Minggu, 01 Desember 2019

Dubes Arab Temui Mahfud Md, Bahas Habib Rizieq?

Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Esam A Abid Althagafi, menemui Menko Polhukam Mahfud Md. Bakal membahas Habib Rizieq Syihab (HRS)?

Pantuan detikcom, di kantor Kemenko Polhukam, Esam A Abid Althagafi tiba pada pukul 14.49 WIB, Senin (25/11/2019). Esam mengenakan pakaian gamis khas Timur Tengah.

Esam langsung memasuki gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakpus. Tapi Esam belum memberikan keterangan kepada wartawan.

Hingga saat ini pertemuan keduanya masih berlangsung secara tertutup.

Esam sebelumnya pernah bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kantor Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Sementara terkait Habib Rizieq, Mahfud Md pernah mengatakan surat yang disebut Habib Rizieq Syihab sebagai surat cekal di Arab Saudi ternyata bukan surat cekal. Surat itu yang sebelumnya diperlihatkan Rizieq dalam videonya.

"Jadi kedua surat ini merupakan bukti-bukti nyata, riil, otentik, kalau saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia," ujar Habib Rizieq seperti dilihat di cuplikan video YouTube Front TV, Minggu (10/11).

Mahfud Md menjelaskan dua surat yang ditunjukkan Rizieq itu hanya surat penolakan agar Rizieq tidak keluar Saudi karena alasan keamanan.

"Itu bukan surat dari pemerintah, itu surat penolakan bahwa yang bersangkutan tidak boleh keluar karena alasan keamanan, gitu aja," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).  http://kamumovie28.com/pressure-2015/

Mahfud tidak mengetahui dari mana surat itu berasal. Surat itu tidak bisa dijadikan bukti klaim Rizieq bahwa Pemerintah RI meminta pemerintah Saudi menahan Rizieq di Saudi.

Soal tertahannya Rizieq di Saudi, itu adalah masalah Rizieq dengan otoritas Saudi. Tidak ada urusan dengan pemerintah Indonesia.

Suasana Hangat Makan Siang Panglima Hadi-Idham-Mahfud Usai Kunker di Papua

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Idham Azis hingga Menko Polhukam Mahfud Md berkumpul bersama di waktu makan siang. Mereka berkumpul setelah menjalani kunjungan kerja di Jayapura.

Pantauan detikcom di Danai Sentani, Jayapura, Minggu (1/12/2019), sekitar pukul 11.00 WIT, terlihat Kapolri Jenderal Idham Azis sudah berada di lokasi. Dia sebelumnya diketahui sudah selesai melakukan kunjungan kerjanya di Mapolda Papua.

Di Mapolda Papua, Idham sempat memberikan pengarahan kepada anggotanya dan pengarahan itu berlangsung tertutup. Dia disebut Karo Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mencari tahu terkait kekurangan personel-personelnya yang ada di Papua.

"Ya tentu Bapak Kapolri ingin mengetahui bagaimana kondisi di Papua ya, bagaimana apakah ada misalnya kegiatan-kegiatan operasional apakah ada yang perlu dibutuhkan apa jadi kan yang mengetahui kekurangan personel kan ada di Papua itu sendiri ya," kata Argo.

Sekitar 40 menit kemudian, rombongan Panglima TNI Marsekal Hadi juga tiba di Lokasi. Terlihat pula rombongan Menko Polhukam Mafhud Md juga tiba di lokasi.

Ketiga pimpinan itu didampingi oleh Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw makan bersama di satu meja yang sama. Mereka tampak berbincang-bincang di sana.

Belum diketahui agenda ketiga pimpinan itu usai makan siang. Untuk agenda kunjungan kerja Panglima TNI dan Kapolri di Papua pada hari ini sudah selesai, namun belum diketahui apakah ada kunjungan kerja lanjutan di luar agenda yang ada.  http://kamumovie28.com/sunday-horse-2016/

H-3 Reuni 212, GNPF Masih Upayakan Pemulangan Habib Rizieq

 Ketua umum PA 212, Slamet Maarif menyebut Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak tengah mengurus kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Arab Saudi. Slamet menyebut pihaknya terus berupaya agar Imam Besar FPI itu hadir pada reuni akbar 212.

"Sedang diupayakan semaksimal mungkin kan, tadi GNPF dan ketua, sekjen ada di sana. Kalau tak ada halangan dan komunikasi semua akan lancar," ujar Slamet di Kantor Dewan Dakwah Islam Indonesia, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).

Slamet mengatakan pihaknya saat ini tidak ingin berkomunikasi dengan pemerintah terkait pemulangan Habib Rizieq. Slamet menyebut akan menjalin komunikasi apabila Habib Rizieq sudah tiba di tanah air.  http://kamumovie28.com/complete-unknown-2016/

"Kalau kita dari PA 212 prinsipnya pulangkan dulu HRS, baru kita mau komunikasi dengan pemerintah. Selagi beliau masih disandera, diasingkan politiknya di negara orang, kami tidak akan buka komunikasi dengan pemerintah. Pulangkan beliau baru kita komunikasi," kata dia.

Slamet juga menanggapi pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md yang meminta pihaknya melapor secara resmi kepada pemerintah terkait pencekalan Habib Rizieq. Slamet menegaskan bahwa surat cekal yang dimiliki Habib Rizieq sudah sangat jelas.

"Saya pikir Pak Mahfud perlu pelajari betul apa yang terjadi prosesnya. Beliau kan bisa cek ke Saudi Arabia apa yang terjadi. Jadi tidak perlu apa yang beliau sampikan kita bentuk tim laporan, sudah jelas kok. Mana surat cekalnya? Sudah kita tunjukan. Tinggal cek aja ke Saudi saja," pungkasnya.

Pejabat RI-Saudi Negosiasi, Pengacara: Semoga Ada Jalan Pulang untuk HRS

Dubes Arab Saudi, Esam A Abid Althagafi, mengatakan ada negosiasi antar-otoritas tinggi antara Arab Saudi dan Indonesia soal Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab (HRS). Pengacara HRS, Sugito Atmo Prawiro berharap ada jalan terbaik untuk kliennya.

"Dengan sudah adanya koordinasi sudah adanya komunikasi semoga akan lebih memudahkan untuk Habib Rizieq Pulang ke Indonesia," kata Sugito, kepada wartawan, Senin (25/11/2019).

Sugito mengatakan, komunikasi antara otoritas dua negara ini menandakan dokumen yang diserahkan kuasa hukum direspons oleh pemerintah. Untuk itu, dia meminta kepada Menko Polhukam mahfud Md untuk mengecek dan terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Saudi.

"Berarti apa yang kami sampaikan sebelumnya mendapat respons baik oleh Menko Polhukam maupun Dubes Saudi Indonesia. Tadinya kan saya sempat menyampaikan, ini nggak berdiri sendiri, ini pasti ada koordinasi antara Pemerintah Saudi dengan Pemerintah Indonesia," jelasnya.

"Jadi saya minta tolong ke Menko Polhukam, tolong dicek, koordinasi dengan Pemerintah Saudi, kalau memang mengalami kesulitan komunikasi bisa minta tolong ke Kemendagri sama Dubes Indonesia di Saudi. Tapi kalau ada respons positif Dubes Saudi mendatangi Menko Polhukam, semoga ada jalan yang terbaik untuk Habib Rizieq," imbuhnya.  http://kamumovie28.com/cafe-6-2016/