Timor Leste juga punya kota yang rimantis, Maubisse namanya. Panorama alam dan bangunan bergaya Portugis menjadi daya tariknya.
Menikmati liburan di tempat yang romantis adalah impian bagi sebagian orang, Timor Leste punya destinasi wisata yang romantis yang tak kalah keren dengan suasana alam yang masih natural berdiri kokohnya gedung-gedung klasik bergaya Eropa bekas peningalan Portugis membuat setiap orang akan betah ketika berkunjung kesana.
Maubisse adalah kota bersejarah di perbukitan 70 km di selatan Dili, di Distrik Ainaro, Timor Leste. Maubisse adalah tujuan wisata yang populer dan tempat kunjungan akhir pekan bagi mereka yang ingin melepas penat, berlibur bisa jadi pilihan yang tepat.
Liburan ke lokasi unik bisa menjadi obat paling mujarab untuk melepas stres akibat rutinitas ataupun pekerjaan yang membosankan,travaling ke maubisse adalah pilihan tepat. Arahkan GPSmu ke Maubisse , yang menyimpan sebuah surga wisata
Jika bertandang ke Timor Leste khususnya Maubisse di sana ada akan di manjakan dengan bangunan tempo dulu bekas bangsa Portugis atau Portugal seperti Gereja Paroquia Maubisse dan Pousada de Maubisse yang bergaya Eropa.
Kota kecil yang dikelilingi oleh panorama perbukitan, lembah, awan dan kabut. Suasana yang begitu romantis ini tampak mempesona jika dilihat dari pausada de maubisse yang merupakan salah satu vila yang berada diwilah yang tersebut, waktu terbaik untuk menikmati keindahan tempat ini adalah pagi hari, ketika matahri terbit akan tampak jelas awaan-awan serta kabut yang terlihat seperti kapas sehingga menutupi rumah-rumah warga
Banyak bukit mengelilingi wilayah tersebut dan pepohonan yang tumbuh di sana, membuat suasananya rindang dan menciptakan udara sejuk yang alami
Salah satu spot atau titik terbaik menikmati pagi yang cerah itu ada di Pousada De Maubisse,dari situ kita bisa melihat keindahan sunrice dari cela-cela perbukitan sambil menikmati secangkir kopi hitam asli Timor Leste, nyaman sekeli rasanya.
Sobat traveler, tunggu apa lagi. Ayo berkunjung ke Maubisse-Timor Leste.
Kawah Ijen yang Tetap Menarik
Kawah Ijen, kehidupan para penambang dan pesona blue fire memang menarik untuk dilihat. Keajaiban alam Gunung Ijen patut kita banggakan.
Traveler Indonesia beruntung karena alam Indonesia tak ada habisnya menunjukkan pesonanya. Tak hanya keindahan, banyak cerita di baliknya yang patut diapresiasi. Kawah Ijen merupakan salah satu destinasi wisata yang patut dijajal, khususnya bagi pendaki dan pencinta landscape eksotis.
Si cantik Kawah Ijen merupakan danau kawah yang bersifat asam dan memiliki kawah yang luas. Kawah ini berada di puncak Gunung Ijen dan memiliki kedalaman danau 200 meter. Luas kawahnya mencapai 5.466 hektar. Banyak traveler baik domestik maupun mancanegara yang berbondong-bondong mendaki hingga ke Kawah Ijen, pasalnya Kawah Ijen dikenal memiliki fenomena Blue Fire atau Api Biru alami yang abadi di sekitar kawahnya. Konon, fenomena Blue Fire hanya ada dua di dunia, di Islandia, Eropa Utara dan satu lagi tentu di Ijen, Indonesia.
Blue fire ini hanya dapat disaksikan oleh mata manusia saat gelap alias tidak ada cahaya. Maka, waktu yang paling ideal untuk berburu blue fire adalah jam 2 hingga jam 4 dini hari.
Jika beruntung, traveler akan melihat api biru berkobar-kobar di antara kawahnya, namun untuk mengabadikannya dalam video atau gambar perlu perjuangan karena asap belerang di sekitar blue fire sangat tebal dan bau belerangnya sangat tajam. Belum lagi arah asap belerangnya tidak dapat diprediksi karena sesuai angin berhembus, jadi tetap waspada dan gunakan masker yang mendukung.
Pendakian Gunung Ijen baru mulai dibuka jam 2 dini hari. Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding. Alternatif rutenya adalah Bondowoso - Wonosari - Tapen - Sempol - Paltuding. Traveler harus berjalan kaki dengan jarak sekitar 3 km dari Paltuding ke arah kawah. Jalur pendakiannya cukup berat karena menanjak dengan kemiringan 25-35 derajat. Karena itu, persiapkan fisik setidaknya dengan jogging beberapa minggu sebelum berkunjung ke Kawah Ijen.
Kawah Ijen juga dikelilingi tebing dan jalur pendakiannya berpasir dan berbatu. Traveler harus menggunakan sepatu yang aman dan mendukung perjalanan dengan medan yang cukup curam. Tetap utamakan keselamatan, karena persiapan yang baik akan menunjang aktivitas apapun saat berada di kawah.