Sabtu, 21 Desember 2019

Ini Rekomendasi Perjalanan ke Raja Ampat, Surga Kecil di Indonesia (2)

Jangan lupa untuk mengabadikan keindahan keindahan bawah laut, jika kamu punya kamera tahan air. Di palung yang agak dalam kamu bisa melihat para diver juga turut menikmati area yang sama. Kita juga saling mengingatkan untuk menjaga terumbu karangnya yang unik dan besar-besar dengan tidak mengambil, merusak bahkan meski hanya dengan berdiri di atasnya.

Kenyang melihat aneka ikan dan terumbu karang, kami kembali sore harinya dan disuguhi panorama sunset yang indah. Nah buat kamu yang ingin mengisi daya handphone maupun kamera, ini saat yang tepat karena listrik hanya menyala dari genset yang hidup dari pukul 18.00 sampe pagi. Di sana tempat tidur sudah disediakan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk, kalau pakai lotion anti nyamuk akan lebih baik lagi untuk jaga-jaga.

Suara percikan ombak kecil menjadi pengantar tidur kami. Pasang alarm agar kamu bisa bangun pagi, karena sayang sudah jauh-jauh ke sini kalo bangun kesiangan melewatkan suasana sunrise yang keren. Trip berikut menuju Telaga Bintang.

Sebetulnya itu adalah teluk yang bila dilihat dari atas berbentuk seperti bintang, karena kontur dinding-dinding terjal di sekelilingnya. Kamu harus mendaki sampai ke puncak bukit untuk mendapatkan spot terbaik. Bukit itu bebatuan karang yang tajam sehingga kamu harus berhati-hati. Memakai sepatu olahraga atau sandal gunung menjadi keharusan.

Sesampainya di puncak bukit barulah terlihat kenapa disebut Telaga Bintang. Di kanan kiri bukit terlihat teluk indah dengan air laut yang jernih berwarna biru kehijauan.

Destinasi berikutnya adalah Piaynemo dengan waktu tempuh lumayan jauh sekitar 2 jam ini salah satu ikon Raja Ampat di mana terdapat pemandangan lautan dengan bukit-bukit kecil penuh pepohonan hijau yang seolah bermunculan dari lautan.

Jangan khawatir di sana terdapat anak tangga kayu yang memudahkan kamu untuk sampai ke spot foto terbaik. Kalau kamu haus di dermaga bawah terdapat penjual kelapa muda.

Menjelang tengah hari kami menuju Pulau Arborek, salah satu pulau yang cukup padat penduduknya, di mana banyak turis mancanegara tinggal di homestay. Aktivitas yang dapat kamu lakukan di sana adalah mengekplorasi pulau mungil tersebut berkeliling melihat-lihat suasana perkampungan nelayan dan tentu saja snorkling di dekat dermaga Arborek.

Mengingat waktu masih cukup lama menjelang sore dan kami jatuh cinta dengan spot snorkeling kemarin, kami pun kembali menuju Yenbuba untuk menikmati pemandangan menakjubkan alam bawah lautnya. Menjelang malam, kami kembali ke homebase dan disambut makan malam dengan ikan kakap merah bakar.

Hari esoknya, rasa masih ingin berlama-lama mengingat masih banyak spot menarik yang belum dijelajahi. Namun kami harus mempertimbangkan waktu tempuh karena kondisi cuaca yang mudah berubah serta jadwal fery yang hanya 2 kali sehari dan jadwal pesawat balik.

Setelah sarapan, kami kembali ke Sorong, dengan menggunakan kapal ferry dari Waisai pukul 09.00. Jadwal siang kami gunakan untuk city tour, mencoba kuliner lokal papeda dengan ikan kuah kuning, ke masjid terbesar di Sorong, mengunjungi Pagoda Sapta Ratna di puncak bukit, mencicipi kopi lokal serta berbelanja merchandise khas.

Apa yang kami rasakan dan alami selama beberapa hari di Raja Ampat, menuju satu kesimpulan. Bahwa Raja Ampat adalah rajanya wisata bahari yang patut kamu coba.

