Minggu, 02 Februari 2020

Bukan Cuma Yogya, Banyumas Juga Punya Hutan Pinus yang Indah

 Saatnya meninggalkan sejenak kehidupan kota besar dan kembali ke alam. Nikmatilah kesejukan dan suara angin berbisik di antara pepohon pinus Hutan Limpakuwus.

Mengisi liburan ke tempat yang sejuk dan teduh tentu merupakan pilihan yang tepat untuk menghilangkan penat. Apalagi sambil menikmati pemandangan pohon pinus yang rindang dengan segala kesejukannya, menjadikan liburan pun menjadi menyehatkan.

Berada di lereng kaki Gunung Slamet dengan ketinggian 750 Mdpl, destinasi Hutan Pinus Limpakuwus yang terletak di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang ini menawarkan keteduhan, kesejukan, kesegaran udara dan ketenangan suasana sambil mendengarkan suara angin berbisik di antara pohon pohon pinus berusia lebih dari 30 puluh tahun.

Hutan Pinus Limpakuwus berada dilahan milik Perhutani. Lahan seluas 10 hektare dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Ardi Rahayu untuk menjadi lokasi wisata alam yang memiliki daya tarik tersendiri .

Di hamparan hutan pinus ini, ternyata merupakan pohon-pohon pinus unggulan yang dijadikan sebagai objek pembibitan, karena memiliki kualitas biji terbaik untuk persemaian bibit pohon pinus di Indonesia.

Menurut Ketua Pokja Wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, sejak dibuka pertama kali pada 2018 lalu, wisata Hutan Pinus Limpakuwus terus mengalami peningkatan pengunjung. Dalam sebulan, rata-rata pengunjung mencapai 6-8 ribu orang, sedangkan untuk weekend kunjungan bisa mencapai 800-1.000 orang.

Selain wisata alam yang alami, Hutan Pinus Limpakuwus juga menawarkan spot selfie yang menarik, menyewakan arena ATV, Hammock, dan banyak digunakan oleh calon pengantin untuk foto pre weadding.

"Untuk sewa ATV Rp 20 ribu untuk 4 kali putaran dengan jarak 200 meter. Untuk bersantai di hammok dan berfoto, maka cukup membayar Rp 5 ribu. Sedangkan area untuk foto pre-wedding cukup membayar biaya sewa Rp 100 ribu, sudah dapat berfoto sepuasnya di seluruh area," kata Eko Purnomo kepada wartawan, Kamis (19/4) kemarin.

Dengan melihat antusiasnya kunjungan wisata ke hutan pinus ini, kedepan pihaknya berencana untuk menambah fasilitas lain seperti Glamor Camping dengan konsep hotel berbintang yang menyajikan segala fasilitas seperti tempat tidur dan kenyamanan.

"Rencana tahun depan kita akan buat Glamour Camping, yakni paket mewah berkemah tapi dengan fasilitas hotel berbintang seperti tempat tidur nyaman, makanan khas desa pinggir hutan. Untuk awal kita akan siapkan dua tenda dengan biaya sewa sekitar Rp 400-500 ribu dalam semalam," ujarnya.

Dia mengatakan jika pengembangan Hutan Wisata Limpakuwus yang dikelola LMDH ini tak lepas dari cita-cita masyarakat Desa Limpakuwus untuk memperoleh pendapatan tambahan dari sektor wisata dan lepas dari status merah desa miskin di Jawa Tengah di tahun 2016. Dimana jumlah penduduk desa sekitar 5.300 jiwa rata-rata bermata pencaharian sebagai buruh tani holtikultura dan sapi perah.

"Ini menjadi motivasi bagi kami dimana Limpakuwus disebut sebagai desa tertinggal, memang Desa Limoakuwus itu dikategorikan desa merah yang miskin ditingkat Provinsi (Jawa Tengah) tahun 2016. Dengan adanya desa wisata jauh merubah, paling tidak kami lagi berusaha dan bercita cita, merubah statusnya dari merah menajadi biru," ujarnya.

Sementara menurut Elok Febriani salah satu wisatawan asal Jakarta yang tengah berlibur di Banyumas, mengatakan jika pemandangan yang ada di Hutan Pinus Limpakuwus sangat alami dan asri, ditambah udara pegunungan yang masih sejuk.

"Disini kita bisa lihat pemandangan yang masih asri banget, terus bisa selfie-selfie, ada wahana yang menantang juga kayak naik ATV, jadi adventure gitu, seru asik dihutan lebih menantang. Udaranya sejuk banget, seger, cocok buat liburan," ujarnya.

Selain Elok adapula Adrian Kris dan Feni Puspitasari pasangan yang tengah melakukan foto pre wedding di Hutan Pinus Limpakuwus. Berawal dari mencari spot lokasi foto pre wedding di instagram, akhirnya mereka menemukan lokasi alami yang sangat menarik untuk foto pre wedding mereka.

"Pertama lihat dari instrgaram banyak foto foto lokasi wisata buat pre wedding, terus nemu di Baturraden, di Hutan Pinus Limpakuwus. Lokasinya bagus, hasil gambarnya juga menarik, bagus dan cocok, biayanya juga murah termasuknya," jelasnya. 

