Jumat, 03 Januari 2020

Lagoi Bay di Bintan, Amboi Indahnya

Pulau Bintan adalah pulau yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. Di sini ada Lagoi Bay dengan pantai berpasir putih yang indah banget.

Di pulau ini terdapat kota Tanjungpinang, ibukota provinsi Kepulauan Riau. Bintan adalah pulau terbesar di Kepulauan Riau, yang terdiri dari hampir 3.000 pulau besar dan kecil.

Terbentang di seberang Singapura dan Johor Baru, Malaysia, pulau ini melebar dari Malaka ke Laut Cina Selatan. Berbicara soal wisata, Bintan memilki banyak destinasi, resort mewah, dan pantai yang eksotis.

Nuansa dan juga atmosfer tropis yang ditawarkan dijamin akan membuat siapapun yang berkunjung di sana terpesona. Tidak perlu ke Lombok, Bali, atau Flores untuk bisa liburan dengan nuansa tropical island. Melipir ke sejumlah destinasi wisata di Bintan pun bisa mendapatkan kesan yang sama, bahkan mungkin jauh luar biasa.

Salah satu, destinasi wisata di Pulau Bintan adalah Lagoi Bay. Lagoi Bay adalah kawasan wisata dengan aneka fasilitas yang dapat memanjakan mata pengunjung. Terdapat Plaza Lagoi, Lagoi Beach, Lagoi Bay Lantern Park, Rumah imaji, dan Hotel di kawasan Lagoy Bay ini.

Salah satu yang membuat penulis benar-benar merasa senang di kawasan Lagoy Bay ini adalah pantainya yang indah dengan pasir putih yang halus. Air lautnya yang kebiruan dengan ombak kecil serta adanya pohon-pohon dan nyiur kelapa di pinggir pantai membuat pantai ini makin indah untuk dilihat.

Hebatnya, di sepanjang bibir pantai menuju tengah pantai ada tanda kedalaman air. Dengan demikian, pengunjung bisa hati-hati apabila masuknke dalam pantai. Sehingga, hal ini dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan bagi pengunjung saat berada dalam pantai.

Jika Anda mempunyai waktu yang cukup. Penulis rekomendasikan untuk mengisi jadwal traveling Anda di pulau Bintan.

Musisi Indie Nosstress Pukau Wisatawan Milenial di Buleleng Festival

Kehadiran musisi Indie asal Bali Nosstress memukau ribuan pengunjung yang hadir di Buleleng Festival 2019. Lagu 'Mengawali Hari' dan beberapa lagu hits lainnya mampu menghanyutkan suasana malam para milenial di Buleleng, Bali.

Gitaris dan Vokalis Nosstress Band Angga pun mengapresiasi antusiasme pengunjung positif di Buleleng Festival 2019 ini.

"Kontennya bagus dengan beragam seni dan budaya. Selain Bali, kekayaan daerah lain juga ditampilkan. Sukses untuk Buleleng Festival dan ke depannya semakin meriah lagi," kata Angga, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8/2019).

Nosstress Band terbentuk sejak 2008. Ada beberapa album yang telah dirilis. Album pertama Nosstress Band dirilis pada tahun 2011. Judulnya, Perspektif Bodoh Vol 1. Berikutnya disusul Album kedua Perspektif Bodoh Vol 2, Viva Fair Trade, dan Ini Bukan Nosstress.

"Banyaknya milenial di sini bagus untuk masa depan pariwisata Buleleng. Seni dan budayanya selalu diterima. Dan, seluruh elemen ada dalam satu event Buleleng Festival. Pariwisata suatu daerah akan berkembang jika semua saling bahu membahu," kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani.

Tampilnya band lokal ini mampu menaikkan pesona Buleleng Festival. Sehingga menjadi magnet efektif untuk menarik kunjungan wisatawan. Sebab, band lokal tentunya mempunyai basis fans yang kuat. Bupati Buleleng Agus Putu Suradnyana mengatakan musik menjadi bahasa universal yang diterima seluruh generasi.

"Buleleng Festival tahun ini kami kemas dengan nuansa berbeda. Selain menampilkan berbagai tari-tarian, beberapa band lokal kami ajak untuk mengisi acara ini. Selain band lokal yang tampil di hari pertama, hari kedua nanti ada penampilan indah, dan lirik romantis ala Anji Manji," kata Agus.

Pada waktu bersamaan, Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty menjelaskan Buleleng Festival banyak menginspirasi seluruh generasi. Diberikannya slot bagi band lokal terbukti ampuh guna menarik kunjungan wisatawan milenial.

