Sabtu, 21 Desember 2019

Ini Rekomendasi Perjalanan ke Raja Ampat, Surga Kecil di Indonesia

Jelajahlah dan nikmati keindahan panorama bawah laut berhias ikan warna-warni di Raja Ampat. Inilah surga kecil dari Indonesia.
Tanah Papua adalah surga kecil jatuh ke bumi, kata Edo Kondologit. Ya, Papua memang indah bentangan alamnya dan alam bawah lautnya yang memesona telah mengundang banyak wisatawan berkunjung ke sana.

Yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi waktu terbaik untuk datang ke sana, yaitu pada saat musim ombak tenang. Karena kamu akan berkeliling pulau-pulau yang jaraknya lumayan jauh.

Bawa barang keperluan secukupnya, karena kamu akan tinggal di pulau yang masih sepi.  Hari pertama tiba di Bandara Udara Domine Eduard Osok, kami sudah disambut udara pagi segar kota Sorong dan segera menuju pelabuhan rakyat. Setelah membeli tiket kami mengisi perut dulu sarapan di warung sederhana dekat pelabuhan.

Akhirnya kapal penumpang berukuran besar siap berangkat dari Sorong menuju Kota Waisai di Pulau Waigeo. Pulau ini merupakan bagian dari gugusan pulau di Raja Ampat, merupakan pulau besar tempat transit kapal fery besar. Untuk menuju ke sana membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Sorong. Hal yang menarik adalah petugas pelabuhan dan syahbandar datang memeriksa kelayakan kapal dan menyapa para penumpang kapal sehingga memberikan rasa aman buat kami.

Sesampainya di Waisai, kami berganti menggunakan speedboat kecil untuk menuju homestay di Pulau Mansuar dengan waktu perjalanan sekitar satu jam. Terpaan angin laut dan pemandangan yang indah sepanjang perjalanan membuat kami bersemangat menyambut petualangan baru kami. Ketika kapal memperlambat lajunya mulai nampak bangunan homestay yang terbuat dari kayu dengan dinding dan atap terbuat dari bahan daun pandan dan nipah di pinggir pantai, tempat kami dalam beberapa hari ke depan akan menjadi home base.

Rasanya seperti punya pulau pribadi karena jarak terdekat dekat ke cottage lainnya yang lumayan jauh. Setelah disuguhi makan siang, kami mengunjungi Pasir Timbul Pulau Mansuar yang memiliki latar belakang Pulau Roti, karena bentuk nya seperti roti tawar. Lagi-lagi karena sedang sepi pengunjung, hanya kami saja yang menikmati ditemani burung-burung camar yang mencari ikan.

Disebut Pasir Timbul karena di tengah laut terdapat daratan berpasir putih yang akan semakin terlihat dan kamu bisa turun untuk berfoto-foto. Dari sana kami menuju spot untuk snorkling di Yenbuba, sebuah desa nelayan yang memiliki dermaga kayu yang sangat panjang menjorok ke pantai. Di bawah dermaga itulah terdapat terumbu karang yang indah dengan ikan berwarna-warni, air laut yang jernih dan nyaris tanpa ombak.

Jangan lupa untuk mengabadikan keindahan keindahan bawah laut, jika kamu punya kamera tahan air. Di palung yang agak dalam kamu bisa melihat para diver juga turut menikmati area yang sama. Kita juga saling mengingatkan untuk menjaga terumbu karangnya yang unik dan besar-besar dengan tidak mengambil, merusak bahkan meski hanya dengan berdiri di atasnya.

Kenyang melihat aneka ikan dan terumbu karang, kami kembali sore harinya dan disuguhi panorama sunset yang indah. Nah buat kamu yang ingin mengisi daya handphone maupun kamera, ini saat yang tepat karena listrik hanya menyala dari genset yang hidup dari pukul 18.00 sampe pagi. Di sana tempat tidur sudah disediakan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk, kalau pakai lotion anti nyamuk akan lebih baik lagi untuk jaga-jaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar