Rabu, 08 Januari 2020

5 Tempat Liburan Untuk yang Punya Gaji Rp 8 Juta

Lagi ramai fresh graduate minta gaji lebih dari Rp 8 juta. Uang sebanyak itu, lumayan tuh kalau buat traveling ke beberapa tempat keren di Indonesia.

Untuk fresh graduate yang mempunyai gaji Rp 8 juta, kamu bisa berlibur ke destinasi wisata alam yang menakjubkan di beberapa tempat di Indonesia. Dari Sabang sampai Raja Ampat, harganya bisa cocok di kantong.

Mau tahu bisa kemana saja? Dihimpun detikcom, Senin (29/7/2019), berikut 5 tempat liburan dengan bujet Rp 8 juta.

1. Raja Ampat

Pesona Raja Ampat memang tidak diragukan lagi. Keindahannya dikagumi destinasi wisatawan lokal maupun luar negeri. Untuk fresh graduate yang ingin berkunjung ke sana dengan bujet Rp 8 juta, Anda dapat menginap selama 3 hari 2 malam. Untuk ongkos pesawat pulang-pergi, kamu harus mengeluarkan uang sebanyak 6 jutaan.

Setelah sampai di Bandara Sorong, Anda akan melakukan perjalanan dengan kapal fery seharga Rp 215.000 sekali jalan. Untuk penginapan, ada hotel murah banget di Waisai Rp 65.000 per orang/malam. Di sana banyak operator wisata yang menyediakan jasa open trip atau trip pribadi. Kamu bisa sekali mencoba day trip perjalanan dari Waisai ke Piaynemo, ongkosnya Rp 500.000, dengan maksimal 15 orang.

Untuk makan, harganya berbeda-beda mulai Rp 40 ribu sekali makan termasuk minum. Jadi, untuk melakukan perjalanan ke Raja Ampat, traveler bisa mengeluarkan uang Rp 8 juta selama tiga hari dua malam, sudah termasuk beli oleh-oleh lho traveler.

2. Labuan Bajo

Labuan Bajo yang terletak di NTT memiliki destinasi lengkap. Mulai dari bawah laut hingga ke atas bukit nan cantik. Di Labuan Bajo, Anda juga bisa berkunjung ke Pulau Komodo. Duit gaji Rp 8 juta, cukup banget buat liburan ke Labuan Bajo 4 hari 3 malam.

Untuk melakukan perjalanan ke Labuan Bajo, kamu harus menyiapkan bujet sebanyak Rp 3,4 juta untuk pesawat PP. Hotel murah di Labuan Bajo mulai dari Rp 166.000 per malam. Saat berjalan-jalan menjelajahi pulau-pulau di Labuan Bajo dengan boat kayu, dikenakan biaya Rp 1,5 juta untuk 5-15 orang, kamu bisa dua kali naik kapal di hari yang berbeda kalau mau. Bagi traveler yang ingin berkunjung ke Pulau Komodo dikenakan tiket masuk seharga Rp 40.000.

Biaya makan di Labuan Bajo standar. Tidak beda jauh dengan harga-harga makanan di kota-kota besar. Jadi traveler tak perlu khawatir untuk pengeluaran uang makan. Opsi lainnya kalau tidak mau ribet adalah membeli paket wisata liburan 4 hari 3 malam mulai Rp 3,1 juta termasuk makan, penginapan dan biaya kapal. Dengan seluruh rincian pengeluaran untuk jalan-jalan, termasuk oleh-oleh di Labuan Bajo, traveler bisa menginap 4 hari 3 malam dengan modal Rp 8 juta.

3. Derawan

Derawan mempunyai pesona laut yang juara. Kota Berau menjadi pintu gerbang bagi traveler yang mau menjelajahi indahnya Kepulauan Berawan. Untuk traveler yang ingin berkunjung ke sana, bisa menyiapkan bujet Rp 8 juta loh. Kamu bisa liburan ke Derawan selama 4 hari 3 malam.

Untuk perjalanan pesawat menuju Bandara Kalimarau di Kota Berau membutuhkan bujet senilai Rp 3.630.000 untuk pulang pergi. Untuk tujuan ke Tanjung Batu dengan mobil sewaan, Anda akan dikenakan biaya sebanyak Rp 700.000. Setelah itu bisa beli paket wisata liburan ke Derawan 4 hari 3 malam, harga termasuk makan dan penginapan senilai Rp 1,8 juta per orang.

Jadi untuk traveler yang ingin berlibur ke Derawan, dengan bujet Rp 8 juta, kamu bisa liburan selama 4 hari 3 malam. Uang masih sisa cukup banyak untuk oleh-oleh.

4. Sabang

Sabang di Aceh menjadi pilihan destinasi yang tak kalah menarik nih, Traveler. Untuk melakukan perjalanan ke Sabang, kamu akan mengeluarkan bujet seharga Rp 2.200.000 untuk pulang-pergi. Setelah mendarat di Banda Aceh, kamu harus menyeberang dari pelabuhan Feri Ulee Lheulee menuju Pelabuhan Balohan dengan tiket Rp 100.000 per orang untuk kelas VIP.

