Filipina bukan cuma pantai cantik. Di salah satu kotanya kamu bisa melihat kota tua Filipina yang bernuansa Spanyol. Bahkan kota ini masuk daftar UNESCO.
Liburan ke Filipina, salah satu kota yang bisa kamu kunjungi adalah Vigan City. Kota yang terletak di Provinsi Ilocos Sur, Filipina ini dibangun pada abad ke-16 pada zaman penjajahan Spanyol.
Di sini kamu bisa temukan bangunan-bangunan rumah, tempat peribadatan, restoran bergaya khas Spanyol yang telah ada semenjak abad ke 16 dan masih utuh lho!
Kota Vigan dianggap bernilai luar biasa sampai-sampai UNESCO menetapkannya sebagai situs warisan dunia yang perlu dilestarikan karena merupakan salah satu Hispanik yang tersisa di Filipina.
Terbang 4 jam menggunakan pesawat AIR Asia yang pemesanan tiket pesawatnya dilakukan lewat aplikasi tiket.com, akhirnya saya dan sahabat seperjalanan saya Ully tiba di bandara Ninoy Aquino Manila sekitar pukul empat sore.
Perjalanan selanjutnya ke kota Vigan ditempuh dengan naik bus Partas bertarif 760 peso dari terminal Cubao. Bus ini berangkat  pukul 9 malam. Lama tempuh perjalanan sekitar 8 jam.
Kami sampai di kota Vigan sekitar pukul 5 pagi. Kesan pertama begitu menginjakkan kaki di kota ini, seperti kembali ke masa lalu, seakan berada di era abad ke-16 dengan arsitektur bangunan-bangunan bergaya Spanyol yang dibiarkan menua.
Kami pun melanjutkan perjalanan menuju hotel dengan tricycle, yaitu sejenis kendaraan roda 3 yang unik karena mempunyai warna yang berbeda-beda. Selain tricycle moda transportasi disini yang lainnya adalah Kalesa sejenis kereta kuda khas Filipina, atau orang Indonesia biasa menyebutnya dengan delman.
Selepas makan siang kami berjalan-jalan melewati Plaza Burgos kemudian ke Plaza Salcedo, yang merupakan alun-alun pusat kota Vigan. Tepat di sekitaran Jalan Crisologo seorang pria berwajah Oriental menyapa kami.
"Tricycle Mam?" Sambil tersenyum ramah dia memperkenalkan diri.
"Saya Michael, tour guide di Vigan yang bisa mengantarkan ke tempat-tempat cantik di kota Vigan, katanya. Setelah negosiasi harga, akhirnya kami pun setuju untuk naik tricyclenya Michael dengan biaya sekitar 250 peso.
Sebelum city tour, Michael tour guide yang sangat ramah ini membantu kami mengambil foto-foto disekitaran Calle Crisologo. Calle Crisiologo merupakan pusat wisata di kota Vigan.
Penjual souvenir, sederetan restoran dan kafe, pemain musik jalanan tampak sibuk dengan aktifitasnya masing-masing mewarnai kehidupan kota ini. Menelusuri Crisologo membangkitkan suasana tempo dulu dan membawa kita menjelajah jejak Spanyol di Filipina dengan bangunan-bangunan lama yang masih alami.
Bangunan-bangunan ini dulunya adalah rumah milik orang kaya pada jaman pendudukan Spanyol di Filipina. Uniknya disini, bangunan-bangunan ini masih asli, tembok-temboknya dibiarkan sekarat dan menua tanpa pernah dipoles kembali.
Itulah salah satu yang menjadi ciri khas dan keunikan kota Vigan. Setelah puas berfoto-foto dan menyelami suasana tempo dulu , kami pun memulai city tour bersama Michael.
Nah ini dia beberapa destinasi yang kami kunjungi selama city tour bersama Michael:
1. Vigan Cathedral Ilocos Sur
Vigan Cathedral merupakan gereja Katolik Roma yang dikenal juga dengan nama Saint Paul Cathedral. Katedral tua yang punya nilai sejarah karena dibangun di era Spanyol dan sudah tentu mempunyai arsitektur yang indah dan merupakan salah satu gereja Spanyol kuno di Filipina Utara.