Minggu, 01 Desember 2019

Fakta-fakta Sebelum Aksi Mutilasi dan Buang Mayat dalam Koper

Ada fakta-fakta menarik sebelum Aris Sugianto dan Azis Prakoso membunuh dan memutilasi Budi Hartanto yang kini dikenal sebagai kasus mayat dalam koper. Termasuk kisah asmara Aris dan Budi yang pada akhirnya berujung tragedi.

Aris (34) mengaku telah mengenal Budi hampir satu tahun. Tepatnya setelah lebaran 2018. Kepada petugas, Aris mengaku mengenal Budi lewat salah satu aplikasi chatting. Aplikasi tersebut merupakan media yang menghubungkan para gay atau pria penyuka sesama jenis.

"Dia berkenalan dengan korban melalui aplikasi khusus gay. Tersangka sebagai perempuan dan korban laki-lakinya," kata Direskrimsus Polda Jatim Kombes Gupuh Setiyono di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (15/4).

Obrolan di aplikasi kian mengakrabkan keduanya. Mereka bertemu dan merajut hubungan asmara. Hubungan tersebut atas suka sama suka. Aris mengaku sangat sayang dengan Budi dan mau menuruti apa yang diminta korban. Seperti usai berhubungan badan, Aris kerap memberi korban uang.

"Menurut keterangan yang bersangkutan setiap kali berhubungan ia mengatakan sayang kepada korban sehingga ia memberi apa yang diminta korban. Suka sama suka setiap ada korban meminta dikasih," imbuhnya.  http://kamumovie28.com/horrible-mansion-wild-village-2016/

Dari pengakuan Aris, Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto menemukan fakta bahwa Aris dan Budi sudah empat kali bercinta. Sayangnya, hubungan badan yang terakhir ditutup dengan aksi sadis. Aris yang dibantu Azis membunuh dan memutilasi Budi.

"Berhubungan sesama jenis sebanyak 3 kali dan ini kali keempat. Dan kebetulan untuk yang keempat kali ini karena prosesnya ini juga bukan suka sama suka, tetapi juga karena proses pembayaran dengan imbalan sejumlah uang," imbuh Toni.

Kala itu terjadi pertengkaran antara Aris dan Budi. Aris yang kerap memberikan uang usai berhubungan badan, saat itu mengaku tidak sedang punya uang. Sementara Budi mempertanyakan uang yang telah dijanjikan pelaku.

"Ada pertengkaran masalah uang yang saya janjikan," kata Aris sembari sesenggukan.

Aris tidak mengatakan berapa uang yang ia janjikan kepada Budi di pertemuannya yang terakhir itu. Namun dalam tiga percintaan sebelumnya, Aris kerap memberikan uang sebesar Rp 100 ribu usai berhubungan badan.

"Kabid humas pernah menyampaikan besarannya Rp 100 ribu saja. Kesepakatan tadi sudah saya sampaikan ini sudah kali keempat, ini kali keempat dan nyawa korban dihilangkan tersangka," kata Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto di Mapolda Jalan Ahmad Yani Surabaya.

Aris memutilasi mayat Budi dengan memisahkan bagian kepala dan tubuh korban. Bagian kepala pria yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga honorer itu dibuang di Kediri. Sedangkan bagian tubuhnya dimasukkan ke dalam koper hitam dan dibuang di Blitar.

"Saya ingin menyampaikan ke keluarga korban minta maaf sebesar-besarnya. Saya ndak ada rasa tega atau gimana, saya spontan saja," pungkas Aris.

Rabu (3/4), warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper. Budi menjadi korban mutilasi lantaran dalam koper berwarna hitam tersebut tanpa ada bagian kepala korban.

Polisi kemudian meringkus kedua pelaku yakni Aris dan Aziz pada Kamis (11/4). Sehari berselang, tim gabungan dari pihak berwajib juga menemukan bagian kepala korban.  http://kamumovie28.com/canola-2016/

Pembunuhan dan Mutilasi Mayat dalam Koper akan Direkonstruksi

Polisi akan melakukan rekonstruksi adegan demi adegan kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper. Rencananya, rekonstruksi digelar besok, Rabu (24/4/2019) di lokasi pembunuhan Kediri hingga TKP pembuangan di Blitar.

"Kita akan melakukan rekonstruksi hari Rabu di TKP Kediri dan Blitar," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela kepada detikcom saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019).

Dia menambahkan dari rekonstruksi adegan ini, akan terlihat jelas bagaimana kedua pelaku melakukan aksinya. Selain itu, detil-detil pembunuhan juga akan terungkap.

"Besok akan terlihat jelas adegan demi adegan pembunuhannya seperti apa," imbuhnya.

Rencananya, rekonstruksi pembunuhan mayat dalam koper ini digelar sekitar pukul 08.00 WIB. Pihaknya sengaja menggelar sejak pagi lantaran ada beberapa TKP.

Pihaknya, jelas dia, akan berangkat ke Kediri dengan membawa dua tersangka.  http://kamumovie28.com/fast-furious-7-2015/

"Kemungkinan kita berangkat hari ini, sekalian membawa tersangkanya. Karena besok rekonstruksi akan kita mulai pagi sekitar pukul 08.00 WIB karena ada beberapa TKP ya," pungkasnya.

Warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di bawah jembatan, Rabu (3/4). Diduga, mayat itu korban mutilasi lantaran di dalam koper berwarna hitam tersebut tidak ditemukan kepala.

Setelah dilakukan perburuan, polisi kemudian meringkus kedua pelaku yakni AS dan AJ pada Kamis (11/4). Sehari berselang, tim gabungan dari pihak berwajib juga menemukan bagian kepala korban.

Kejiwaan Dua Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper Diobservasi

Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper menjalani tes psikologi. Tes ini dilakukan oleh tim psikologi dari Mabes Polri.

Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela mengatakan tes ini merupakan bagian untuk memetekanan kondisi kejiwaan pelaku.

"Sebenarnya bagian dari maping terhadap pelaku. Bisa dibilang psikologi dan kejiwaan tersangka untuk kebutuhan bagaimana mempelajari kasus-kasus yang model seperti ini, spesifik. Mengapa pelaku melakukan ini, ada persoalan apa. Hal-hal yang tidak ditemui dalam kasus lain," kata Leo kepada detikcom di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (22/4/2019).

Leo mengatakan pihaknya memang sengaja melakukan pemeriksaan kejiwaan. Karena, kajian dalam kasus ini akan dibutuhkan untuk mencegah hingga mengungkap kasus serupa ke depannya.

"Timnya dari psikologi mabes. Kajian ini memperkaya pengetahuan penyidik dalam mengkaji kasus seperti ini. Ini upaya cegah, juga bisa upaya melengkapi kapasitas pengetahuan penyidik dalam mengungkap dan menghadapi kasus serupa," lanjut Leo.

Tak hanya itu, hasil dari tes psikologi ini akan memperlihatkan apakah pelaku melakukan aksinya dalam kondisi sadar dengan sengaja atau tidak.

"Proses penyidikan yang berlangsung bisa digunakan bahwa tersangka melakukan aksinya dalam kondisi dasar dan sengaja. Apakah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja atau lalainya. Pemeriksaan ini bisa menjawab dengan apa yang dilakukan," pungkasnya.  http://kamumovie28.com/fast-furious-6-fast-furious-6-2013/