Polisi menemukan alat bantu sabu saat menggeledah kediaman AJ, pembunuh dan mutilasi mayat dalam koper. Alat tersebut bekas digunakan pelaku di rumahnya Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
"Bekas-bekas, iya menggunakan sabu itu. Iya kalau dari barang buktinya dia diduga kuat pengguna," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela kepada detikcom di Surabaya, Sabtu (13/4/2019).
Tak hanya itu, saat ditanyai penyidik, AJ juga mengaku jika dirinya merupakan pengguna.
"Iya (ngaku) kan itu di ruang, di Kediri," lanjutnya.
Namun, saat ditanya apakah AJ ditemukan sedang menyabu saat hendak ditangkap, Leonard menampik hal ini. Dia mengaku alat isap sabu itu ditemukan, saat pihaknya sedang mencari barang bukti kasus mutilasi mayat dalam koper.
"Bukan ditemukan lagi makai, hanya bekas penggunaan alat bantu sabu itu ada. Kita hanya menemukan fakta lain pada saat penggeledahan. Sebetulnya yang kita cari bukan itu," pungkasnya.
AJ, Pemutilasi Mayat Dalam Koper Tulang Punggung Keluarga
Sosok AJ, pemutilasi Budi Hartanto (28), mayat dalam koper di mata keluarga adalah anak yang baik dan berbakti. AJ juga sebagai tulang punggung ekonomi keluarga.
Supriyanto, ayah AJ mengaku sangat terpukul dengan penangkapan AJ atas dugaan pembunuhan yang dilakukannya bersama AS. Menurutnya, AJ sangat perhatian dengan keluarga. AJ sangat membantu biaya hidup dan ekonomi keluarganya.
"AJ ini anak bungsu dari 4 bersaudara. Kita sangat terpukul dengan penangkapan ini," ujarnya kepada detikcom di rumahnya, Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Sabtu (13/4/2019).
Sehari-harinya, kata Supriyanto, AJ bekerja di persewaan peralatan dan dekorasi pengantin di sekitar rumahnya. AJ juga sempat bekerja membantu menjaga parkir di toko sekitar Pasar Sambi.
Supriyanto juga masih belum percaya jika anaknya tega melakukan pembunuhan keji seperti yang diberitakan selama ini.
"AJ anak yang baik mas, tidak mungkin dia tega membunuh apalagi memenggal kepala orang," imbuh Supriyanto.
Sebelumnya, potongan kepala mayat dalam koper, Budi Hartanto (28), warga Tamanan, Kota Kediri dibuang di aliran Sungai Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sementara koper hitam berisi tubuh korban ditemukan pencari rumput. http://cinemamovie28.com/kain-kafan-perawan/
Teriakan Minta Tolong Korban Mayat Dalam Koper Sempat Didengar Tetangga
Aksi pembunuhan Budi Hartanto (28), mayat dalam koper rupanya sempat diketahui beberapa saksi mata. Di lokasi pembunuhan, yakni di warung kopi Jalan Surya, Desa Sambi, RT 2 RW 2 Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, warga sempat mendengar teriakan korban dan melihat orang berlari pada malam pembunuhan itu.
Sudjilah (60) tetangga yang rumahnya di sebalah timur warung kopi itu mengaku mendengar beberapa kali teriakan minta tolong. Diduga teriakan itu adalah teriakan korban saat akan dibunuh, Selasa (2/4/2019) malam di warung kopi milik AS, pelaku pembunuhan honorer SD Banjar Melati.
"Saya dengar orang minta tolong, dari arah warung, saya lihat dari ruang tamu melalui jendela tapi gelap, cuman ada orang berlari keluar dari pintu," ucap Sudjilah, Sabtu (13/2/2019).
Dia mengaku saat itu tidak memiliki firasat buruk. Karena biasanya warung kopi yang jual mie dan nasi goreng itu selalu ramai di malam hari.
"Biasanya juga ramai kalau malam, makanya saya tidak memilki firasat buruk apapun malam itu, tidak menyangka ternyata jadi tempat pembunuhan," imbuh Sudjilah.
Pantauan detikcom, kini warung kopi ini menjadi jujugan warga untuk melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan mayat dalam koper itu. Warga berkerumun melihat warung yang telah diberi garis polisi sejak, Jumat (12/4/2019).
Sebelumnya, potongan kepala mayat dalam koper, Budi Hartanto (28), warga Tamanan, Kota Kediri dibuang di aliran Sungai Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sementara koper hitam berisi tubuh korban ditemukan pencari rumput. http://cinemamovie28.com/pengantin-pantai-biru/