Meski masih menjalani tahapan masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tidak setengah hati mendorong Geopark Meratus naik kelas.
Tahun 2020 Geopark Meratus dipastikan naik kelas dari Geopark nasional menjadi UNESCO Global Geopark Meratus (UGG). Kemenparekraf berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tetap optimis dengan keunggulan ada 67 goesite yang sudah teridentifikasi di bentang Pegunungan Meratus.
Sejak era Arief Yahya, sebagai Menpar, hingga Wishnutama sebagai Menparekraf saat ini, komitmen untuk mendorong promosi potensi geopark Indonesia senantiasa terjaga. Geopark Meratus sendiri termasuk ke dalamnya.
Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, mengatakan bahwa potensi yang dimiliki Kalimantan Selatan khususnya bentangan pegunungan meratus terbilang tinggi.
Dadang optimis Pegunungan Meratus punya keunikan dan keunggulan lain di antara lima geopark di Indonesia yang lebih dulu ditetapkan sebagai anggota UGG. Meratus punya cerita batuan ofiolit tertua di Indonesia dengan usia 150 juta - 200 juta tahun.
"Berbicara akan naik kelas, mulai sekarang lah Geopark Meratus menjadi jualan pariwisatanya Kalimantan Selatan. Apalagi wisatawan mancanegara paling suka mencari destinasi yang berkaitan dengan alam dan penjelajahan pegunungan. Jika Kalsel ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar," ujar Dadang saat membuka South Borneo Tourism Business Forum, di gedung Kemenparekraf, Balairung Susilo Sudarman, Jakarta.
Kemenparekraf sendiri, menurut Dadang, lebih fokus dalam mempromosikan festival dan lebih optimal menggaet kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).
Ia pun berharap Kalimantan Selatan mampu menggelar festival-festival yang mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar per tahunnya. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut butuh kerja keras, kreativitas, dan komitmen kepala daerah untuk memajukan pariwisata. Terlebih akan naik kelasnya Geopark Meratus.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan menegaskan bahwa Kalimantan Selatan benar-benar serius menjual geopark Meratus sebagai salah satu wisata unggulan selain Pasar Terapung, Bamboe Rafting, dan festival seni dan budaya lainnya yang sudah masuk dalam Calender Of Event nasional.
Karenanya membidik pangsa pasar dunia, bukan sekedar life servis saja, namun benar-benar akan diwujudkan. Terlebih, mengingat luas dan keragaman geologi kawasan Geopark Meratus. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika ditemukan objek wisata lainnya yang saat ini masih tersembunyi, sehingga menjadi potensi ekonomi bagi daerah ini, setelah perlahan mulai meninggalkan sektor pertambangan sebagai pendapatan daerah.
"Artinya jika kami segera jual dan mampu mendatangkan kunjungan yang cukup sigfinikan akan mendorongan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Nah sekarang kita persiapkan dengan matang, walaupun saat ini untuk kenaikan kelas Geopark Meartis sendiri ada beberapa tahapan yang harus dilakukan," ucap Rudy Resnawan yang didampingi Tim Ahli Geopark dari Dinas ESDM Kalimantan Selatan, Ir Ali Mustopa, di Jakarta.