Rabu, 01 Januari 2020

Eco Wisata Mandiangin, Modal Kalsel Tarik Banyak Turis

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pesona eksotik Bumi Barakat di Kabupaten Banjar memberikan kekaguman tersendiri bagi pengunjung, terlebih pada destinasi eco wisata Mandiangin Tahura Sultan Adam yang sempat ia kunjunginya.

"Banjar memiliki objek wisata yang prospektif. Apalagi jika dikemas lebih komprehensif lagi, seperti memperkuat sentuhan alam berupa penghijauan," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).

"Suasana hijau memegang andil besar terhadap eksistensi objek wisata. Kita taruhan saja, itu (penghijauan) modal besar pariwisata. Pohon-pohon akan lebih menghasilkan, menyejahterakan dipandang ketimbang ditebang," imbuhnya.

Setelah itu, Arief mengunjungi Pesanggrahan Belanda. Tempat peristirahatan di puncak Pegunungan Meratus sejak zaman Belanda dulu, yang memiliki pemandangan yang indah. Pegunungan Meratus sendiri sudah menjadi Geopark Nasional sejak 30 November 2018, dan sedang dalam proses pengajuan UNESCO Global Geopark (UGG).

Dia menegaskan, sejumlah daerah di Indonesia yang fokus memperkuat sektor kepariwisataan dan jasa sebagai sumber pendapatan terbukti lebih mampu meningkatkan kemandirian dan kemajuan perekonomian masyarakat dan daerah.

"Karena itu, Kalsel yang masih memiliki hutan luas juga perlu dijaga dan dilestarikan sebagai penopang kepariwisataan di masa mendatang," ujarnya.

Promosi wisata, kata Dia, juga perlu terus digencarkan secara lebih kreatif. Contohnya melalui digital media.

"Saya sudah dengar di Kalsel ini ada generasi atau semacam komunitas digital media. Nah, ini perlu terus didukung untuk membantu mempromosikan wisata di Kalsel," tandasnya.

Diketahui, kunjungan Arief ke Banjar didampingi sejumlah pejabat teras daerah. Di antaranya Asisten Bidang Ekobang I Gusti Nyoman Yudiana, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Haris Rifani, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (KISP) HM Farid Soufian, Kepala Disperindag I Gusti Made Suryawati, dan Kepala Satpol PP HM Ali Hanafiah.

Di tempat tersebut, Arief melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pendopo Wisata, dan juga melakukan pelepasan satwa-satwa liar.

Aneka Promo Kemerdekaan RI di Trans Studio Makassar

Kabar gembira untuk warga Makassar. Dalam rangka Hari Kemerdekaan RI, ada aneka promo spesial Agustus dari Trans Studio Makassar.

Bulan Agustus adalah bulan sejarah bagi Bangsa Indonesia. Dimana di setiap tanggal 17 Agustus, bangsa kita memperingati Hari Proklamasi Republik Indonesia. Menyambut momen tersebut, Trans Studio Makassar punya ragam promo menarik untuk mau di bulan Agustus.

"Trans Studio Theme Park Makassar turut pula meramaikan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menghadirkan berbagai promo menarik bagi para pengunjung," kata Humas Trans Studio Makassar, Kiki, melalui rilis yang diterima detikcom, Selasa (13/8/2019).

Trans Studio Makassar akan memberi promo bagi setiap pengunjung yang akan datang berkunjung dan menikmati wahana di TS Thema Park Makassar. Promo itu merupakan potongan harga tiket.

"Pembelian tiket di jam 10.00-12.00 Wita, harga tiket masuk sebesar Rp 90 ribu orang dari harga tiket yang biasanya sebesar Rp 150 ribu orang," jelasnya.

Tiket murah ini bahkan pengunjung juga dapat menikmati semua wahana di Trans Studio Makassar. Jadi tak usah ragu atau khawatir jika akan datang berlibur di TSM Makassar selama bulan Agustus.

Untuk bisa menikmati potongan harga, ada beberapa syarat dan ketentuannya ya.

1. Berlaku dari hari Senin-Jumat selama bulan Agustus 2019 (tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta Tanggal Merah Hari Libur Nasional).
2. Pembelian tiket di jam 10.00-12.00 WITA, Harga Tiket Masuk (HTM) sebesar Rp 90.000/orang dari harga tiket yang biasanya sebesar Rp 150.000/orang.
3. Transaksi pembelian tiket dilakukan di kasir area pintu masuk utama (Main Gate) Trans Studio Theme Park Makassar.
4. HTM sudah termasuk bermain di semua wahana.
5. Promo tidak dapat digabungkan.

Juga ada promo 'Beli 2 Gratis 1' dengan syarat berikut.

