Senin, 23 Desember 2019

5 Fakta Negeri di Atas Awan Lebak Banten: Rute Hingga Biaya Masuk

Ada wisata seru nan indah di Desa Citorek Kidul. Tempat yang ada di Gunung Luhur ini disebut dengan negeri di atas awan Lebak Banten. Seperti apa faktanya?

Mampir ke Gunung Luhur, kamu akan disuguhkan dengan panorama hamparan awan yang terlihat dari ketinggian Gunung ini. Buat kamu yang sedang berada di daerah Banten, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi panorama indah ini.

Penasaran seperti apa negeri diatas awan Lebak Banten? Berikut ini beberapa fakta menarik mengenai negeri di atas awan Lebak Banten yang dirangkum detikTravel dari berbagai sumber:

1. Penemuan Negeri Atas Awan Lebak Banten

Destinasi wisata menarik ini pertama kali ditemukan oleh para pekerja yang sedang melakukan perbaikan jalan provinsi pada daerah Lebak Utara dan Selatan pada bulan September 2018.

Hal tersebut memunculkan rasa penasaran warga sekitar untuk mendatangi tempat tersebut kemudian difoto dengan tampilan hamparan awan yang menyelimuti Desa Citorek untuk diunggah ke sosial media hingga pada akhirnya viral. Adanya unggahan viral tersebut banyak para wisatawan yang mulai mengunjungi dan menjulukinya dengan wisata negeri di atas awan Lebak Banten.

2. Lokasi

Alamat Negeri di Atas Awan Lebak Banten ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), tepatnya di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

3. Rute ke Negeri di Atas Awan Lebak Banten

Untuk menuju ke wisata alam ini dari Ibukota Lebak Rangkasbitung membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dengan jarak tempuh 78 km. Dari Rangkasbitung mengarah ke Cipanas - Lebak Gedong - Citorek hingga Gunung Luhur.

Sedangkan, untuk mencapai puncak Gunung Luhur, kamu bisa melalui dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat, tanpa perlu mendaki nih Detikers.

4. Waktu Kunjungan

Sebelum kamu pergi menikmati keindahan hamparan awan, ada baiknya kamu datang berkunjung pada pukul 05.00 hingga 08.00 WIB. Hal itu memungkinkan buat kamu untuk menikmati momen pemandangan indah di sana.

Tak hanya itu, waktu terbaik lainnya juga saat cuaca cerah ya karena jika saat hujan turun maka pemandangan akan tertutup dengan kabut tebal.

5. Fasilitas dan Biaya

Faktanya, fasilitas di tempat wisata ini sudah memadai dengan adanya penginapan loh. Penginapan tersebut disediakan dengan harga yang cukup terjangkau sekitar Rp 150.000/malam.

Tapi, jangan khawatir jika tidak ingin menginap, kamu bisa menyewa sebuah tenda dengan biaya sekitar Rp 80.000. Atau kamu cukup membawa tenda pribadi dan menyewa lahan sebesar Rp 30.000.

Untuk memasuki kawasan puncak Gunung Lahar kamu akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000/orang.

Yuk, mampir ke negeri di atas awan Citorek Lebak Banten!

Tiga Strategi Datangkan Turis ke Indonesia Lewat Bandara Baru Yogya

 Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai bandara baru di Yogyakarta diharapkan juga sebagai gerbang masuk baru turis. Ini tiga strategi mendatangkannya.

Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya memiliki 3 strategi untuk meningkatkan kunjungan wisata khususnya wisatawan mancanegara (wisman) melalui Yogyakarta International Airport (YIA). Hal itu juga untuk meningkatkan lama tinggal wisman di Joglosemar hingga 8 hari.

"Satu yaitu, branding, contohnya di luar negeri seperti di bus, TV, branding Borobudur selalu muncul. Kedua advertising, event-event yang ada di Joglosemar (Jogja Solo Semarang) nanti kita promosikan. Ketiga selling, selling ini ada insentif, nanti bagi airlines yang terbang ke YIA ini akan kita beri insentif, contohnya kita promosikan," katanya saat ditemui di Bandara YIA, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Kamis (18/9/2019).

"Misalkan sekarang yang ada baru dari Singapura dan Malaysia itu akan kita tambah, terutama LCCnya (low cost carrier), karena untuk wisatawan lebih banyak LCC," sambung Arief.

