Minggu, 01 Desember 2019

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Berhubungan 4 Kali

Motif sebenarnya dalam pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper terungkap. Pembunuhan ini terjadi karena ada hubungan antara pelaku dan korban.

Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto mengungkapkan, korban Budi Hartanto (28) memiliki hubungan sesama jenis dengan pelaku Aris Sugianto (34).

"Saat ini kami masih menduga pembunuhan menghilangkan nyawa orang lain. Dari keterangan fakta hukum yang kita dapatkan ada hubungan antara korban dan pelaku dimana telah beberapa kali melakukan hubungan sesama jenis," kata Toni saat rilis di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (15/4/2019).

Tak hanya itu, Toni mengatakan dari pengakuan Aris, keduanya sempat berhubungan badan empat kali. Namun hubungan mereka tak hanya berdasar karena suka sama suka. Tetapi, Aris juga seringkali membayar Budi usai berhubungan badan.

"Berhubungan sesama jenis sebanyak 3 kali dan ini kali keempat. Dan kebetulan untuk yang kali keempat ini karena prosesnya ini juga bukan suka sama suka, tetapi juga karena proses pembayaran dengan imbalan sejumlah uang," imbuh Toni.

Sementara untuk pelaku lainnya Azis Prakoso (23), Toni mengatakan dia merupakan tetangga dan teman Aris. Azis diketahui tidak mengenal Budi dan tidak memiliki hubungan dengan korban mayat dalam koper. Saat kejadian, Azis membantu melakukan pembunuhan.

"Yang membayar adalah AS. AJ yang membantu saja," tambah Toni.

Menginjak 9 hari, tepatnya Jumat (12/4) kepala mayat dalam koper Budi Hartanto (28) ditemukan. Itu setelah polisi menangkap dua pelaku pembunuhan dan mutilasi, AJ dan AS, Kamis (11/4). Kepala tersebut ditemukan di pinggir Sungai Karanggondang tersangkut ranting bambu.

Polisi juga menemukan motor korban di rumah eksekutor mutilasi, AS di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. AS ditangkap di Jakarta saat melarikan diri. Sedangkan AJ diamankan di rumahnya Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4).

Tindakan Kriminal Dua Pemutilasi Mayat dalam Koper di Mata Keluarga

Apa yang dilakukan dua pelaku mutilasi mayat dalam koper AS dan AJ membuat masing-masing keluarga terkejut. Ibu AS dan ayah AJ tidak menyangka anak kandung mereka bisa bertindak bengis seperti itu. https://cinemamovie28.com/she-was-fucked-in-front-of-her-husband/

"Anakku lho mbak. Kok jahat banget seperti itu. Masa sampean tidak tahu, anakku itu yang bunuh mayat terus dibuang pakai koper itu," kata seorang ibu sambil membuka nasi kotak untuk makan siang, Sabtu (13/4).

Apalagi, koper yang dipakai membuang mayat miliknya saat membeli di Malaysia saat menjadi TKW. NG, ibu kandung tersangka AS yang memutilasi Budi Hartanto (28). Warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, itu ikut dimintai keterangan polisi. Karena dari dalam rumah itu, tim penyidik menemukan beberapa barang bukti kasus mutilasi mayat dalam koper.

Termasuk dua sepeda motor milik korban dan pelaku. Serta barang milik korban yang dibakar pelaku di depan rumahnya.

Menurut NG, watak anaknya semakin hari semakin keras. AS kerap berkata kasar dan menghardik sang ibu dengan alasan dirinya sudah dewasa dan bisa berpikir mandiri.

"Ya belakangan hari ini makin kasar juga sama saya. Katanya, aku ki wes gede mak. Wes iso mikir dewe (Saya itu sudah besar mak. Sudah bisa berpikir sendiri). Tapi kok sampai sejahat itu juga sama orang lain," tuturnya sambil menetaskan air mata.

Aksi mutilasi terhadap warga Desa Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri juga melibatkan tersangka berinisial AJ (23). Keluarga tidak menyangka AJ berani melakukan perbuatan sadis tersebut.