1. Promo ini berlaku setiap hari selama bulan Agustus 2019 (kecuali di tanggal 17 & 18 Agustus 2019).
2. Harga Tiket Masuk (HTM) Senin-Jumat Rp 150.000/orang, Sabtu-Minggu/ Hari Libur Nasional Rp 200.000/orang.
3. Khusus di hari Senin sampai Jumat, pembelian tiket menggunakan promo ini berlaku dari pukul 12.00 siang sampai pukul 17.00 WITA.
4. Di hari Sabtu dan Minggu, pembelian tiket menggunakan promo ini berlaku dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 17.00 WITA.
5. HTM sudah termasuk bermain di semua wahana.
6. Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya.


Nah, tunggu apa lagi?

Hotel di Malaysia Sewakan Ikan untuk Traveler Kesepian

Hotel di Melaka, Malaysia punya penawaran unik melihat tren solo traveling. Mereka menyewakan ikan untuk menemani traveler yang sendirian.

Ragam cara hotel menarik perhatian dan memanjakan para wisatawan untuk menginap. Salah satunya adalah hotel yang ada di Melaka, Malaysia ini yang punya cara unik untuk solo traveler.

Dilansir detikcom dari berbagai sumber, Selasa (13/8/2019) hotel ini bernama Moty Hotel Malaka. Mereka punpya kebijakan menyewakan ikan mas koki lengkap dengan akuariumnya.

Ikan mas koki ini punya nama lho, Baby dan Shark. Ikan ini disewakan secara cuma-cuma untuk wisatawan yang menginap sendiri baik perjalanan bisnis atau liburan sendirian.

Walaupun tidak dipungut biaya, terdapat serangkaian peraturan unik, lucu dan bercanda soal menyewa ikan ini. Antara lain, dilarang menuang soft drink karena Baby dan Shark diabetes, jangan ditakut-takuti, jangan ditangkap karena giginya tajam, jangan dibawa keluar hotel karena ikan ini tak suka jalan-jalan.

Dalam ketentuan membawa Baby dan Shark juga dikatakan jika keduanya ditemukan mati atau digoreng, pengunjung akan didenda sebesar RM 100 (Rp 390 ribu). Tak hanya itu, pihak hotel dengan bercanda mengatakan bahwa kedua ikan ini adalah ikan paling berbahaya di dunia.

Gokilnya lagi, Moty Hotel juga mengatakan bahwa kedua ekor ikan ini bertanggungjawab atas kematian jutaan orang setiap tahunnya. Mereka sengaja menangkap Baby dan Shark demi para tamu hotel.

Nah traveler, kamu mau tidur ditemani Baby dan Shark?

Eco Wisata Mandiangin, Modal Kalsel Tarik Banyak Turis

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pesona eksotik Bumi Barakat di Kabupaten Banjar memberikan kekaguman tersendiri bagi pengunjung, terlebih pada destinasi eco wisata Mandiangin Tahura Sultan Adam yang sempat ia kunjunginya.

"Banjar memiliki objek wisata yang prospektif. Apalagi jika dikemas lebih komprehensif lagi, seperti memperkuat sentuhan alam berupa penghijauan," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).

"Suasana hijau memegang andil besar terhadap eksistensi objek wisata. Kita taruhan saja, itu (penghijauan) modal besar pariwisata. Pohon-pohon akan lebih menghasilkan, menyejahterakan dipandang ketimbang ditebang," imbuhnya.

Setelah itu, Arief mengunjungi Pesanggrahan Belanda. Tempat peristirahatan di puncak Pegunungan Meratus sejak zaman Belanda dulu, yang memiliki pemandangan yang indah. Pegunungan Meratus sendiri sudah menjadi Geopark Nasional sejak 30 November 2018, dan sedang dalam proses pengajuan UNESCO Global Geopark (UGG).

Dia menegaskan, sejumlah daerah di Indonesia yang fokus memperkuat sektor kepariwisataan dan jasa sebagai sumber pendapatan terbukti lebih mampu meningkatkan kemandirian dan kemajuan perekonomian masyarakat dan daerah.

"Karena itu, Kalsel yang masih memiliki hutan luas juga perlu dijaga dan dilestarikan sebagai penopang kepariwisataan di masa mendatang," ujarnya.

Promosi wisata, kata Dia, juga perlu terus digencarkan secara lebih kreatif. Contohnya melalui digital media.

"Saya sudah dengar di Kalsel ini ada generasi atau semacam komunitas digital media. Nah, ini perlu terus didukung untuk membantu mempromosikan wisata di Kalsel," tandasnya.

Diketahui, kunjungan Arief ke Banjar didampingi sejumlah pejabat teras daerah. Di antaranya Asisten Bidang Ekobang I Gusti Nyoman Yudiana, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Haris Rifani, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (KISP) HM Farid Soufian, Kepala Disperindag I Gusti Made Suryawati, dan Kepala Satpol PP HM Ali Hanafiah.

Di tempat tersebut, Arief melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pendopo Wisata, dan juga melakukan pelepasan satwa-satwa liar.