Jumat, 13 Desember 2019

'Menjual' Geopark Meratus ke Wisatawan Dunia

Meski masih menjalani tahapan masuk ke dalam daftar UNESCO Global Geopark, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tidak setengah hati mendorong Geopark Meratus naik kelas.

Tahun 2020 Geopark Meratus dipastikan naik kelas dari Geopark nasional menjadi UNESCO Global Geopark Meratus (UGG). Kemenparekraf berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tetap optimis dengan keunggulan ada 67 goesite yang sudah teridentifikasi di bentang Pegunungan Meratus.

Sejak era Arief Yahya, sebagai Menpar, hingga Wishnutama sebagai Menparekraf saat ini, komitmen untuk mendorong promosi potensi geopark Indonesia senantiasa terjaga. Geopark Meratus sendiri termasuk ke dalamnya.

Dadang Rizki Ratman, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, mengatakan bahwa potensi yang dimiliki Kalimantan Selatan khususnya bentangan pegunungan meratus terbilang tinggi.

Dadang optimis Pegunungan Meratus punya keunikan dan keunggulan lain di antara lima geopark di Indonesia yang lebih dulu ditetapkan sebagai anggota UGG. Meratus punya cerita batuan ofiolit tertua di Indonesia dengan usia 150 juta - 200 juta tahun.

"Berbicara akan naik kelas, mulai sekarang lah Geopark Meratus menjadi jualan pariwisatanya Kalimantan Selatan. Apalagi wisatawan mancanegara paling suka mencari destinasi yang berkaitan dengan alam dan penjelajahan pegunungan. Jika Kalsel ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar," ujar Dadang saat membuka South Borneo Tourism Business Forum, di gedung Kemenparekraf, Balairung Susilo Sudarman, Jakarta.

Kemenparekraf sendiri, menurut Dadang, lebih fokus dalam mempromosikan festival dan lebih optimal menggaet kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman).

Ia pun berharap Kalimantan Selatan mampu menggelar festival-festival yang mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar per tahunnya. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut butuh kerja keras, kreativitas, dan komitmen kepala daerah untuk memajukan pariwisata. Terlebih akan naik kelasnya Geopark Meratus.

Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan menegaskan bahwa Kalimantan Selatan benar-benar serius menjual geopark Meratus sebagai salah satu wisata unggulan selain Pasar Terapung, Bamboe Rafting, dan festival seni dan budaya lainnya yang sudah masuk dalam Calender Of Event nasional.

Karenanya membidik pangsa pasar dunia, bukan sekedar life servis saja, namun benar-benar akan diwujudkan. Terlebih, mengingat luas dan keragaman geologi kawasan Geopark Meratus. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika ditemukan objek wisata lainnya yang saat ini masih tersembunyi, sehingga menjadi potensi ekonomi bagi daerah ini, setelah perlahan mulai meninggalkan sektor pertambangan sebagai pendapatan daerah.

"Artinya jika kami segera jual dan mampu mendatangkan kunjungan yang cukup sigfinikan akan mendorongan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Nah sekarang kita persiapkan dengan matang, walaupun saat ini untuk kenaikan kelas Geopark Meartis sendiri ada beberapa tahapan yang harus dilakukan," ucap Rudy Resnawan yang didampingi Tim Ahli Geopark dari Dinas ESDM Kalimantan Selatan, Ir Ali Mustopa, di Jakarta.

Mantap Jiwa! Subscriber YouTube Atta Halilintar Tembus 20 Juta

Kabar kali ini datang dari Atta Halilintar. Subscriber Channel YouTube miliknya tembus 20 juta. Wow!

Kabar bahagia ini dikabarkan Atta dalam Instagram miliknya.

"Oh Tuhan "Mau BERDARAH? siapapun bisa buat SEJARAH!" Pertama di ASIA PASIFIK (AUSTRALIA)," buka Atta.

"DIPUJI Tak Terbang. DHINA Tak Tumbang. DIFITNAH Jadikan Pelajaran. DISALAHKAN Minta Maaf Atas Kesalahan. Thank u GOD Thank u Orangtua keluarga Thank u ATEAM Tersolid Di Dunia Thank u INDONESIA," paparnya lagi.

Mengetahui hal tersebut sahabat Atta pun memberikan ucapan selamat.

"Mantep! Alhamdulillah! Siap bakar panggung YFF," kata Ikmal Tobing.

Selamat Atta!

Reaksi Vidi Aldiano Ketika Divonis Idap Kanker Ginjal

 Vidi Aldiano mengumumkan dan bicara sendiri soal penyakit yang diidapnya. Sang manajer, Bibit menceritakan bagaimana Vidi saat tahu mengidap kanker ginjal.

Bibit mengatakan, meski kondisinya sempat drop, Vidi tetap selalu berusaha profesional menjalani pekerjaannya. Bahkan sebelum operasi, Vidi masih mengisi acara salah satu petinggi televisi swasta, Otis Hahijary di Singapura.

"Ya pasti drop. Cuma kondisi itu banyak support dari keluarga, teman-teman, keluarga support," kata Bibit kepada detikcom, Jumat (13/12/2019).

Justru Bibit merasa Vidi membawa pikiran positif untuk orang-orang di sekitarnya. Hal itu membuat kerabat dan orang-orang terdekatnya merasa bangga kepada Vidi.

"Kita lihat, kita sendiri ngerasa kabar itu... dia tetap bisa positif thinking. Justru kita yang merasa apa ya, 'Kok bisa segitu positifnya bisa.'" ungkap Bibit.

Mantap! Pencak Silat Masuk Daftar UNESCO

Kabar gembira diterima Indonesia. Beladiri dan kesenian pencak silat masuk dalam warisan budaya UNESCO. Mantap!

Pencak silat sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak dulu. Selain sebagai seni beladiri, pencak silat juga mengalir menjadi budaya seni Indonesia.

Pagi ini, Jumat (13/12/2019), akun twitter resmi UNESCO memberikan kabar gembira. Pencak silat diakui sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia.

Pencak silat masuk dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda. Wih, cakep!

Pencak silat dianggap memiliki seluruh elemen yang membentuk warisan budaya tak benda. Pencak silat terdiri dari tradisi lisan; seni pertunjukan, ritual dan festival; kerajinan tradisional; pengetahuan dan praktik sosial serta kearifan lokal.

Pencak silat ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dalam sidang Ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.

Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Surya Rosa Putra mengatakan pencak silat bukan hanya sekadar bela diri tetapi menjadi jalan hidup bagi para pelakunya.

Mirip-mirip dengan Indonesia, Malaysia juga memasukkan silat dalam daftar UNESCO. Dua kesenian dan ilmu beladiri yang serupa ini sama-sama berada dalam kategori warisan budaya tak benda.

Mirip-mirip dengan Indonesia, Malaysia juga memasukkan silat dalam daftar UNESCO. Dua kesenian dan ilmu beladiri yang serupa ini sama-sama berada dalam kategori warisan budaya tak benda.