"Potensi pasar milenial di Bali dan wilayah lain di Nusantara sangat besar. Tampilnya Nosstress Band ini tentu bagus. Apalagi, mereka sangat populer terutama di Bali. Kami optimistis, Buleleng Festival akan semakin banyak menyerap pasar milenial termasuk wismannya," jelas Esthy.

Bertemu dengan Sang Legenda, Si Komodo Naga (2)

Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Rinca, untuk bertemu dengan Komodo. Di pos kedatangan, ranger akan menemani kamu untuk berkeliling Pulau Rinca. Tersedia 3 pilihan mulai trek pendek, sedang dan jauh, tergantung kesiapan fisik dan waktu.

Meskipun trek pendek kamu tidak akan kecewa karena sepanjang perjalanan ranger akan menceritakan siklus dan kebiasaan Komodo. Kamu akan diajak singgah melihat sarang tempat biasa Komodo menyimpan telurnya. Bila memungkinkan, kamu bisa berfoto dengan jarak yang aman dengan Komodo. Ingat, Komodo adalah binatang liar yang ganas, selalu patuhi instruksi dari ranger ketika berfoto.

Kapal kembali bergerak mengejar moment sunset dan 'parkir' di dekat Pulau Kalong. Kebetulan sore itu udara cerah, jadi kami bisa menyaksikan semburat langit warna oranye kemerahan matahari yang tenggelam dengan latar depan siluet bukit dan pohon bakau. Dan sesuai namanya pertunjukkan berikutnya adalah pemandangan ribuan kelelawar yang terbang dari Pulau Kalong untuk mencari makan di pulau-pulau sekitarnya.

Pasukan Batman ini seperti tidak ada habisnya keluar dari sarangnya memenuhi cakrawala. Sampai akhirnya malam datang, pemandangan berubah ke episode berikutnya. Langit berubah menjadi canvas raksasa tempat Milky Way, taburan bintang menampakkan keindahannya. Hal yang nyaris mustahil kita dapati di kota-kota besar saat ini. Benar-benar penutup hari yang sempurna.

Hari berikutnya, ekplorasi Pulau Padar yang tidak pernah pudar pesonanya. Pulau yang eksotis, memiliki kontur seperti negeri Edoras, negerinya kaum Rohan di film Lord of The Ring. Pulau Padar memiliki pantai dengan tiga warna pasir, putih, hitam dan pink.

Untuk bisa naik ke spot yang instagrammable terdapat anak tangga sehingga memudahkan pengunjung. Bila kamu ingin naik ke puncaknya lagi, kamu dapat trekking menyusuri jalannya yang masih tanah dan berkerikil. Waktu terbaik untuk naik ke Padar adalah pagi hari atau menjelang sunset biar dapat pemandangan yang menakjubkan.

Nah sekarang, saatnya melihat keindahan bawah laut, terumbu karang beserta ikan-ikan yang beraneka warna. Kamu bisa mencoba snorkling di area Pink Beach, Taka Makassar, serta di Pulau Kanawa. Puas rasanya seharian melihat dan bermain-main dengan ikan-ikan, hanya saja sayang tidak bisa ketemu sama Manta Ray. Beruntung pada saat kapal berlabuh, kami mendapati penyu besar melintas di dekat perahu.

Kini saatnya untuk ekplorasi Labuan Bajo, kamu bisa mengunjungi Gua Batu Cermin. Kenapa disebut cermin, ternyata karena sinar matahari yang masuk melalui gua memantulkan cahaya ke dinding batu lainnya sehingga masyarakat setempat menyebutnya gua batu cermin.

Di sana disediakan helm pelindung kepala bila kamu ingin masuk ke dalamnya. Dan disarankan kamu masuk sampai ke ruang terdalamnya, sebab disana kamu akan melihat beragam koral dan fosil binatang laut. Konon pulau Flores ini dulunya ada di dasar lautan.

Berburu sunset di Labuan Bajo, kamu bisa naik ke Bukit Cinta, area yang berada di ketinggian kamu bisa menyaksikan hamparan laut, bukit-bukit yang indah. Jangan lewatkan untuk makan malam di Kampung Ujung, aneka sajian seafood berjejer sepanjang jalan di pinggir pelabuhan. Kamu bisa menikmati suasana santai, sambil melihat pemandangan pelabuhan, kerlap-kerlip lampu di kapal yang masih hilir mudik akan menemani makan malammu.

Labuan Bajo tidak terlalu besar kotanya, area yang ramai ada di Jl Soekarno Hatta, dimana banyak toko penjual jasa travel, restaurant, cafe. Kalau kamu belum ngantuk, kamu bisa mencoba kopi Bajawa yang sudah mendunia. Kesimpulannya, Indonesia memang indah.