Minggu, 01 Desember 2019

Pembunuhan dan Mutilasi Mayat dalam Koper akan Direkonstruksi

Polisi akan melakukan rekonstruksi adegan demi adegan kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper. Rencananya, rekonstruksi digelar besok, Rabu (24/4/2019) di lokasi pembunuhan Kediri hingga TKP pembuangan di Blitar.

"Kita akan melakukan rekonstruksi hari Rabu di TKP Kediri dan Blitar," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela kepada detikcom saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019).

Dia menambahkan dari rekonstruksi adegan ini, akan terlihat jelas bagaimana kedua pelaku melakukan aksinya. Selain itu, detil-detil pembunuhan juga akan terungkap.

"Besok akan terlihat jelas adegan demi adegan pembunuhannya seperti apa," imbuhnya.

Rencananya, rekonstruksi pembunuhan mayat dalam koper ini digelar sekitar pukul 08.00 WIB. Pihaknya sengaja menggelar sejak pagi lantaran ada beberapa TKP.

Pihaknya, jelas dia, akan berangkat ke Kediri dengan membawa dua tersangka.  http://kamumovie28.com/fast-furious-7-2015/

"Kemungkinan kita berangkat hari ini, sekalian membawa tersangkanya. Karena besok rekonstruksi akan kita mulai pagi sekitar pukul 08.00 WIB karena ada beberapa TKP ya," pungkasnya.

Warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper di bawah jembatan, Rabu (3/4). Diduga, mayat itu korban mutilasi lantaran di dalam koper berwarna hitam tersebut tidak ditemukan kepala.

Setelah dilakukan perburuan, polisi kemudian meringkus kedua pelaku yakni AS dan AJ pada Kamis (11/4). Sehari berselang, tim gabungan dari pihak berwajib juga menemukan bagian kepala korban.

Kejiwaan Dua Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper Diobservasi

Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper menjalani tes psikologi. Tes ini dilakukan oleh tim psikologi dari Mabes Polri.

Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela mengatakan tes ini merupakan bagian untuk memetekanan kondisi kejiwaan pelaku.

"Sebenarnya bagian dari maping terhadap pelaku. Bisa dibilang psikologi dan kejiwaan tersangka untuk kebutuhan bagaimana mempelajari kasus-kasus yang model seperti ini, spesifik. Mengapa pelaku melakukan ini, ada persoalan apa. Hal-hal yang tidak ditemui dalam kasus lain," kata Leo kepada detikcom di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (22/4/2019).

Leo mengatakan pihaknya memang sengaja melakukan pemeriksaan kejiwaan. Karena, kajian dalam kasus ini akan dibutuhkan untuk mencegah hingga mengungkap kasus serupa ke depannya.

"Timnya dari psikologi mabes. Kajian ini memperkaya pengetahuan penyidik dalam mengkaji kasus seperti ini. Ini upaya cegah, juga bisa upaya melengkapi kapasitas pengetahuan penyidik dalam mengungkap dan menghadapi kasus serupa," lanjut Leo.

Tak hanya itu, hasil dari tes psikologi ini akan memperlihatkan apakah pelaku melakukan aksinya dalam kondisi sadar dengan sengaja atau tidak.

"Proses penyidikan yang berlangsung bisa digunakan bahwa tersangka melakukan aksinya dalam kondisi dasar dan sengaja. Apakah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja atau lalainya. Pemeriksaan ini bisa menjawab dengan apa yang dilakukan," pungkasnya.  http://kamumovie28.com/fast-furious-6-fast-furious-6-2013/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar