Minggu, 01 Desember 2019

Alat Isap Sabu Ditemukan di Rumah AJ, Pemutilasi Mayat Dalam Koper

Polisi menemukan alat bantu sabu saat menggeledah kediaman AJ, pembunuh dan mutilasi mayat dalam koper. Alat tersebut bekas digunakan pelaku di rumahnya Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

"Bekas-bekas, iya menggunakan sabu itu. Iya kalau dari barang buktinya dia diduga kuat pengguna," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela kepada detikcom di Surabaya, Sabtu (13/4/2019).

Tak hanya itu, saat ditanyai penyidik, AJ juga mengaku jika dirinya merupakan pengguna.

"Iya (ngaku) kan itu di ruang, di Kediri," lanjutnya.

Namun, saat ditanya apakah AJ ditemukan sedang menyabu saat hendak ditangkap, Leonard menampik hal ini. Dia mengaku alat isap sabu itu ditemukan, saat pihaknya sedang mencari barang bukti kasus mutilasi mayat dalam koper.

"Bukan ditemukan lagi makai, hanya bekas penggunaan alat bantu sabu itu ada. Kita hanya menemukan fakta lain pada saat penggeledahan. Sebetulnya yang kita cari bukan itu," pungkasnya.

AJ, Pemutilasi Mayat Dalam Koper Tulang Punggung Keluarga

Sosok AJ, pemutilasi Budi Hartanto (28), mayat dalam koper di mata keluarga adalah anak yang baik dan berbakti. AJ juga sebagai tulang punggung ekonomi keluarga.

Supriyanto, ayah AJ mengaku sangat terpukul dengan penangkapan AJ atas dugaan pembunuhan yang dilakukannya bersama AS. Menurutnya, AJ sangat perhatian dengan keluarga. AJ sangat membantu biaya hidup dan ekonomi keluarganya.

"AJ ini anak bungsu dari 4 bersaudara. Kita sangat terpukul dengan penangkapan ini," ujarnya kepada detikcom di rumahnya, Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Sabtu (13/4/2019).

Sehari-harinya, kata Supriyanto, AJ bekerja di persewaan peralatan dan dekorasi pengantin di sekitar rumahnya. AJ juga sempat bekerja membantu menjaga parkir di toko sekitar Pasar Sambi.

Supriyanto juga masih belum percaya jika anaknya tega melakukan pembunuhan keji seperti yang diberitakan selama ini.

"AJ anak yang baik mas, tidak mungkin dia tega membunuh apalagi memenggal kepala orang," imbuh Supriyanto.

Sebelumnya, potongan kepala mayat dalam koper, Budi Hartanto (28), warga Tamanan, Kota Kediri dibuang di aliran Sungai Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sementara koper hitam berisi tubuh korban ditemukan pencari rumput.  http://cinemamovie28.com/kain-kafan-perawan/

Teriakan Minta Tolong Korban Mayat Dalam Koper Sempat Didengar Tetangga

Aksi pembunuhan Budi Hartanto (28), mayat dalam koper rupanya sempat diketahui beberapa saksi mata. Di lokasi pembunuhan, yakni di warung kopi Jalan Surya, Desa Sambi, RT 2 RW 2 Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, warga sempat mendengar teriakan korban dan melihat orang berlari pada malam pembunuhan itu.

Sudjilah (60) tetangga yang rumahnya di sebalah timur warung kopi itu mengaku mendengar beberapa kali teriakan minta tolong. Diduga teriakan itu adalah teriakan korban saat akan dibunuh, Selasa (2/4/2019) malam di warung kopi milik AS, pelaku pembunuhan honorer SD Banjar Melati.

"Saya dengar orang minta tolong, dari arah warung, saya lihat dari ruang tamu melalui jendela tapi gelap, cuman ada orang berlari keluar dari pintu," ucap Sudjilah, Sabtu (13/2/2019).

Dia mengaku saat itu tidak memiliki firasat buruk. Karena biasanya warung kopi yang jual mie dan nasi goreng itu selalu ramai di malam hari.

"Biasanya juga ramai kalau malam, makanya saya tidak memilki firasat buruk apapun malam itu, tidak menyangka ternyata jadi tempat pembunuhan," imbuh Sudjilah.

Pantauan detikcom, kini warung kopi ini menjadi jujugan warga untuk melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan mayat dalam koper itu. Warga berkerumun melihat warung yang telah diberi garis polisi sejak, Jumat (12/4/2019).

