Kamis, 23 Januari 2020

Mau Dapat Servis Lebih di Pesawat? Duduklah di Kursi Belakang

Kamu naik pesawat kelas ekonomi tapi mau dapat layanan lebih baik? Seorang mantan pramugari menyebutkan rahasianya: duduklah di kursi belakang pesawat. Kenapa?

Siapa bilang duduk di kelas ekonomi itu tidak menyenangkan? Bisa jadi kebalikannya. Duduk di kelas ekonomi bisa juga dapat layanan prima. Itu kalau traveler tahu rahasianya.

Annie Kingston, salah satu mantan pramugari menyebut salah satu kuncinya mendapat layanan prima di kelas ekonomi adalah dengan duduk di baris kursi paling belakang pesawat. Ada beberapa alasannya.

Dikumpulkan detikcom, Minggu (2/6/2019), Annie menyebut penumpang yang duduk di kursi paling belakang bisa saja mendapat servis yang lebih baik dan jatah makanan atau minuman lebih banyak. Itu karena mereka 'tidak terlihat' sehingga para pramugari sering tidak menyadari apakah mereka sudah dilayani atau belum.

"Kami sering menghindari panggilan bel dari kursi paling depan karena menjawab satu panggilan penumpang, maka yang lain akan ikutan. Untuk penumpang yang duduk di belakang pesawat, mereka lebih mudah mendapat minuman ekstra," kata Annie.

Sementara itu, mantan pramugari lainnya bernama Amanda Pleva menyebut para penumpang yang duduk di kursi baris paling belakang merupakan orang-orang yang lebih easy going dan tidak banyak menimbulkan masalah.

"Apa penumpang yang duduk di belakang mendapat servis yang lebih baik? Tentu saja. Biasanya mereka akan mendapat banyak ekstra karena penumpang di baris tengah biasanya sudah merasa cukup. Saya juga menilai orang yang duduk di kursi belakang adalah orang yang easy going dan tidak membuat onar," kata Amanda.

Kalau menurut pendapat traveler bagaimana? Silakan berbagi pengalaman di kolom komentar ya!

Dijamin Ramai, Pekan Budaya dan Pariwisata Kediri Siap Digelar

Kabupaten Kediri siap menggaet lebih banyak wisatawan di tahun ini. Salah satunya lewat Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019.

Event ini terdiri dari Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias. Ada juga galeri pameran potensi Kediri hingga pagelaran seni dan kreativitas. Selain lokal, ada juga peserta dari 6 daerah di Indonesia. Pekan Budaya dan Pariwisata akan digelar 7-13 Juli 2019.

"Pergerakan wisatawan harus dioptimalkan. Apalagi, momentumnya masih libur sekolah. Untuk itu, kami gulirkan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019. Nantinya akan ada banyak aktivitas pariwisata di sini," ungkap Kadis Pariwisata Kabupaten Kediri Suwignyo, dalam keterangan tertulis, Minggu (2/6/2019).

Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019 adalah perhelatan ke-15 dengan mengusung konsep 'Panji Balik Kampung'. Cerita ini sebelumnya dipilih UNESCO sebagai Memory of the World (MoW). Untuk temanya selaras 'Nyawiji Hayengkuyung Kadiri, Hanggayung Mukti'. Artinya, menyatukan hati, jiwa, cipta, rasa, dan karsa sebagai elemen penggapai cita-cita.

"Semua aktivitas akan dikemas menarik. Konten eventnya sangat lengkap. Ada beragam potensi besar yang dimiliki akan ditampilkan. Untuk itu, silakan datang ke Kediri. Mari nikmati beragam kemeriahan pesta budayanya. Bagaimanapun, kediri adalah destinsi wisata yang luar biasa," terang Suwignyo.

Suwignyo menjelaskan, rangkaian kegiatan ini akan diawali Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias. Kemeriahan ini bisa dinikmati pada Minggu (7/7) pukul 13.00-17.00 WIB. Garis start dimulai dari Halaman Kantor Pemkab Kediri. Lokasi finishnya berada di Kawasan Simpang Lima Gumul. Kegiatan ini akan dimeriahkan juga Marching Band dari Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun.

"Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri adalah event yang sangat menarik. Kontennya sangat beragam dan disajikan secara padat. Kami merekomendasikan pekan budaya ini menjadi destinasi yang ideal untuk mengisi waktu libur," jelas Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung.