Ini Rekomendasi Perjalanan ke Raja Ampat, Surga Kecil di Indonesia

Jelajahlah dan nikmati keindahan panorama bawah laut berhias ikan warna-warni di Raja Ampat. Inilah surga kecil dari Indonesia.
Tanah Papua adalah surga kecil jatuh ke bumi, kata Edo Kondologit. Ya, Papua memang indah bentangan alamnya dan alam bawah lautnya yang memesona telah mengundang banyak wisatawan berkunjung ke sana.

Yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi waktu terbaik untuk datang ke sana, yaitu pada saat musim ombak tenang. Karena kamu akan berkeliling pulau-pulau yang jaraknya lumayan jauh.

Bawa barang keperluan secukupnya, karena kamu akan tinggal di pulau yang masih sepi.  Hari pertama tiba di Bandara Udara Domine Eduard Osok, kami sudah disambut udara pagi segar kota Sorong dan segera menuju pelabuhan rakyat. Setelah membeli tiket kami mengisi perut dulu sarapan di warung sederhana dekat pelabuhan.

Akhirnya kapal penumpang berukuran besar siap berangkat dari Sorong menuju Kota Waisai di Pulau Waigeo. Pulau ini merupakan bagian dari gugusan pulau di Raja Ampat, merupakan pulau besar tempat transit kapal fery besar. Untuk menuju ke sana membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Sorong. Hal yang menarik adalah petugas pelabuhan dan syahbandar datang memeriksa kelayakan kapal dan menyapa para penumpang kapal sehingga memberikan rasa aman buat kami.

Sesampainya di Waisai, kami berganti menggunakan speedboat kecil untuk menuju homestay di Pulau Mansuar dengan waktu perjalanan sekitar satu jam. Terpaan angin laut dan pemandangan yang indah sepanjang perjalanan membuat kami bersemangat menyambut petualangan baru kami. Ketika kapal memperlambat lajunya mulai nampak bangunan homestay yang terbuat dari kayu dengan dinding dan atap terbuat dari bahan daun pandan dan nipah di pinggir pantai, tempat kami dalam beberapa hari ke depan akan menjadi home base.

Rasanya seperti punya pulau pribadi karena jarak terdekat dekat ke cottage lainnya yang lumayan jauh. Setelah disuguhi makan siang, kami mengunjungi Pasir Timbul Pulau Mansuar yang memiliki latar belakang Pulau Roti, karena bentuk nya seperti roti tawar. Lagi-lagi karena sedang sepi pengunjung, hanya kami saja yang menikmati ditemani burung-burung camar yang mencari ikan.

Disebut Pasir Timbul karena di tengah laut terdapat daratan berpasir putih yang akan semakin terlihat dan kamu bisa turun untuk berfoto-foto. Dari sana kami menuju spot untuk snorkling di Yenbuba, sebuah desa nelayan yang memiliki dermaga kayu yang sangat panjang menjorok ke pantai. Di bawah dermaga itulah terdapat terumbu karang yang indah dengan ikan berwarna-warni, air laut yang jernih dan nyaris tanpa ombak.

Jangan lupa untuk mengabadikan keindahan keindahan bawah laut, jika kamu punya kamera tahan air. Di palung yang agak dalam kamu bisa melihat para diver juga turut menikmati area yang sama. Kita juga saling mengingatkan untuk menjaga terumbu karangnya yang unik dan besar-besar dengan tidak mengambil, merusak bahkan meski hanya dengan berdiri di atasnya.

Kenyang melihat aneka ikan dan terumbu karang, kami kembali sore harinya dan disuguhi panorama sunset yang indah. Nah buat kamu yang ingin mengisi daya handphone maupun kamera, ini saat yang tepat karena listrik hanya menyala dari genset yang hidup dari pukul 18.00 sampe pagi. Di sana tempat tidur sudah disediakan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk, kalau pakai lotion anti nyamuk akan lebih baik lagi untuk jaga-jaga.