Selain 3 strategi tersebut, Arief spesifikasi YIA mampu menarik maskapai asing untuk datang ke Indonesia melalui YIA. Menurutnya, hal itu akan menunjang tercapainya target 2 juta kunjungan wisman ke Destinasi Super Prioritas (DSP) Candi Borobudur.

"Demikian juga ada tantangan yang bisa kita jawab, dulu Emirates mau terbang ke sini pakai triple 7 belum bisa, dan akan kita tawarkan ulang itu. Karena dari spesifikasi teknis YIA terbaik di Indonesia, pesawat terbesar dan terberat pun bisa landing di YIA," katanya.

Fakta-fakta Ular Raksasa Korban Kebakaran Hutan Kalimantan

Media sosial dihebohkan dengan foto ular yang menjadi korban kebakaran hutan di Kalimantan. Berukuran besar, muncul pula sebutan ular raksasa buatnya. Tepatkah julukan itu?

Kebakaran hutan di Kalimantan Tengah ikut mengoyak hancurnya flora dan fauna setempat. Secara spesifik, termasuk habitat reptil ular.

Di sinilah kemudian viral foto seekor ular yang menjadi korban kebakaran hutan di Kalimantan. Python reticulatus, demikian dugaan nama ilmiah dari ular yang juga dijuluki sebagai Raja Piton tersebut. Penampakannya yang terlihat besar pun membuatnya dijuluki ular raksasa.

detikcom pun menghubungi penggiat reptil, atau reptiler, yang dikenal dengan nama Panji Petualang. Dia pun membeberkan sejumlah analisa mengenai ular yang menjadi korban kebakaran hutan di Kalimantan Tengah yang viral tersebut.

"Dari ciri fisik yang saya amati, mulai dari kepala, bentuk gigi, dan sisik, yang ada di kepala saya menyimpulkan bahwa ini adalah ular sanca kembang atau Reticulatus Python. Ini memang ular yang besar namun yang di foto bukanlah ular raksasa seperti info yang beredar," ujar Panji, Rabu (18/9/2019).

Menurut Panji, tidak tertutup kemungkinan ular berukuran besar hidup di hutan Indonesia karena hutan di Kalimantan dan Sumatera sangat luas dan sangat mungkin jadi habitat ular besar. Tapi ular itu sama sekali tidak berukuran raksasa.

"Hutan Sumatera dan Kalimantan itu kan sangat luas, jadi memungkinkan sekali untuk ular besar itu memang ada dan hidup di hutan. Tapi untuk yang di foto viral tersebut, saya amati bukanlah ular mitos yang dipercayai penduduk. Namun, itu hanyalah ular piton kecil yang terbakar dan di foto dengan angle zoom, hingga menghasilkan ilusi optik seakan ular itu terlihat besar," tambah Panji.

Oleh warga Kalimantan, ular ini biasa disebut Tangkalaluk. Akibat sosoknya yang misterius dan jarang dilihat orang, ular ini pun sering disangka sebagai makhluk astral. Ular yang masuk dalam keluarga Phytonidae ini memang bisa tumbuh hingga mencapai ukuran raksasa; panjang sampai 10 meter, dengan berat mencapai 180 kilogram.

"Sanca kembang adalah ular piton terpanjang di dunia. Dan ular besar yang ada di Kalimantan dan Sumatera bisa disebut giant python. Karena ular ini bisa tumbuh sampai maksimal panjangnya 11 meter," lanjutnya.

Untuk habitatnya, ular piton hidup di hutan-hutan yang jauh dari jangkauan manusia. Mereka suka bersembunyi dan mengintai untuk berburu makanan.

"Ular piton berukuran raksasa hidup di hutan yang jauh dari jangkauan manusia atau kehidupan manusia. Mereka hidup bersembunyi untuk berburu mangsa. Setelah mengintai mangsanya, di saat ada kesempatan dia akan menyerang buruannya dan melilit dan mengunci dengan ekornya," tambahnya.

Tekait dengan ular raksasa, Panji pun mengungkapkan bahwa beberapa daerah di Indonesia menyebut ular yang berukuran besar memang tidak jarang dikait-kaitkan dengan legenda dan bahkan punya panggilannya masing-masing.

"Di daerah-daerah tertentu, ular piton dengan keadaan khusus yang tumbuh secara tidak biasa atau normal disebut atau dikaitkan dengan sosok raja piton, ular jin, atau ular legenda. Namun, sebenarnya sosok raksasa itu mengarah ke ular sanca tadi, yang panjangnya bisa mencapai 11 meter," tutup Panji.