Kemenpar Tawarkan 20 Destinasi Andalan di Sales Mission China

 Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengandalkan 10 Destinasi Prioritas serta 10 Destinasi Branding Pariwisata untuk menggoda pasar China. Dengan menggandeng salah satu travel agent terbesar di China, CITS, destinasi-destinasi itu diperkenalkan dalam sales mission di Area IV Tiongkok, yaitu Kota Xiamen dan Fuzhou.

Misi Penjualan 10 Destinasi Prioritas & 10 Destinasi Branding berlangsung di Hotel Pan Pacific, Xiamen, pada Selasa (28/5/2019) dan di Hotel Kempinski, Fuzhou pada Jumat (30/5/2019). Tema yang diangkat adalah 'Tourism Hub'.

10 Destinasi Prioritas yang diperkenalkan adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Pulau Morotai, dan Taman Nasional Wakatobi.

Sementara 10 Destinasi Branding terdiri dari Bandung (Jawa Barat), Great Bali, Great Jakarta, Great Kepri, Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), Coral Wonders (Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat), Medan, Makassar, Lombok, dan Banyuwangi.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, pihaknya menyiapkan program SEO. Tujuannya untuk mencapai target 20 juta Wisatawan Mancanegara (Wisman) tahun 2019.

SEO tersebut yang terbagi 3, yaitu Border Tourism, Tourism Hub, dan Low Cost Terminal. Menurutnya, dari 3 formula itu Tourism Hub menjadi konsep yang ideal untuk mendorong pertumbuhan pasar Tiongkok.

"Misi Penjualan merupakan kegiatan promosi pariwisata yang bersifat Business to Business (B to B). Penjualan langsung produk wisata bekerja sama dengan travel agent besar merupakan sebuah program yang strategis untuk mendatangkan wisman Tiongkok ke Indonesia," papar Nia, dalam keterangan tertulis, Minggu (2/6/2019).

Menariknya, lanjut Nia, Kemenpar tidak hanya menggandeng industri pariwisata dari Indonesia. Airlines dan Travel Agent dari Singapura juga dilibatkan. Mereka diajak karena menjual paket wisata dari China ke Singapura, Batam dan Bintan.

"Singapura dipilih menjadi Hub karena jaraknya yang cukup dekat dengan Indonesia. Selain itu, direct flight dari kota-kota di Tiongkok ke Singapura lebih banyak. Hal itu menjadi pertimbangan kita untuk mengajak mereka," terang Nia.

Industri pariwisata yang dilibatkan adalah PT Ansvin Transportasi Wisata, CCI Tour & Travel, Sindo Ferry, Singapore Alive, PT Restu Dewata Bali Tours, Travel Star, dan Silk Air.

Mereka berkesempatan mempresentasikan paket-paket wisata dan rute penerbangan yang mereka miliki. Sasaran jelas, kepada lebih dari 120 agen travel lokal di Kota Xiamen dan Fuzhou.

"Kemenpar juga mengundang teman-teman GenWI untuk berpartisipasi. Mereka menampilkan tarian tradisional Indonesia. Lengkap dengan kostum dan musiknya guna memperkenalkan keragaman budaya Indonesia," paparnya.

Sedangkan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar, Vinsensius Jemadu, menjelaskan kegiatan yang digelar selama di China.

"Kepada para buyers, kita menjelaskan mengenai program Kemenpar Tourism Hub. Ada juga Presentasi & Product Knowledge dari ke-6 Seller. Diselingi dengan permainan scan & shake melalui WeChat app. Ada hadiah menarik yang kita berikan. Seperti koper, tas ransel, dan sebagainya. Hal ini menambah semangat dan mencairkan suasana," kata Vinsensius.

Sesi kegiatan utamanya adalah table top dengan sistem round table, seller meet buyer. Para seller diberikan waktu 6 menit untuk menjelaskan secara detail produk dan paket wisata yang ditawarkan.

"Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh 6 sellers, diperoleh hasil jika paket yang ditawarkan sebanyak 2.080 pax. Sehingga, perkiraan potensi transaksi Rp 30 miliar," paparnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai sales mission di China sangat tepat. Apalagi yang ditawarkan 10 Destinasi Prioritas.

"Pergerakan wisatawan asal Tiongkok sangat besar. Sangat mendominasi. Oleh sebab itu, banyak negara yang menyiapkan strategi untuk menjaring wisatawan Tiongkok. Dan cara yang efektif adalah langsung 'mendatanginya ke Tiongkok'. Caranya tentu dengan membawa misi penjualan. Apalagi yang dibawa 10 Destinasi Prioritas. Kita tentu berharap impactnya akan positif," ujarnya.