Sedangkan untuk menginap, dengan harga murah, Anda dapat bermalam dengan mengeluarkan Rp 150.000 per malam. Bujet untuk makan seharga 15-20 ribu sekali makan. Sabang memiliki banyak taman wisata salah satunya taman burung yang mempunyai tiket seharga Rp 10.000. Tersedia juga paket wisata liburan mulai Rp 2 juta per orang untuk liburan selama 3 hari 2 malam, termasuk wisata di Banda Aceh, hotel, kapal cepat, alat snorkeling dan makan.

Jadi kalau kamu sebagai fresh graduate punya gaji Rp 8 juta, kamu bisa liburan 6 hari 5 malam di Sabang termasuk jalan-jalan ke Banda Aceh.

5. Wakatobi

Wakatobi mempunyai pesona bawah laut indah. Tempat ini juga bisa menjadi pilihan traveler untuk menghabiskan liburan. Untuk pesawat, traveler bisa menyiapkan bujet senilai Rp 4,2 juta untuk pesawat pulang pergi. Setelah sampai, traveler bisa berkeliling menggunakan taksi seharga Rp 250.000 sepanjang hari.

Kisah Kota yang 20 Tahun Berjuang Dapatkan Udara Bersih

Polusi udara menjadi masalah besar bagi Jakarta. Tampaknya, perjuangan untuk mendapat udara bersih tidak bisa instan. Lihat saja, Kota Brisbane di Australia ini.

Jakarta menjadi kota paling berpolusi di dunia versi AirVisual pagi ini. Jakarta menempati peringkat teratas dengan kondisi udara tidak sehat.

Dilansir AirVisual di situsnya, Senin (29/7/2019) pukul 06.10 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di angka 188. Artinya kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Ranking polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Mari kita mengenal Kota Brisbane di Australia. Ibukota negara bagian Queensland dengan sekitar 2 juta penduduk ini selalu masuk dalam daftar kota-kota dengan udara terbersih sedunia.

Melansir website Brisbane City Council, Senin (29/7/2019) butuh perjuangan tak sebentar bagi Brisbane untuk melawan polusi di negaranya. Semua bermula di tahun 1996, yang jerih payahnya dirasakan pada tahun 2016. Kala itu, Brisbane dinobatkan sebagai kota dengan udara terbersih di Australia versi Clean Air Society of Australia and New Zealand.

Tak puas sampai di situ, Brisbane melanjutkan program 'Clean, Green, Sustainable 2017-2031'. Menariknya, Brisbane punya tim khusus untuk memantau kebersihan udaranya, yakni Brisbane Clean Air Strategy.

Apa yang dilakukan Brisbane untuk menjadi kota dengan udara terbersih?

Pertama, adalah menggalakkan warganya naik transportasi umum. Pemerintah Kota Brisbane menyediakan dan menambah jalur-jalur transportasi umum. Transportasi umumnya pun begitu nyaman dan bersih. Sehingga, tampaknya tidak ada alasan bagi warganya untuk tidak memakai transportasi umum.

Bahkan, pemerintah Kota Brisbane pun memakai bahan bakar yang ramah lingkungan. Tak tanggung-tanggung, 80 persen armada transportasi umumnya memakai bahan bakar tersebut!

Di tahun 2000-an, pemerintah Kota Brisbane menerapkan kebijakan mobil listrik. Mereka menggandeng perusahaan-perusahaan mobil untuk menjual mobil listrik di Brisbane. Dana besar juga disiapkan, untuk fasilitas pengisian ulang mobil listrik.

Gerakan naik sepeda digalakkan oleh pemerintah Kota Brisbane. Lewat CityCycle, pemerintah Brisbane membenahi jalur-jalur sepeda dan penyewaan sepeda.

150 Titik penyewaan sepeda, 1.100 km total jalur sepeda dan 2.000 sepeda disediakan di dalam kotanya. Ada aplikasi khusus untuk menyewa sepeda dan bisa dipakai kapan saja. Per tahunnya tercatat, rata-rata ada 280 ribu perjalanan warganya naik sepeda.

Pemerintah Kota Brisbane menginvestasikan AUD 100 juta atau sekitar Rp 9,6 T. Jalur-jalur sepeda dibuat senyaman mungkin dan sepeda-sepedanya tersedia baik dengan perawatan berkala.

Malah, anak-anak kecil di Brisbane sudah diajak untuk naik sepeda. Lewat program 'Active School Travel', ada sepeda khusus anak-anak dengan safety yang terjamin. Sehingga, angka kemacetan dari kendaraan pribadi yang mengantar anak-anak ke sekolah berkurang drastis.

Asal tahu saja. Dalam catatan pemerintah Kota Brisbane, kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan pribadi yang mengantar anak-anak ke sekolah menyumbang 35 persen polusi udara!

Jangan tanya soal urusan taman kota. Taman-taman kota di Brisbane begitu terawat. Terasa sejuk dan segar, padahal di tengah kota dan malah menjadi sebagai destinasi wisata.

Brisbane butuh waktu 20 tahun untuk mendapat udara bersih. Namun bukan berarti berhenti sampai di situ, pemerintah kotanya terus-menerus menjaga kualitas udara, memantaunya setiap hari dan melakukan inovasi supaya lebih mendapat udara bersih yang berkualitas.

Apa yang dilakukan Brisbane, tampaknya tak ada salahnya jika Jakarta menyonteknya. Setuju?