Berbeda dengan AS yang dinilai kerap bersikap kasar pada orang tua, AJ dikenal sebagai sosok yang baik dan berbakti. Seperti yang diutarakan sang ayah Supriyanto (50).

"Dia anak yang baik, selalu menurut apa kata saya," ujar Supriyanto kepada detikcom.

"Bahkan pernah dia membawa pulang ke rumah seorang gadis usai jalan hari Minggu. Saya suruh pulangkan karena hari sudah malam. Dia nurut langsung diantar pulang," tambah Supriyanto.

Tidak hanya itu, AJ juga disebut-sebut sebagai tulang punggung keluarga. AJ dinilai kerap membantu biaya hidup dan ekonomi keluarga.  http://cinemamovie28.com/istri-boongan/

Pelaku dan Korban Mayat Dalam Koper Kenal Lewat Aplikasi Chatting Gay

Salah satu pembunuh dan pemutilasi mayat dalam koper, Aris Sugianto (34) mengaku telah mengenal Budi Hartanto hampir setahun. Tepatnya setelah lebaran tahun 2018 di bulan Juli.

"Kenal dari bulan Juli tahun lalu jadi udah sekitar hampir setahun," kata Direskrimsus Polda Jatim Kombes Gupuh Setiyono di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (15/4/2019).

Kepada petugas, Aris mengaku mengenal Budi lewat salah satu aplikasi chatting. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang menghubungkan para gay.

"Dia berkenalan dengan korban melalui aplikasi khusus gay. Tersangka sebagai perempuan dan korban laki-lakinya," lanjut Gupuh.

Akhirnya, obrolan di aplikasi itu pun berujung pada pertemuan keduanya hingga merujuk pada hubungan asmara. Gupuh mengatakan keduanya sempat berhubungan seks selama empat kali.

Hubungan tersebut pun suka sama suka. Aris mengaku sangat sayang dengan kekasihnya hingga suka menuruti apa yang diminta korban. Misalnya saja, usai berhubungan, dia kerap memberi korban uang.

"Menurut keterangan yang bersangkutan setiap kali berhubungan ia mengatakan sayang kepada korban sehingga ia meminta apa yang diminta korban. Suka sama suka setiap ada korban meminta dikasih," pungkasnya.  http://cinemamovie28.com/aku-terima-nikahnya/

Kasus Pemutilasi Mayat dalam Koper Berawal dari Uang Rp 100 Ribu

Tabir kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper makin jelas. Polisi sebelumnya menyebut pembunuhan ini bermotif asmara sesama jenis.

Tetapi, hal tersebut tak menjadi penyebab tunggal pembunuhan ini. Wakapolda Jatim Brigjen Toni Harmanto mengungkapkan, di balik pembunuhan ini, ada perselisihan terkait uang Rp 100 ribu.

Wakapolda memaparkan hubungan pelaku Aris Sugianto (34) dengan korban Budi Hartanto (28) merupakan sepasang kekasih. Keduanya pun telah berhubungan badan selama empat kali. Hubungan ini berlandaskan suka sama suka.

Aris pun senantiasa memberi uang Budi usai berhubungan. Saat ditanya besarannya, Toni mengatakan biasanya pemutilasi mayat dalam koper memberi Rp 100 ribu.

"Kabid humas pernah menyampaikan besarannya Rp 100 ribu saja. Kesepakatan tadi sudah saya sampaikan ini sudah kali keempat, ini kali keempat dan nyawa korban dihilangkan tersangka," kata wakapolda saat rilis di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (15/4/2019).

Saat ditanya polisi, Aris mengaku sebelum membunuh kekasihnya, keduanya sempat ada pertengkaran masalah uang. Pertengkaran ini dilakukan usai keduanya berhubungan badan.

Usai berhubungan badan, Aris kerap memberi Budi sejumlah uang. Namun saat itu, Aris mengaku sedang tak memiliki uang.

"Ada pertengkaran masalah uang yang saya janjikan," imbuh Aris sembari sesenggukan.  http://cinemamovie28.com/3-pejantan-tanggung/