Seorang dokter di Afrika Selatan berhasil menjadi yang pertama sukses melakukan transplantasi penis di dunia. Operasi tersebut dijalankan pada pasien berusia 21 tahun yang kehilangan organ intim setelah penyunatannya berakhir gagal.
Operasi berjalan selama kurang lebih 9 jam pada bulan Desember dan merupakan proyek pionir antara Tygerberg Hospital di Cape Town dan University of Stellenbosch. Tujuan dari proyek adalah untuk membantu sekitar 250 pria muda Afria Selatan yang setiap tahun kehilangan penis karena menjalani prosedur sunat sembarangan.
Para dokter mengatakan pasien yang namanya dirahasiakan ini sekarang telah pulih fungsi kencing dan reproduksinya. Melihat hasil yang cukup baik tak lama transplantasi dapat juga digunakan untuk mereka yang kehilangan penis akibat kanker atau sebagai upaya terakhir mengatasi disfungsi ereksi.
"Target kita adalah supaya pasien bisa berfungsi sepenuhnya setelah dua tahun tapi kami terkejut dengan proses penyembuhannya yang cepat," ujar Andre van der Merwe, kepala urologi University of Stellenbosch yang memimpin operasi, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (16/3/2015).
Proyek akan terus dilanjutkan dan sudah ada sembilan pasien lagi yang mengantri untuk mendapatkan gilirannya.
Berkaitan dengan hal tersebut, sekitar 300 pria muda di pedesaan Afrika selatan jalani sunat tradisional yang berakhir tragis. Pemerintah setempat sebenarnya telah mempromosikan sunat medis daripada sunat tradisional hanya saja tetap masyarakat belum bisa sepenuhnya meninggalkan tradisi.
Untuk pria muda Afrika Selatan dianggap dewasa mereka harus mencukur botak dan mengusapkan tanah liat putih ke seluruh tubuh. Para pria tersebut harus tinggal di dalam gubuk yang jauh dari komunitas untuk beberapa minggu dan kemudian jalani sunat tradisional.
Tak Punya Kelamin Sejak Umur 6 Tahun, Pria Ini Bikin Penis Buatan
Pada usia 6 tahun, Mohammed mengalami kecelakaan yang membuatnya harus kehilangan organ kejantanannya. Dan kini setelah menikah, ia ingin kehidupan seksualnya kembali. Ia pun memutuskan untuk membuat penis buatan.
Mohammed, pria 40 tahun asal Edinburgh, Skotlandia, mengalami kecelakaan tragis saat masih anak-anak. Ia didorong ke jalanan dan sebuah mobil menghantam, menyeretnya hingga 600 meter, yang mengakibatkannya mengalami cedera serius pada alat kelamin dan paha.
Penis Mohammed benar-benar hancur, bersamaan dengan testis kirinya. Dia pikir testis sebelah kanan masih bisa diselamatkan, namun ia tidak lagi dapat merasakan apa-apa pada organ kelaminnya tersebut. http://nonton08.com/tuyul-part-1/
Setelah kecelakaan tersebut, ahli bedah sebenarnya sudah membuatkan penis baru untuk Mohammed dengan menggunakan kulit dari kakinya. Namun menurutnya, penis buatan tersebut hanyalah 'tabung untuk buang air kecil'.
Ia tidak terlalu ingat periode kehidupan tersebut, selain harus menghabiskan banyak waktu di rumah sakit dan menjalani lebih dari 100 operasi untuk memperbaiki organ kelaminnya.
"Ketika Anda seusia itu, Anda tak akan menyadarinya. Saya dirawat oleh seorang perawat ketika saya berusia 7 tahun, dan dia membantu saya melewati kehidupan masa muda. Dia seperti ibu kedua bagi saya dan kami masih berhubungan," ujar Mohammed, pada 'Embarrassing Bodies' Channel 4, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (26/2/2013).
Penis baru Mohammed yang panjangnya sekitar 6-7 cm, mati rasa saat disentuh meski ia bisa merasakannya ketika buang air kecil. Mohammed bisa mengalami orgasme, namun ia tidak bisa ereksi.
Dan setelah menikah dengan seorang wanita yang ditemuinya di Pakistan 3 tahun lalu, Mohammed ingin benar-benar menyelesaikan masalahnya agar kehidupan pernikahan mereka sempurna.
"Saya baru menikah dan saya tidak ingin hanya memikirkan diri sendiri, saya juga harus memikirkan istri saya. Saya ingin bercinta dan menjadi normal. Istri saya tidak menuntut tetapi saya hanya ingin kehidupan yang normal," lanjutnya.
Mohammed sering menonton acara medis 'Embarrassing Bodies' di Channel 4. Ia sangat tertarik dengan acara tersebut, bahkan bisa menonton operasi jantung terbuka sepanjang hari dari program tersebut. Akhirnya ia pun berpikir tak ada salahnya jika mencoba ikut program tersebut untuk mencari bantuan.
Setelah mendaftarkan diri, ia dirujuk ke dokter spesialis untuk melihat apakah ereksi masih mungkin terjadi padanya, dan apakah masih ada kemungkinan untuk memproduksi sperma.
Mohammed berkonsultasi dengan ahli bedah terkemuka Nim Christopher, konsultan uroandrologist di University College Hospital, London. Dr Christopher dan rekannya Dr David Ralph memang mengkhususkan diri dalam masalah fungsional dan struktural penis. Mereka sering bekerja sama dalam kasus-kasus besar seperti ini. http://nonton08.com/radit-jani/