Sebelumnya, potongan kepala mayat dalam koper, Budi Hartanto (28), warga Tamanan, Kota Kediri dibuang di aliran Sungai Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sementara koper hitam berisi tubuh korban ditemukan pencari rumput.  http://cinemamovie28.com/pengantin-pantai-biru/

Sempat Melawan, Polisi Tembak Kaki Pemutilasi Mayat dalam Koper

Pelaku mutilasi mayat dalam koper, AJ dan AS ditembak kaki kirinya.

Mereka diketahui melarikan diri saat hendak ditangkap. Kini, keduanya harus berjalan dengan pincang.

"Mau melarikan diri waktu itu," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela kepada detikcom di Surabaya, Minggu (14/4/2019).

Leo mengatakan penembakan kaki ini sebenarnya tidak seberapa jika dibanding dengan perbuatan keduanya. Leo menyebut, jika dibuat peringkat, kejahatan pembunuhan dengan mutilasi ini menduduki peringkat tertinggi.

"Itu kan pelaku sadis sekali, mutilasi itu kan kejahatan pembunuhan yang mungkin kalau dibikin gradenya, grade tertinggi. Dia melakukan dengan sangat sadis," imbuh Leo.

Rabu (3/4), warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, digegerkan penemuan mayat dalam koper dibuang di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. Korban menjadi korban mutilasi lantaran dalam koper berwarna hitam tersebut tidak ditemukan kepala korban.

Menginjak 9 hari, tepatnya Jumat (12/4) kepala mayat dalam koper Budi Hartanto (28) ditemukan. Itu setelah polisi menangkap dua pelaku pembunuhan dan mutilasi, AJ dan AS, Kamis (11/4). Kepala tersebut ditemukan di pinggir Sungai Karanggondang tersangkut ranting bambu.

Polisi juga menemukan motor korban di rumah eksekutor mutilasi, AS di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. AS ditangkap di Jakarta saat melarikan diri. Sedangkan AJ diamankan di rumahnya Jalan Merak Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jumat (12/4).

Pascamutilasi Mayat Dalam Koper, AS Sempat 4 Hari Bolak-balik Blitar-Kediri

AS, satu di antara tersangka kasus mutilasi mayat dalam koper selalu berpindah tempat usai aksi kejinya ramai diberitakan. Sampai-sampai polisi mengaku kesulitan menangkapnya. Kemana saja lelaki yang berjualan nasi goreng ini sebenarnya pergi ?

Keterangan yang dihimpun detikcom saat berbincang dengan ibunya NG, AS masih berada di rumahnya di Desa Mangunan, Udanawu, Blitar setelah dua hari aksi kejamnya mengeksekusi Budi Hartanto (28).

"Seingat saya itu dia bakar-bakar di depan rumah kan hari Rabu ya. Kamis Jumat itu masih di rumah, terus pergi tapi tidak tahu kemana," kata NG, ibu tersangka AS kepada detikcom usai diminta keterangan di Mapolresta Blitar.  http://cinemamovie28.com/taman-lawang/

Sementara Kasubdit Jatanras Polda Jatim AKBP Leonardo Sinambela menyatakan, tersangka AS diketahui meninggalkan Blitar 7 April 2019. Itu berarti empat hari pascapenemuan mayat dalam koper, Rabu (3/4/2019).

"Tanggal 7 April tersangka AS ini keluar meninggalkan Blitar. Sebelum itu, dia bolak-balik Blitar-Kediri. Setelah itu terus berpindah tempat, sampai akhirnya berhasil ditangkap di Jakarta," jawabnya melalui whatsaap, Minggu (14/4/2019).

Polda Metro Jaya menangkap satu pelaku pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper di Blitar, Jawa Timur. Pelaku ditangkap di jalan tol dalam kota Jakarta.

"Betul pelaku ditangkap polisi dari Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Jumat (12/4/2019).

Tersangka atas nama Aris Sugianto (AS) ditangkap Jumat (12/4/2019) sekitar pukul 07.50 WIB. Dia ditangkap di jalan tol oleh polisi setelah polisi berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur.

"Kami memperoleh informasi melalui HT operator Jaya bahwa disinyalir ada pelaku mutilasi di Jawa Timur melintas ke tol dalam kota dan di saat yang bersamaan kendaraan yang diinformasikan terlihat melintas di samping anggota kemudian anggota langsung melakukan penyetopan," pungkasnya.

Potongan kepala mayat dalam koper, Budi Hartanto (28), warga Tamanan, Kota Kediri dibuang di aliran Sungai Dusun Plosokerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Sementara koper hitam berisi tubuh korban ditemukan pencari rumput.  http://cinemamovie28.com/kingsman-the-secret-service/