Jumat, 31 Januari 2020

Kerjasama dengan Booking.com, Kemenpar Tidak Targetkan Jumlah Turis

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mencoba untuk naikkan awareness wismanturis Eropa. Bekerja sama dengan Booking.com, Kemenpar tidak targetkan jumlah turis.

Kemenpar terus mencoba untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Kali ini, Kemenpar bekerja sama dengan Booking.com untuk meningkatkan awareness wisatawan asing, khususnya Eropa.

Lantas, berapa jumlah target turis dari kerja sama ini?

"Tidak ada target wisatawan, hanya meningkatkan awareness saja," ujar Nia Niscaya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (26/4/2019)

Kerjasama ini akan berlangsung selama 3 tahun. Namun akan diadakan review setiap tahunnya.

"Booking.com memberikan support penuh untuk meningkatkan pariwisata Indonesia," ungkap Angel Llul Mancas, Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana Booking.com Asia-Pasifik.

Nia Niscaya juga menjelaskan bahwa kerjasama ini bernilai cuma-cuma atau gratis. Sehingga tak ada target wisatawan yang harus dipenuhi.

"Kerja sama ini gratis, namun harapannya tetap meningkatkan jumlah wisatawan yang nantinya akan direview tiap tahun," jelaa Nia.

Betapa Potensial Wisatawan Milenial Indonesia Bagi Tik Tok

Tik Tok mengerti betul potensi Indonesia. Pariwisata hingga pengguna jadi incarannya untuk tetap eksis.

Kali ini diluncurkan Tik Tok Travel x Wonderful Indonesia dengan tagar #WonderfulIndonesia di Pullman Hotel Jakarta, Jumat (26/4/2019). Kementerian Pariwisata pun setuju dengan ide ini.

Apa peran wisatawan milenial?

"Kita belum bisa share breakdown per negara tapi kalau untuk global, Tik Tok sudah di download 1 miliar orang. Kalau usia, minimum 14," kata Head of Public Policy for Indonesia, Malaysia and Philipines Donny Eryastha.

"Di bawahnya tidak diperbolehkan. Memang kita lebih banyak di umur belasan akhir atau 20-an tahunan awal untuk demografi penggunanya," imbuh dia.

TikTok adalah platform video berdurasi pendek, yakni 15 detik dan sangat digemari anak muda dari awal 2018. Kepopulerannya karena mendapat predikat aplikasi paling banyak diunduh di dunia pun mendatangkan efek yang lain, tak terkecuali potensi promosi bagi pariwisata Indonesia ke dunia.

"Ini menggunakan branding Tik Tok Travel, adalah branding global yang kita gunakan. Indonesia menjadi negara awal, termasuk perintis," kata Donny.

Dijelaskan pula oleh Donny bahwa akan ada beberapa negara yang nantinya ikut promosi pariwisatanya di Tik Tok. Tentu dengan kemasan dan program yang lain.

"Nanti bulan Juni akan lebih banyak negara lagi yang ikut. Tapi karena kita tahu Indonesia ini negara yang sangat penting bagi Tik Tok, negara dengan potensi pariwisata sangat tinggi kita dahulukan," jelas dia.

"Konten pariwisata ada dari dulu. Tapi penggunaan brand travel baru dimulai saat ini. Kalau dulu ada tentang kota dan inilah terobosan," imbuh dia mengakhiri.

Kebijakan Kemenhub Soal Hak Atur Tarif Pesawat Dinilai Positif

Polemik soal harga tiket pesawat domestik yang tinggi masih hangat dibicarakan netizen sejak pertengahan Februari 2019, belum ada penyesuaian tarif. Masih mendekati batas atas, atau hanya memberlakukan tarif sub-class tertinggi (Y-Class) yang mengakibatkan kenaikan tarif secara signifikan membuat pengamat publik ikut unjuk suara.

Dosen Pasca Sarjana FIA UI dan Fisip Unjani yang juga pengamat kebijakan publik Dr Riant Nugroho berpendapat, ketika sudah memasuki area 'ketidak wajaran' apalagi menyentuh 'azas Kepentingan Umum dan Anti Monopoli' maka negara harus hadir.

"Pada kondisi baik hingga normal, pemerintah hanya perlu mengatur sampai kebijakan makronya. Biasanya berkenaan dengan kualitas produk, baik barang maupun jasa atau layanan. Standar keamanan. Namun apabila dari suatu kajian kebijakan, pemerintah menilai kondisinya di bawah normal, maka pemerintah bertanggung jawab membuat kebijakan untuk menormalkan kembali," kata Riant Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4/2019)

Untuk itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mengatur Batas Atas dan Batas Bawah, bahkan sudah menaikkan Batas Bawah dari 30% ke 35%. Tentu itu untuk menghindari persaingan usaha yang tidak sehat. Batas bawah agar mereka menjual tidak terlalu murah, tidak banting membanting harga, dan industri airlines tetap punya margin positif.

Batas atas juga agar tidak menerapkan tarif terlalu mahal, dan memenuhi kewajaran. Hampir semua airlines di dunia memberlakukan Sub-Classes Tariff tersebut, variasi harga, khusus ekonomi, yang implementasinya ditentukan oleh kondisi pasar, seperti demand, supply, time atau season.