol misalnya perusahaan ReiThera asal Italia, Leukocare asal Jerman dan Univercelss dari Belgia bekerja bersama-sama membuat vaksin corona dan akan memulai trial dalam beberapa bulan. Konsorsium ini berjanji cepat memproduksi jutaan dosis jika upayanya berhasil.

"Kami akan memulai trial pada bulan Juli. Selain pengembangan vaksin Corona yang aman, penting untuk menggaransi produksi jutaan dosis dalam waktu cepat," kata Stefano Calloca, Choef Technology Officer ReiThera.